Indonesia-China Rebutan Jadi Tuan Rumah
A
A
A
Sindonews.com - Belum juga dimulai turnamen Piala Thomas dan Uber 2014, Badminton World Federation (BWF) justru tengah bersiap mengundi tuan rumah penyelenggaraan di ajang bergengsi untuk tahun 2016 pada 28 Mei mendatang.
Menurut informasi, BWF akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan negara anggota di New Delhi, India, setelah selesainya Piala Thomas dan Uber 2014.
"Pada 28 Mei 2014 kami akan mengadakan pertemuan dengan BWF untuk menentukan siapa tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2016," kata Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI kepada badmintonindonesia.org, Minggu (18/5).
Indonesia dan China mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah perebutan supremasi bergengsi tersebut. Indonesia mendaftarkan kota Jakarta sebagai tempat dihelatnya Piala Thomas dan Uber 2016, sementara pesaingnya tersebut mengajukan kota Khusan yang terletak di provinsi Jiangsu.
Persaingan dua kota ini adalah yang kedua kalinya. Tahun lalu saat bidding turnamen BWF World Championships 2015, Jakarta dan Khusan sama-sama menjadi nominasi. Jakarta akhirnya dinobatkan menjadi tuan rumah kejuaraan tahunan paling bergengsi tersebut.
"Hanya dua negara yang mencalonkan diri jadi tuan rumah. Indonesia dan Tiongkok kembali akan bersaing seperti di bidding BWF World Championships 2015. Kala itu hasilnya yang menang Jakarta, kita lihat nanti untuk Piala Thomas dan Uber 2016," tambah Rudy.
Indonesia tercatat sudah delapan kali menjadi tuan rumah Piala Thomas pada tahun 1960, 1966, 1972, 1978, 1986, 1994, 2004 dan 2008. Sedangkan Piala Uber dihelat sebanyak empat kali di Indonesia pada tahun 1974, 1994, 2004 dan 2008. Semua kompetisi ini dilangsungkan di Jakarta.
Sedangkan China baru dua kali jadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber pada tahun 2002 di Guangzhou dan 2012 di Wuhan.
Menurut informasi, BWF akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan negara anggota di New Delhi, India, setelah selesainya Piala Thomas dan Uber 2014.
"Pada 28 Mei 2014 kami akan mengadakan pertemuan dengan BWF untuk menentukan siapa tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2016," kata Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI kepada badmintonindonesia.org, Minggu (18/5).
Indonesia dan China mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah perebutan supremasi bergengsi tersebut. Indonesia mendaftarkan kota Jakarta sebagai tempat dihelatnya Piala Thomas dan Uber 2016, sementara pesaingnya tersebut mengajukan kota Khusan yang terletak di provinsi Jiangsu.
Persaingan dua kota ini adalah yang kedua kalinya. Tahun lalu saat bidding turnamen BWF World Championships 2015, Jakarta dan Khusan sama-sama menjadi nominasi. Jakarta akhirnya dinobatkan menjadi tuan rumah kejuaraan tahunan paling bergengsi tersebut.
"Hanya dua negara yang mencalonkan diri jadi tuan rumah. Indonesia dan Tiongkok kembali akan bersaing seperti di bidding BWF World Championships 2015. Kala itu hasilnya yang menang Jakarta, kita lihat nanti untuk Piala Thomas dan Uber 2016," tambah Rudy.
Indonesia tercatat sudah delapan kali menjadi tuan rumah Piala Thomas pada tahun 1960, 1966, 1972, 1978, 1986, 1994, 2004 dan 2008. Sedangkan Piala Uber dihelat sebanyak empat kali di Indonesia pada tahun 1974, 1994, 2004 dan 2008. Semua kompetisi ini dilangsungkan di Jakarta.
Sedangkan China baru dua kali jadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber pada tahun 2002 di Guangzhou dan 2012 di Wuhan.
(wbs)