Thailand ngotot gelar ABG
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas olahraga Thailand tetap ngotot untuk menjadi tuan rumah Asian Beach Games (ABG). Perhelatan olahraga yang semuanya dimainkan di pantai ini merupakan kalender tetap Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan sebelumnya sudah menganulir Thailand sebagai tuan rumah mengingat kondisi politik di negeri tersebut.
Negara di Asia Tenggara tersebut sampai saat ini memang belum stabil kondisi politiknya. Sejak November tahun lalu, gelombang demontrasi berlangsung dan meminta Yingluck Shinawatra untuk mundur dari jabatan Perdana Menteri. Dimotori Suthep Thaugsuban dengan Komite Reformasi Demokrasi Rakyat akhirnya mereka sukses menggulingkan Yingluck dan memaksa Pengadilan Tinggi Thailand memvonis perdana menteri wanita itu bersalah telah menyelewengkan jabatan.
Hal tersebutlah yang memicu ketegangan di Negeri Gajah Putih tersebut. Pasalnya, sejumlah pendukung Yingluck dipercaya masih banyak dan siap memberikan perlawanan. Atas imbas konflik dalam negeri ini membuat Federasi Bola Internasional (FIVB) membatalkan gelaran seri tur dunia bola voli pantai yang sedianya digelar di Phuket. Awalnya perhelatan ini akan dilaksanakan pada 15 hingga 19 Oktber mendatang.
Sejalan dengan pembatalan ini, OCA pun berpikir ulang untuk tetap menjadikan Phuket sebagai arena pergelaran. Jadwal ABG semula akan digelar pada 14 sampai 23 November mendatang.
Mendapatkan tanggapan OCA seperti ini, Sekjen Komite Olimpiade Thailand Mayjen Charouck Arirachakaran mengatakan tidak ada alasan membatalkan ABG di Phuket. "Gelombang demontrasi memang banyak terjadi. Tapi, untuk Phuket dan wilayah wisata lainnya seperti Krabi dan Phang Nga relatih aman. Tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi politik," terangnya dalam wawancara dengan Bangkok Post, Rabu (14/5).
Sejumlah agenda olahraga memang dipindahkan dari Thailand usai terjadinya konflik dalam negeri. Grand final kejuaraan snooker harus dipindah ke Preston, Inggris. Begitu juga dengan turnamen golf tertua di Asia, Thailand Terbuka yang sudah dibatalkan. Dari sejumlah agenda, hanya Grand Prix Bola Voli yang dipastikan akan tetap berlangsung pada 15-17 Agustus mendatang di Bangkok. Hal sama juga terjadi Kejuaraan Voli U-17 di Nakhon Ratchasima pada Oktober yang tetap menggelar pertandingan.
Negara di Asia Tenggara tersebut sampai saat ini memang belum stabil kondisi politiknya. Sejak November tahun lalu, gelombang demontrasi berlangsung dan meminta Yingluck Shinawatra untuk mundur dari jabatan Perdana Menteri. Dimotori Suthep Thaugsuban dengan Komite Reformasi Demokrasi Rakyat akhirnya mereka sukses menggulingkan Yingluck dan memaksa Pengadilan Tinggi Thailand memvonis perdana menteri wanita itu bersalah telah menyelewengkan jabatan.
Hal tersebutlah yang memicu ketegangan di Negeri Gajah Putih tersebut. Pasalnya, sejumlah pendukung Yingluck dipercaya masih banyak dan siap memberikan perlawanan. Atas imbas konflik dalam negeri ini membuat Federasi Bola Internasional (FIVB) membatalkan gelaran seri tur dunia bola voli pantai yang sedianya digelar di Phuket. Awalnya perhelatan ini akan dilaksanakan pada 15 hingga 19 Oktber mendatang.
Sejalan dengan pembatalan ini, OCA pun berpikir ulang untuk tetap menjadikan Phuket sebagai arena pergelaran. Jadwal ABG semula akan digelar pada 14 sampai 23 November mendatang.
Mendapatkan tanggapan OCA seperti ini, Sekjen Komite Olimpiade Thailand Mayjen Charouck Arirachakaran mengatakan tidak ada alasan membatalkan ABG di Phuket. "Gelombang demontrasi memang banyak terjadi. Tapi, untuk Phuket dan wilayah wisata lainnya seperti Krabi dan Phang Nga relatih aman. Tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi politik," terangnya dalam wawancara dengan Bangkok Post, Rabu (14/5).
Sejumlah agenda olahraga memang dipindahkan dari Thailand usai terjadinya konflik dalam negeri. Grand final kejuaraan snooker harus dipindah ke Preston, Inggris. Begitu juga dengan turnamen golf tertua di Asia, Thailand Terbuka yang sudah dibatalkan. Dari sejumlah agenda, hanya Grand Prix Bola Voli yang dipastikan akan tetap berlangsung pada 15-17 Agustus mendatang di Bangkok. Hal sama juga terjadi Kejuaraan Voli U-17 di Nakhon Ratchasima pada Oktober yang tetap menggelar pertandingan.
(bbk)