Wong Kito Mudo Sekat Agresivitas Garuda Jaya
A
A
A
PALEMBANG - Armada Sriwijaya FC U-21 tidak mau mengalah kepada Tim Nasional Indonesia U-19 dalam Tur Nusantara Part II. Laskar Mudo Wong Kito berupaya meredam agresivitas permainan Garuda Jaya yang akan menerapkan position football untuk menguasai jalannya pertandingan dengan melakukan pressing ketat.
Pelatih Kepala SFC U-21, Andi Susanto, menjelaskan bahwa dalam setiap pertandingan Timnas U-19 selalu menekankan pada penguasaan bola lebih lama, sembari mencari celah untuk melakukan penetrasi ke jantung petahanan lawannya. Dia meminta kepada pemain agar tidak membiarkan Evan Dimas dkk leluasa mengontrol permainan.
Caranya, dengan melakukan pressing ketat kepada pemain Timnas U-19 terdekat dan menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan. Yang tidak kalah pentingnya, Hapit Ibrahim dan kawan-kawan jangan sampai lengah dalam mengawasi setiap pergerakan pemain Garuda Jaya setiap lininya, karena hal itu akan membahayakan bagi gawang yang dijaga Teja Paku Alam.
''Timnas U-19 akan lebih banyak memfokuskan permainan pada penguasaan bola, tapi kita tidak boleh terlalu terpukau dengan cara bermain mereka seperti itu. Justru kita harus mengantisipasinya dengan mengawasi ke mana pergerakan bola dari tiap lini,”ungkapnya.
Selain itu, cara lain yang dianggap Andi bisa efektf dalam meredam agresitas permainan tim asuhan pelatih Indra Sjafri, yakni dengan menyiagakan pemain lain untuk mengawasi pergerakan tanpa bola dari pemain Timnas U-19 lainnya.
Apabila mereka dibiarkan bergerak bebas, maka pergerakan orang kedua maupun ketiga dari pemain Garuda Jaya yang akan keluar dari sisi lain baik itu dari second line maupun sayap kiri dan kanan akan merepotkan barisan pertahanan Laskar Mudo Wong Kito.
''Jadi kita akan siapkan sekat-sekat di setiap lini agar pemain Timnas U-19 tidak leluasa bergerak bebas dan menguasai jalannya pertandingan. Kita juga akan menempatkan dua stopper yang khusus mengawasi pergerakan pemain timnas, sebagai antisipasi jika mereka menerapkan pola permainan long ball,”jelasnya.
Baca juga: Garuda Jaya Fight Redam Tekanan Wong Kito Mudo
Pelatih Kepala SFC U-21, Andi Susanto, menjelaskan bahwa dalam setiap pertandingan Timnas U-19 selalu menekankan pada penguasaan bola lebih lama, sembari mencari celah untuk melakukan penetrasi ke jantung petahanan lawannya. Dia meminta kepada pemain agar tidak membiarkan Evan Dimas dkk leluasa mengontrol permainan.
Caranya, dengan melakukan pressing ketat kepada pemain Timnas U-19 terdekat dan menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan. Yang tidak kalah pentingnya, Hapit Ibrahim dan kawan-kawan jangan sampai lengah dalam mengawasi setiap pergerakan pemain Garuda Jaya setiap lininya, karena hal itu akan membahayakan bagi gawang yang dijaga Teja Paku Alam.
''Timnas U-19 akan lebih banyak memfokuskan permainan pada penguasaan bola, tapi kita tidak boleh terlalu terpukau dengan cara bermain mereka seperti itu. Justru kita harus mengantisipasinya dengan mengawasi ke mana pergerakan bola dari tiap lini,”ungkapnya.
Selain itu, cara lain yang dianggap Andi bisa efektf dalam meredam agresitas permainan tim asuhan pelatih Indra Sjafri, yakni dengan menyiagakan pemain lain untuk mengawasi pergerakan tanpa bola dari pemain Timnas U-19 lainnya.
Apabila mereka dibiarkan bergerak bebas, maka pergerakan orang kedua maupun ketiga dari pemain Garuda Jaya yang akan keluar dari sisi lain baik itu dari second line maupun sayap kiri dan kanan akan merepotkan barisan pertahanan Laskar Mudo Wong Kito.
''Jadi kita akan siapkan sekat-sekat di setiap lini agar pemain Timnas U-19 tidak leluasa bergerak bebas dan menguasai jalannya pertandingan. Kita juga akan menempatkan dua stopper yang khusus mengawasi pergerakan pemain timnas, sebagai antisipasi jika mereka menerapkan pola permainan long ball,”jelasnya.
Baca juga: Garuda Jaya Fight Redam Tekanan Wong Kito Mudo
(aww)