Sania Pahlawan Baru India
A
A
A
NEW DELHI - India rupanya tak pernah kehabisan pahlawan wanita atau setidaknya orang yang berjasa mengharumkan nama negara. Setelah era Bunda Teresa dan Indira Gandhi, kini muncul sosok nama anak muda bernama Sania Nehwal. Gadis ini bukan ahli politik bukan pula rohaniwan. Ia hanya sosok atlet bulutangkis yang baru saja membawa India ke semifinal Piala Uber.
Raihan yang dicetak Sania ini terbilang luar biasa. Pasalnya, baru pada episode kali ini India bisa merasakan kenikmatan bermain di empat besar kejuaraan bulutangkis beregu putri.
Kebanggan lainnya untuk Sania adalah tim yang dikalahkan adalah Indonesia. Ya, Indonesia tim yang selama ini mempunyai sejarah dan tradisi bulutangkis akhirnya harus mengubur impiannya tampil di semifinal, seperti target semula. Tak main-main Sania Cs mengubur impian putri Merah Putih itu dengan skor telak 3-0. Sebuah capaian yang belum pernah terjadi selama ini.
"Saya hanya mencoba fokus pada semua pertandingan," kata Sania saat diwawancara Times of India, Kamis (22/5) usai pertandingan. "Setelah saya berhasil mengalahkan Ratchanok Intanon (pebulutangkis Thailand nomor 4 dunia), saya tidak mau berpikir soal lain. Pertandingan hanya pertandingan yang saya pikirkan," lanjut Sania yang sekarang ini berada di posisi delapan dunia itu.
Ternyata fokus pemain kelahiran Hyderabad, 17 Maret 1990 itu tak tergoyahkan. Turun sebagai tunggal pertama, Sania membuat publik tuan rumah terbelalak. Ia seolah menjadi pendobrak olahraga yang kurang populer di negeri Sungai Gangga tersebut.
Lewat permainan ulet dengan kombinasi pukulan yang mengarah ke semua sudut lapangan, ia membuka kemenangan India. Sania membuat isi Siri Fort Indoor Stadium seolah meledak setelah menang atas Linda Wenifatetri dua game langsung.
Padahal di game pertama, penampilan Sania sempat mengkhawatirkan. Entah apa penyebabnya, pastinya Sania beberapa kali tidak bisa mengembalikan bola dengan baik. Alhasil, Linda bisa unggul sampai 11-5.
Tapi, semangat plus dukungan publik tuan rumah membuat Sania bisa keluar dari tekanan. Ia bisa membalikan keadaan 19-17 dan akhirnya bisa memenangkan game pertama. "Saat itu saya tidak mau terpengaruh dengan keadaan. Saya coba fokus dan fokus. Saya tidak mau melihat papan skor. Dan ternyata saya akhirnya berhasil."
Fisik mumpuni yang dimiliki Sania juga diyakininya sebagai kunci kemenangan. Sania memang terlihat dominan dengan memberikan bola ke semua arah yang membuat Linda kepayahan mengejarnya. "Saya lihat dia (Linda) sudah kelelahan. Dan saya manfaatkan untuk terus menekannya," papar peraih gelar Indonesia Super Series 2009 dan 2010 itu.
Kini tiket semifinal sudah di tangan. Jepang akan menjadi fase selanjutnya untuk mencapai tingkat tertinggi sejarah bulutangkis India.
Jika Jepang berhasil di atasi, India akan menjadi negara pesaing baru kekuatan bulutangkis putri dunia. Bahkan, China (yang kemungkinan akan ke final) juga tidak boleh lagi memandang sebelah mata negeri tersebut.
Sesumbar pelatih China Li Yongbo yang sebelum pesta bulutangkis ini digelar mengatakan India belum masih panjang perjalanannya untuk bisa sejajar dengan China dan negara-negara lain, sepertinya harus menarik ucapannya.
Raihan yang dicetak Sania ini terbilang luar biasa. Pasalnya, baru pada episode kali ini India bisa merasakan kenikmatan bermain di empat besar kejuaraan bulutangkis beregu putri.
Kebanggan lainnya untuk Sania adalah tim yang dikalahkan adalah Indonesia. Ya, Indonesia tim yang selama ini mempunyai sejarah dan tradisi bulutangkis akhirnya harus mengubur impiannya tampil di semifinal, seperti target semula. Tak main-main Sania Cs mengubur impian putri Merah Putih itu dengan skor telak 3-0. Sebuah capaian yang belum pernah terjadi selama ini.
"Saya hanya mencoba fokus pada semua pertandingan," kata Sania saat diwawancara Times of India, Kamis (22/5) usai pertandingan. "Setelah saya berhasil mengalahkan Ratchanok Intanon (pebulutangkis Thailand nomor 4 dunia), saya tidak mau berpikir soal lain. Pertandingan hanya pertandingan yang saya pikirkan," lanjut Sania yang sekarang ini berada di posisi delapan dunia itu.
Ternyata fokus pemain kelahiran Hyderabad, 17 Maret 1990 itu tak tergoyahkan. Turun sebagai tunggal pertama, Sania membuat publik tuan rumah terbelalak. Ia seolah menjadi pendobrak olahraga yang kurang populer di negeri Sungai Gangga tersebut.
Lewat permainan ulet dengan kombinasi pukulan yang mengarah ke semua sudut lapangan, ia membuka kemenangan India. Sania membuat isi Siri Fort Indoor Stadium seolah meledak setelah menang atas Linda Wenifatetri dua game langsung.
Padahal di game pertama, penampilan Sania sempat mengkhawatirkan. Entah apa penyebabnya, pastinya Sania beberapa kali tidak bisa mengembalikan bola dengan baik. Alhasil, Linda bisa unggul sampai 11-5.
Tapi, semangat plus dukungan publik tuan rumah membuat Sania bisa keluar dari tekanan. Ia bisa membalikan keadaan 19-17 dan akhirnya bisa memenangkan game pertama. "Saat itu saya tidak mau terpengaruh dengan keadaan. Saya coba fokus dan fokus. Saya tidak mau melihat papan skor. Dan ternyata saya akhirnya berhasil."
Fisik mumpuni yang dimiliki Sania juga diyakininya sebagai kunci kemenangan. Sania memang terlihat dominan dengan memberikan bola ke semua arah yang membuat Linda kepayahan mengejarnya. "Saya lihat dia (Linda) sudah kelelahan. Dan saya manfaatkan untuk terus menekannya," papar peraih gelar Indonesia Super Series 2009 dan 2010 itu.
Kini tiket semifinal sudah di tangan. Jepang akan menjadi fase selanjutnya untuk mencapai tingkat tertinggi sejarah bulutangkis India.
Jika Jepang berhasil di atasi, India akan menjadi negara pesaing baru kekuatan bulutangkis putri dunia. Bahkan, China (yang kemungkinan akan ke final) juga tidak boleh lagi memandang sebelah mata negeri tersebut.
Sesumbar pelatih China Li Yongbo yang sebelum pesta bulutangkis ini digelar mengatakan India belum masih panjang perjalanannya untuk bisa sejajar dengan China dan negara-negara lain, sepertinya harus menarik ucapannya.
(bbk)