Cuaca Ekstrem Banyangi Laga Inggris v Italia

Sabtu, 14 Juni 2014 - 04:05 WIB
Cuaca Ekstrem Banyangi...
Cuaca Ekstrem Banyangi Laga Inggris v Italia
A A A
MANAUS - Perseteruan antara Inggris dengan Italia diliputi persoalan yang kompleks. Selain harus menghadapi faktor teknis, yakni strategi menghadapi lawan, kedua tim juga harus berjuang melawan aspek non-teknis. Apalagi kalau bukan suhu udara panas dan lembab serta permukaan lapangan.

Arena Amazonia belum sepenuhnya sempurna karena permukaan lapangan masih berpasir dan ketebalan rumput yang belum memadai. Stadion baru yang berada di kawasan hutan tersebut juga memiliki suhu yang panas dan kelembaban yang lebih tinggi dibanding wilayah Brasil lainnya.

Saat kedua tim berasal dari benua Eropa, maka situasi tersebut jelas menjadi tantangan tersendiri. Tak sekadar cuaca panas tropis khas Brasil, tapi kebetulan bulan-bulan ini merupakan puncak suhu tertinggi di sebagian wilayah Amerika Selatan. Bagaimana pemain menghadapi ini?

Kedua kubu memandang cuaca panas, lembab, serta permukaan lapangan bukan persoalan. Andrea Pirlo, gelandang Italia, mengatakan timnya sudah beradaptasi dengan baik selama di Brasil. Dia mencoba berpikiran positif bahwa ancaman tersebut tak hanya dihadapi Italia, tapi juga Inggris.

“(Suhu) Akan sangat panas di pertandingan nanti. Tapi itu juga berlaku untuk Inggris, jadi tidak ada ada salah satu yang diuntungkan. Kami sudah melakukan persiapan dalam latihan, makan dan minum sesuai kebutuhan, itu akan sangat menolong saat pertandingan nanti,” ujar Pirlo, dilansir Sportsmole.

Dia juga menyampaikan bahwa Italia sudah memiliki rencana dan formula untuk mengalahkan Inggris. Dia mengakui Inggris akan menurunkan kekuatan muda yang cepat dan bertenaga. “Mereka (pemain Inggris) pelari-pelari yang bagus. Kami sudah mempelajarinya dan paham bagaimana mengatasinya,” demikian optimisme Pirlo.

Sama seperti Pirlo, kubu Inggris juga menyatakan siap menghadapi persoalan di luar aspek teknis. Bek Gary Cahill yang bakal meneruskan tugas John Terry, mengungkapkan dirinya dan tim Inggris tidak mempunyai alasan yang jelas untuk berkeluh kesah terhadap situasi di Manaus.

“Sejujurnya kami tidak bisa kecewa dengan situasi karena kedua tim sama-sama merasakannya. Untuk cuaca panas dan kondisi lapangan, masing-masing tim tentu sudah memiliki cara untuk mengatasinya. Kami terbiasa dingin di Inggris, tapi sudah sering merasakan cuaca panas daerah tropis,” ucap Gary Cahill.

Terkait kondisi lapangan, dia menyatakan tipe permainan Inggris tidak mengharuskan dukungan dari lapangan yang sempurna. Cahill sangat optimistis timnya bisa bermain di berbagai kondisi, termasuk lapangan yang masih berpasir. “Kalau kami kesulitan (dengan lapangan), maka lawan tentu juga begitu,” kata dia berlogika.

Kiper Joe Hart juga ogah mengeluh dengan permukaan lapangan yang mendatangkan kritik karena dianggap belum siap. “Kami tidak kecewa. Justru harus tetap respek kepada Brasil yang berupaya keras menjadikan Arena Amazonia siap untuk pertandingan,” sebut Hart.

Dia memprediksi kondisi lapangan tidak sampai menurunkan kualitas pertandingan kedua kubu. “Inggris dan Italia akan bermain di level tinggi. Saya rasa kedua tim memiliki tingkat kesulitan yang sama dalam memenangkan pertandingan. Kekuatan cukup berimbang, bahkan mungkin butuh keberuntungan untuk menang,” tandasnya.(kukuh setyawan)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6451 seconds (0.1#10.140)