Keterjang Lutut Wade, Paul George Derita Gegar Otak
Kamis, 22 Mei 2014 - 12:36 WIB
Keterjang Lutut Wade, Paul George Derita Gegar Otak
A
A
A
INDIANAPOLIS - Indiana Pacers mengonfirmasi bahwa pemain bintangnya, Paul George didiagnosis mengalami gegar otak, beberapa jam setelah kepalanya berbenturan dengan pemain Miami Heat, Dwyane Wade, dalam pertandingan kedua final NBA Wilayah Timur, Rabu (21/5).
Lutut Wade tanpa sengaja menghantam kepala bagian belakang George saat mereka berupaya untuk meraih bola di kuarter keempat pertandingan. Usai insiden itu, George masih mampu melanjutkan pertandingan, yang berakhir untuk keunggulan heat 87-83, hingga tuntas. Namun, setelah itu, George sempat pingsan dan pandangannya kabur selama empat hingga lima menit.
Dalam sebuah pernyataan, Pacers menerangkan bahwa George awalnya tidak menunjukkan gejala gegar otak setelah pertandingan, dan dalam menanggapi pertanyaan dari staf medis Pacers, George menyangkal jika dirinya pusing, mual, dan masalah dengan pandangannya. Dia juga aktif dan sadar akan keadaan sekitarnya. "Akibatnya, staf medis Indiana tidak menduga terjadi gegar otak."
Meskipun demikian, tetap dilakukan tes lanjutan untuk mengetahui kondisi George. Pada awalnya, ahli saraf curiga George mengalami gegar otak, karena George mengatakan dia telah kehilangan kesadaran sebentar selama pertandingan.
"Tim medis Indiana Pacers mengikuti protokol gegar otak NBA dan tidak ada indikasi gegar otak selama pertandingan," ungkap direktur program gegar otak NBA, dokter Jeffrey Kutcher, dalam sebuah rilis. "Kasus ini menggambarkan bahwa evaluasi gegar otak adalah proses yang berkelanjutan dan manifestasi dari cedera yang mungkin tidak selalu timbul segera."
Lutut Wade tanpa sengaja menghantam kepala bagian belakang George saat mereka berupaya untuk meraih bola di kuarter keempat pertandingan. Usai insiden itu, George masih mampu melanjutkan pertandingan, yang berakhir untuk keunggulan heat 87-83, hingga tuntas. Namun, setelah itu, George sempat pingsan dan pandangannya kabur selama empat hingga lima menit.
Dalam sebuah pernyataan, Pacers menerangkan bahwa George awalnya tidak menunjukkan gejala gegar otak setelah pertandingan, dan dalam menanggapi pertanyaan dari staf medis Pacers, George menyangkal jika dirinya pusing, mual, dan masalah dengan pandangannya. Dia juga aktif dan sadar akan keadaan sekitarnya. "Akibatnya, staf medis Indiana tidak menduga terjadi gegar otak."
Meskipun demikian, tetap dilakukan tes lanjutan untuk mengetahui kondisi George. Pada awalnya, ahli saraf curiga George mengalami gegar otak, karena George mengatakan dia telah kehilangan kesadaran sebentar selama pertandingan.
"Tim medis Indiana Pacers mengikuti protokol gegar otak NBA dan tidak ada indikasi gegar otak selama pertandingan," ungkap direktur program gegar otak NBA, dokter Jeffrey Kutcher, dalam sebuah rilis. "Kasus ini menggambarkan bahwa evaluasi gegar otak adalah proses yang berkelanjutan dan manifestasi dari cedera yang mungkin tidak selalu timbul segera."
(nug)
