Arreola hormati keputusan wasit
A
A
A
Sindonews.com - Petinju Amerika Serikat, Chris Arreola mengaku menghormati keputusan wasit Jack Reiss menghentikan pertarungan di ronde keenam melawan Bermane Stiverne dalam perebutan sabuk juara dunia WBC.
Dalam pertarungan ulang sekaligus perebutan sabuk juara dunia WBC, Arreola sebenarnya mampu mengimbangi duel Stiverne hingga ronde kelima. Sayang, keseimbangan tubuhnya mulai runtuh ketika menerima pukulan jab tangan kanan yang tepat bersarang di pelipis matanya.
Walhasil, Arreola terjatuh di ronde keenam. Meski pertarungan sempat dilanjutkan kembali, namun tubuh petinju berusia 33 tahun itu lagi-lagi terhempas ke kanvas. Reiss, yang memimpin pertarungan ini pun langsung mengambil inisiatif untuk menghentikan pertarungan.
"Stiverne membuat saya terjatuh dengan tangan kanan yang sama, seperti yang pernah dilakukannya di duel pertama. Saya percaya bahwa pertarungan dihentikan sedikit terlalu cepat, tapi saya tetap menghormati keputusan wasit Jack Reiss," papar Arreola dikutip ESPN, Minggu (11/5).
"Kendati demikian, saya tetap mengangkat topi kepada Stiverne. Dia memang pantas disebut sebagai juara dunia," lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan soal, kenapa sebelum pertarungan Arreola seolah memancing emosi Stiverne lewat kata-katanya di jejaring sosial maupun media. Dia menjawab itu hanya sebuah strategi untuk mempromosikan pertarungan ini.
"Apa yang sudah saya katakan sebelumnya, itu hanya taktik mempromosikan pertarungan. Saya masih ingin melawan dia lagi, saya akan kembali ke pelatihan sesegera mungkin dan mendapatkan karir saya kembali ke jalur secepat mungkin," tukasnya.
Dalam pertarungan ulang sekaligus perebutan sabuk juara dunia WBC, Arreola sebenarnya mampu mengimbangi duel Stiverne hingga ronde kelima. Sayang, keseimbangan tubuhnya mulai runtuh ketika menerima pukulan jab tangan kanan yang tepat bersarang di pelipis matanya.
Walhasil, Arreola terjatuh di ronde keenam. Meski pertarungan sempat dilanjutkan kembali, namun tubuh petinju berusia 33 tahun itu lagi-lagi terhempas ke kanvas. Reiss, yang memimpin pertarungan ini pun langsung mengambil inisiatif untuk menghentikan pertarungan.
"Stiverne membuat saya terjatuh dengan tangan kanan yang sama, seperti yang pernah dilakukannya di duel pertama. Saya percaya bahwa pertarungan dihentikan sedikit terlalu cepat, tapi saya tetap menghormati keputusan wasit Jack Reiss," papar Arreola dikutip ESPN, Minggu (11/5).
"Kendati demikian, saya tetap mengangkat topi kepada Stiverne. Dia memang pantas disebut sebagai juara dunia," lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan soal, kenapa sebelum pertarungan Arreola seolah memancing emosi Stiverne lewat kata-katanya di jejaring sosial maupun media. Dia menjawab itu hanya sebuah strategi untuk mempromosikan pertarungan ini.
"Apa yang sudah saya katakan sebelumnya, itu hanya taktik mempromosikan pertarungan. Saya masih ingin melawan dia lagi, saya akan kembali ke pelatihan sesegera mungkin dan mendapatkan karir saya kembali ke jalur secepat mungkin," tukasnya.
(wbs)