Timnas Aljazair Disambut seperti Pahlawan
A
A
A
ALJIER - Kepulangan tim berjuluk Serigala Gurun disambut meriah seluruh pelosok Aljazair. Mereka disambut sebagai pahlawan yang usai kembali dari medan perang piala dunia. Ribuan pendukung bersorak, meskipun panas terik dan tengah berpuasa Ramadhan.
Meski dikalahkan Jerman 2-1 di babak 16 besar Selasa (1/7) WIB, Brazil telahmenjadi saksi kemajuan besar sepak bola wakil Arab ini di panggung dunia. Perdana Menteri Abdelmalek Sellal bahkan langsung menyambut hangat Vahid Halilhodzic dan pasukannya yang baru turun dari pesawat.
Di bandara para penggemar pun berteriak antusias menyambut kedatangan para pahlawan sepak bola mereka. Paling banyak yang diteriakkan adalah nama sang pelatih, Halilhodzic. ‘’Allahu Akbar, Halilhodzic,’’ teriak para penggemar yang terus diulang-ulang.
Ya, rupanya sang pelatih berusia 61 tahun tersebut menjadi sangat diidolakan karena dianggap sangat berjasa bagi kecemerlangan sepak bola Aljazair kini. Media sosial Aljazair bahkan penuh dengan tuntutan agar ia tetap bertahan melatih Madjid Bougherra dkk di tengah-tengah rumor kepergiannya.
Usai dari bandara skuad naik bus yang dicat hijau dan putih bertuliskan nama masing-masing pemain dipulas warna merah untuk tur ibu kota. Tak selesai kemeriahan di bandara dan jalanan ibu kota saja, stasiun televisi lokal pun mendedikasikan sebuah program khusus untuk mereka berjudul ‘’Terima kasih Pahlawan.’’
Meski dikalahkan Jerman 2-1 di babak 16 besar Selasa (1/7) WIB, Brazil telahmenjadi saksi kemajuan besar sepak bola wakil Arab ini di panggung dunia. Perdana Menteri Abdelmalek Sellal bahkan langsung menyambut hangat Vahid Halilhodzic dan pasukannya yang baru turun dari pesawat.
Di bandara para penggemar pun berteriak antusias menyambut kedatangan para pahlawan sepak bola mereka. Paling banyak yang diteriakkan adalah nama sang pelatih, Halilhodzic. ‘’Allahu Akbar, Halilhodzic,’’ teriak para penggemar yang terus diulang-ulang.
Ya, rupanya sang pelatih berusia 61 tahun tersebut menjadi sangat diidolakan karena dianggap sangat berjasa bagi kecemerlangan sepak bola Aljazair kini. Media sosial Aljazair bahkan penuh dengan tuntutan agar ia tetap bertahan melatih Madjid Bougherra dkk di tengah-tengah rumor kepergiannya.
Usai dari bandara skuad naik bus yang dicat hijau dan putih bertuliskan nama masing-masing pemain dipulas warna merah untuk tur ibu kota. Tak selesai kemeriahan di bandara dan jalanan ibu kota saja, stasiun televisi lokal pun mendedikasikan sebuah program khusus untuk mereka berjudul ‘’Terima kasih Pahlawan.’’
(wbs)