Ferdinand Petik Pelajaran dari Laga Lawan PBR
A
A
A
BANDUNG - Sulit membongkar tim dengan strategi bertahan masih menjadi penyakit yang belum bisa diatasi Persib Bandung. Motivasi balas dendam Maung Bandung atas tim sekotanya, Pelita Bandung Raya, pupus, setelah hanya bermain imbang 2-2, kemarin (20/5).
Striker Persib, Ferdinand Sinaga, mengakui gagalnya mencetak poin penuh karena berhadapan tim yang bermain negatif football.
Sejak awal pertandingan PBR lebih memilih bertahan total dan hanya menempatkan ujung tombak Bambang Pamungkas di lini depan. "Mereka selalu ada delapan sampai sembilan pemain di dalam kotak penalti. Sulit sekali," ungkap pemain bernomor punggung 17 itu.
Ferdinand yang tampil menggantikan Coulibaly Djibril di babak kedua ini tampil begitu bersemangat. Berlari tanpa henti meski gagal mempersembahkan kemenangan bagi timnya.
"Kita sulit membongkar mereka. Home ini kita melawan PBR ini sangat berat karena mereka selalu bermain bertahan. Tapi ini sebagai pembelajaran kita," pungkasnya.
Striker Persib, Ferdinand Sinaga, mengakui gagalnya mencetak poin penuh karena berhadapan tim yang bermain negatif football.
Sejak awal pertandingan PBR lebih memilih bertahan total dan hanya menempatkan ujung tombak Bambang Pamungkas di lini depan. "Mereka selalu ada delapan sampai sembilan pemain di dalam kotak penalti. Sulit sekali," ungkap pemain bernomor punggung 17 itu.
Ferdinand yang tampil menggantikan Coulibaly Djibril di babak kedua ini tampil begitu bersemangat. Berlari tanpa henti meski gagal mempersembahkan kemenangan bagi timnya.
"Kita sulit membongkar mereka. Home ini kita melawan PBR ini sangat berat karena mereka selalu bermain bertahan. Tapi ini sebagai pembelajaran kita," pungkasnya.
(nug)