Mengasah Lagi Ketajaman Cakar Garuda Jaya
A
A
A
SLEMAN - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 akan meladeni Timnas Yaman U-19 pada Jumat (22/5) malam di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Tak mau memedulikan lawan, tim besutan Indra Sjafri ini menggunakan laga bertajuk uji coba untuk mengasah penyelesaian akhirnya.
''Uji coba yang setiap kita lakukan itu berangkai. Saat melawan Myanmar di laga sebelumnya, finishing masih menjadi masalah kita. Ini akan kembali kita asah di laga uji coba nanti (lawan Yaman). Tidak peduli kekuatan Yaman seperti apa, kita fokus ke tim kita,” kata Indra Sjafri saat ditemui Kamis (22/5).
Saat uji coba melawan Myanmar beberapa waktu lalu, finishing memang masih dirasa kurang. Tim berjuluk Garuda Jaya ini hanya bisa tertahan imbang 1-1 dan kalah dengan skor 1-2. Namun, mengenai penguasaan bola cukup memuaskan. Karena masih menang 65 persen dibandingkan lawannya. ''Yang penting, kualitas tim bergerak terus,” tuturnya.
Laga uji coba ini pun tidak memastikan untuk menentukan nasib dua pemain barunya, striker Martinus Novianto dari Yogyakarta dan pemain belakang, Ricky Fajrin asal Jawa Tengah. Yang jelas, menurut Indra, promosi dan degradasi bisa dilakukan setiap waktu hingga sehari sebelum keberangkatannya ke Myanmar untuk mengikuti Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). ''Promosi dan degradasi sampai satu hari sebelum pertandingan (di Piala Asia nanti),” ucapnya.
Terpisah, Pelatih Yaman Ahmed Ali Qassem mengatakan, dia belum pernah melihat permainan Timnas Indonesia U-19. Namun, dirasanya memiliki kekuatan yang hebat karena pernah mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 4-1. Sementara, timnya saat melawan UEA kalah 2-1. ''Kita akan belajar dari Indonesia. Meski tidak pernah lihat permainannya, tapi mereka tim hebat karena pernah mengalahkan Arab,” ucapnya.
Setelah uji coba pada malam nanti, selanjutnya dilakukan kembali pada Minggu (25/5) di stadion yang sama. Kemudian, dijadwalkan tim Garuda Jaya ini akan uji coba melawan Timnas Lebanon U-19 di Stadion Manahan, Solo, pada Rabu (28/5).
''Uji coba yang setiap kita lakukan itu berangkai. Saat melawan Myanmar di laga sebelumnya, finishing masih menjadi masalah kita. Ini akan kembali kita asah di laga uji coba nanti (lawan Yaman). Tidak peduli kekuatan Yaman seperti apa, kita fokus ke tim kita,” kata Indra Sjafri saat ditemui Kamis (22/5).
Saat uji coba melawan Myanmar beberapa waktu lalu, finishing memang masih dirasa kurang. Tim berjuluk Garuda Jaya ini hanya bisa tertahan imbang 1-1 dan kalah dengan skor 1-2. Namun, mengenai penguasaan bola cukup memuaskan. Karena masih menang 65 persen dibandingkan lawannya. ''Yang penting, kualitas tim bergerak terus,” tuturnya.
Laga uji coba ini pun tidak memastikan untuk menentukan nasib dua pemain barunya, striker Martinus Novianto dari Yogyakarta dan pemain belakang, Ricky Fajrin asal Jawa Tengah. Yang jelas, menurut Indra, promosi dan degradasi bisa dilakukan setiap waktu hingga sehari sebelum keberangkatannya ke Myanmar untuk mengikuti Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). ''Promosi dan degradasi sampai satu hari sebelum pertandingan (di Piala Asia nanti),” ucapnya.
Terpisah, Pelatih Yaman Ahmed Ali Qassem mengatakan, dia belum pernah melihat permainan Timnas Indonesia U-19. Namun, dirasanya memiliki kekuatan yang hebat karena pernah mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 4-1. Sementara, timnya saat melawan UEA kalah 2-1. ''Kita akan belajar dari Indonesia. Meski tidak pernah lihat permainannya, tapi mereka tim hebat karena pernah mengalahkan Arab,” ucapnya.
Setelah uji coba pada malam nanti, selanjutnya dilakukan kembali pada Minggu (25/5) di stadion yang sama. Kemudian, dijadwalkan tim Garuda Jaya ini akan uji coba melawan Timnas Lebanon U-19 di Stadion Manahan, Solo, pada Rabu (28/5).
(aww)