Kejiwaan Suarez Perlu Diperiksa
A
A
A
RECIFE - Kejiwaan Luis Suarez perlu diperiksakan mengingat ulah gigitan terhadap lawannya bukan yang pertama. Suarez harus disadarkan apakah tindakannya itu benar atau tidak.
Penilaian ini disampaikan Piskologi Kronis Dr Corinne Reid dari School of Psychology and Exercise Science di Murdoch University, Australia. "Ini akan menjadi penting untuk memeriksa apakah tindakan itu benar atau tidak," jelasnya seperti dilansir reuters, Rabu (25/6).
Suarez kembali membuat cerita miring mengiringi sukses Uruguay melenggang ke putaran kedua piala dunia. Dalam sebuah kesempatan, Suarez berusaha ditutup gerakannya oleh bek Italia, Giorgio Chiellini. Karena kesal, penggawa Liverpool itu langsung menanduk Chiellini dan meneruskannya dengan gigitan ke arah pundak.
"Jika Suarez merasa tindakannya itu benar, secara aktif maupun pasif, maka rekan setim dan pelatih harus memberikan kesadaran. Sebab, tidak mungkin Suarez bisa memulihkan diri sendiri tanpa adanya dukungan dari orang di sekitar untuk terus mengingatkan tindakannya itu salah," papar Reid.
Usai insiden tersebut, Kapten Uruguay Diego Lugano menuturkan kejadian tersebut karena Suarez terjebak pada situasi yang menegangkan. "Sebagai manusia Suarez mengaku kecewa dan menyesal. Bahkan ia sampai menangis," tuturnya.
Pelatih Oscar Tabarez juga setuju jika perilaku anak asuhnya itu tak lepas dari masa lalunya. "Tampaknya ada permusuhan di masa lalu di mana ia kerap di aniaya."
Reid sepakat jika ulah Suarez karena mengalami stress. Namun itu tidak boleh dijadikan alasan. Dalam rekaman video, jelas Suarez terlihat beringas saat dihalang-halangi Cheilini. "Semua atlet elit pasti merasakan stress. Tapi ada hal menarik bagaimana si atlet menyikapi tekanan tersebut. Beberapa atlet ada yang langsung menyesal dan malu dengan apa yang telah mereka lakukan.
Mereka memiliki rasa bahwa itu salah dan sebagai suatu kelemahan. Namun tidak sedikit yang melakukannya tanpa merasa bersalah atau melakukan pembenaran atas sikapnya itu."
Lalu apakah Suarez bisa berubah sikap ? "Ini memerlukan waktu yang panjang. Mengubah kebiasaan seumur hidup membutuhkan komitmen, usaha dan ketekunan selama bulan tetapi dampaknya bisa menjadi kuat."
Penilaian ini disampaikan Piskologi Kronis Dr Corinne Reid dari School of Psychology and Exercise Science di Murdoch University, Australia. "Ini akan menjadi penting untuk memeriksa apakah tindakan itu benar atau tidak," jelasnya seperti dilansir reuters, Rabu (25/6).
Suarez kembali membuat cerita miring mengiringi sukses Uruguay melenggang ke putaran kedua piala dunia. Dalam sebuah kesempatan, Suarez berusaha ditutup gerakannya oleh bek Italia, Giorgio Chiellini. Karena kesal, penggawa Liverpool itu langsung menanduk Chiellini dan meneruskannya dengan gigitan ke arah pundak.
"Jika Suarez merasa tindakannya itu benar, secara aktif maupun pasif, maka rekan setim dan pelatih harus memberikan kesadaran. Sebab, tidak mungkin Suarez bisa memulihkan diri sendiri tanpa adanya dukungan dari orang di sekitar untuk terus mengingatkan tindakannya itu salah," papar Reid.
Usai insiden tersebut, Kapten Uruguay Diego Lugano menuturkan kejadian tersebut karena Suarez terjebak pada situasi yang menegangkan. "Sebagai manusia Suarez mengaku kecewa dan menyesal. Bahkan ia sampai menangis," tuturnya.
Pelatih Oscar Tabarez juga setuju jika perilaku anak asuhnya itu tak lepas dari masa lalunya. "Tampaknya ada permusuhan di masa lalu di mana ia kerap di aniaya."
Reid sepakat jika ulah Suarez karena mengalami stress. Namun itu tidak boleh dijadikan alasan. Dalam rekaman video, jelas Suarez terlihat beringas saat dihalang-halangi Cheilini. "Semua atlet elit pasti merasakan stress. Tapi ada hal menarik bagaimana si atlet menyikapi tekanan tersebut. Beberapa atlet ada yang langsung menyesal dan malu dengan apa yang telah mereka lakukan.
Mereka memiliki rasa bahwa itu salah dan sebagai suatu kelemahan. Namun tidak sedikit yang melakukannya tanpa merasa bersalah atau melakukan pembenaran atas sikapnya itu."
Lalu apakah Suarez bisa berubah sikap ? "Ini memerlukan waktu yang panjang. Mengubah kebiasaan seumur hidup membutuhkan komitmen, usaha dan ketekunan selama bulan tetapi dampaknya bisa menjadi kuat."
(bbk)