Golden Generation Sekadar Kuda Hitam

Jum'at, 06 Juni 2014 - 15:26 WIB
Golden Generation Sekadar Kuda Hitam
Golden Generation Sekadar Kuda Hitam
A A A
BRUSSELS - Salah kontestan Piala Dunia 2014 yang paling ditunggu-tunggu adalah Belgia. Negara yang terhapus dari persaingan sejak menohok ke peringkat empat pada Piala Dunia 1986. Bahkan dalam dua edisi terakhir, yakni 2006 dan 2010, Belgia tidak sanggup menembus putaran final.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Belgia kembali memesan tempat di Piala Dunia Brasil 2014. Tidak sekadar mendapat satu tempat di Grup H, tapi tim berjuluk Red Devils datang dengan kekuatan yang menyilaukan. Salah satu tim dengan kekuatan paling komplit.

Dalam beberapa tahun terakhir, Belgia memunculkan pesepakbola-pesepakbola jempolan. Pemain top tersebar di berbagai tim hebat Eropa, seperti Vincent Kompany (Manchester City), Eden Hazard, Romelu Lukaku dan Kevin de Bruyn (Chelsea), Thomas Vermaelen (Arsenal), hingga Marouanne Fellaini (Manchester United).

Dengan kekuatan komplit yang disebut sebagai Golden Generation, Belgia diprediksi bakal kompetitif di Brasil walau belum berpredikat tim unggulan. Tim besutan Marc Wilmots pun berhasrat bisa menyamai prestasi pada 1986 walau belum berani berkoar soal partai final.

Kapten Belgia Vincent Kompany optimistis Gelden Generation yang dimiliki negaranya membuat mereka lebih percaya diri. Walau mengakui bukan favorit, sang kapten yang bahkan belum lahir ketika Belgia sukses di Piala Dunia 1986 menyatakan Belgia memiliki aset luar biasa. Berikut wawancara Vincent Kompany kepada Telegraph:

T :Apa makna Brasil buat anda secara pribadi?

J : Saya memimpikan Brasil sejak masih kecil. Ketika masih anak-anak saya bilang ke ayah (Pierre) tentang keinginan bermain bola di pantai Brasil bersama saudara laki-laki saya (Francois). Saya juga punya video rekaman Brasil juara dunia bersama Pele. Tapi kami tidak pernah mempunyai uang yang cukup untuk ke sana. Sangat lucu ketika dulu saya membayangkan bermain bola di pantai Brasil, ternyata tak lama lagi justru akan bermain di Stadion Maracana.

T : Setelah Belgia lolos kualifikasi tanpa terkalahkan, anda mengatakan Belgia pantas ke final. Benarkah?

J : Itu hanya gurauan saja. Tidak benar-benar serius. Belgia sedang memiliki era yang bagus dengan kekuatan yang ada. Tapi saya tidak percaya Belgia adalah tim favorit. Tim favorit adalah Jerman, Brasil, Spanyol dan Argentina. Belgia dan beberapa tim lain adalah kuda hitam yang membawa harapan dan ambisi.

T : Apakah arti gelar juara bersama Machester City bagi anda di Piala Dunia 2014?

J : Gelar juara Liga Inggris kedua bersama Manchester City menjadikan saya semakin haus gelar. Itu akan memberikan dukungan yang besar di Brasil nanti. Saya kadang merasa aneh karena hampir tidak pernah berpikir soal Piala Dunia, bahkan dalam semusim terakhir. Ini Piala Dunia pertama bagi saya dan saya sangat bersemangat menjalaninya.

T : Pendapat anda tentang Marc Wilmots (pelatih Belgia)?

J : Marc sekilas memiliki kesamaan dengan Manuel (Pellegrini/pelatih Manchester City) walau sebenarnya sangat berbeda. Persamaannya adalah kejujuran. Di tengah pemain-pemain hebat, salah satu aspek yang dibutuhkan pelatih adalah kejujuran. Itu yang sangat kuat saya rasakan pada Marc. Dia juga sangat profesional dalam menjalankan tugasnya.

T : Belgia tiba-tiba memiliki Golden Generation dengan kualitas merata dan sebagian besar adalah imigran. Apakah itu sebuah faktor kesengajaan?

J : Itu adalah keberuntungan. Murni faktor keberuntungan. Saya sejak 10 tahun lalu sudah melihat bakat-bakat Belgia ini. Selama di tim junior (Anderlecht), kami tidak pernah kalah di turnamen Eropa. Bahkan menghadapi Real Madrid kami tak pernah kalah di level junior. Kami beruntung memiliki generasi yang hebat dan harus dibangun sebuah sistem yang mendukung sehingga akan muncul generasi yang tak kalah hebatnya di kemudian hari. Saya yakin Belgia akan memiliki tim bagus dalam periode yang lama dibanding sebelumnya.

T : Belgia berangkat ke Brasil dengan rekor bagus selama kualifikasi dan ujicoba. Apa yang harus dilakukan di Brasil nanti?

J : Bagi saya dan rekan-rekan setim, ini Piala Dunia yang pertama kalinya. Tentunya ada pressure besar tapi kami sangat menikmatinya. Kami hanya bisa bermimpi tentang ini pada 10 tahun lalu. Saya berencana menikmatinya sebaik mungkin, begitu pula seluruh anggota tim. Belgia memiliki semangat, ambisi dan sebuah tim dengan kebersamaan yang bagus. Kami akan berusaha sebaik mungkin tanpa berpikir prestasi tinggi dulu. Kami akan menghadapi tahap demi tahap dengan sebaik-baiknya.

Vincent Kompany adalah pemain yang sangat tekun dalam menjalani pendidikan formal di masa remajanya. Dia pernah menolak pinangan Manchester United dan Chelsea demi menyelesaikan program sarjananya. Ketika berkostum Anderllecht pada 2003, dia pernah menjalani pertandingan Liga Champion di Munich, sampai rumah pukul 02.00 dinihari dan sudah berada di kelas pada pukul 08.00 paginya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3583 seconds (0.1#10.140)