Batik Jadi Busana Resmi Wasit
A
A
A
JAKARTA - Ada pemandangan menarik di turnamen bulutangkis Indonesia Terbuka 2014. Ternyata panitia penyelenggara punya cara unik untuk mengenalkan budaya Indonesia, yakni batik. Semua wasit dan hakim garis yang bertugas semuanya mengenakan baju batik kala memimpin partai semifinal.
Wakil manajer turnamen, Mimi Irawan mengatakan pihaknya memang sengaja melakukan inovasi ini agar ada sesuatu yang baru. "Karena ini tahun pertama dengan sponsor baru. Kami tidak ingin hanya ada euforia dari nuansa warna merah berubah jadi biru, tapi ingin ada yang lain,” ujar Mimi dilansir badmintonindonesia, Minggu (22/6).
Ternyata gayung bersambut setelah Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memberikan kesan positif. Panitia pelaksana menyiapkan dua jenis batik yang akan digunakan oleh tujuh wasit/hakim servis internasional dan enam wasit/hakim servis nasional. Batik berwarna merah digunakan pada babak semifinal, sementara batik berwarna biru untuk babak final.
“Sesuai dengan tema turnamen Spirit of The Nation, kami ingin menjadi negara yang dikenal dengan batiknya. Minimal, kalau prestasi belum sesuai yang diharapkan, paling tidak kami dikenal sebagai penyelenggara turnamen terbaik di dunia,” pungkas Mimi.
Tak berhenti sampai di sini, Indonesia akan terus mencari inovasi-inovasi baru di penyelenggaraan tahun berikutnya, bukan cuma di ajang Indonesia Open, tetapi juga BWF World Championships yang akan berlangsung pada 9-16 Agustus 2015 di Jakarta.
Wakil manajer turnamen, Mimi Irawan mengatakan pihaknya memang sengaja melakukan inovasi ini agar ada sesuatu yang baru. "Karena ini tahun pertama dengan sponsor baru. Kami tidak ingin hanya ada euforia dari nuansa warna merah berubah jadi biru, tapi ingin ada yang lain,” ujar Mimi dilansir badmintonindonesia, Minggu (22/6).
Ternyata gayung bersambut setelah Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memberikan kesan positif. Panitia pelaksana menyiapkan dua jenis batik yang akan digunakan oleh tujuh wasit/hakim servis internasional dan enam wasit/hakim servis nasional. Batik berwarna merah digunakan pada babak semifinal, sementara batik berwarna biru untuk babak final.
“Sesuai dengan tema turnamen Spirit of The Nation, kami ingin menjadi negara yang dikenal dengan batiknya. Minimal, kalau prestasi belum sesuai yang diharapkan, paling tidak kami dikenal sebagai penyelenggara turnamen terbaik di dunia,” pungkas Mimi.
Tak berhenti sampai di sini, Indonesia akan terus mencari inovasi-inovasi baru di penyelenggaraan tahun berikutnya, bukan cuma di ajang Indonesia Open, tetapi juga BWF World Championships yang akan berlangsung pada 9-16 Agustus 2015 di Jakarta.
(bbk)