Pencoretan Imran Disayangkan Suporter

Minggu, 06 Juli 2014 - 14:51 WIB
Pencoretan Imran Disayangkan Suporter
Pencoretan Imran Disayangkan Suporter
A A A
MAKASSAR - Sejumlah kelompok suporter menyayangkan keputusan manajemen PSM yang mencoret Imran Amirullah dari tim Kepelatihan, pada jenda kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini.

Para pecinta PSM ini menilai langkah tersebut, pasti bakal membuat Pasukan Ramang rugi. Pasalnya, sosok Imran di mata Suporter merupakan orang yang paham bagaimana karakter tim dan para pemain lokal yang ada saat ini. Bukan hanya itu Imran juga dinilai sangat loyal terhadap skuad Juku Eja selma ini.

Imran memang sudah lama bergabung bersama PSM, bahkan asisten yang juga manan pemain PSM tersebut kerap dipercayakan oleh manajemen untuk menjadi pelatih Karateker. Selain itu, selama berada di dalama tim Imran selalu menjadi asisten pelatih asing yang membela Pasukan Ramang dikonpetisi tertinggi di Indonesia.

Seperti saat tahun 2010 lalu, Imran masih dipercaya menjadi asisten Robert Rene Albert untuk menukangi PSM, setelah pelatih ini pergi Imran tetap menjadi pilihan untuk mengurus skuad Juku Eja, hingga Peter Segrt pelatih asal Jerman mengisi kursi pelatih Kepala pada tahun 2011.

Selama dua tahun, Peter menukangi Pasukan Ramang, sebelum hengkang dimana kompetisi Indonesia Premier League (ISL) masih sementara bergulir. Abibatnya, manajemen PSM menujuk Imran Amirullah menjadi pelatih karateker dibabak play-off untuk kembali berkompetisi di Indonesia Super League (ISL). Hasilnya, mantan pemain ini sukses membawa Pasukan Ramang kembali ke kasta tertinggi Indonesia dimusim ini.

Selanjutnya, setelah manajemen kembali menunjuk Jorg Peter Steinebrunner pelatih asal Jerman yang menukangi Pasukan Ramang, Imran lagi-lagi dipercaya menjadi asistennya bersama Bahar Muharram dimusim ini, sebelum manajemen memutuskan Imran dicoret dari tim.

Jenderal Lapangan The Maczman Andi Syam Paswah mengatakan, pencoretan Imran dari tim Kepelatihan memang sangat disayangkan. "Pak Imran merupakan asisten pelatih yang loyal, mestinya dia harus dimanfaatkan oleh tim," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.

Coklat sapaan akrabnya juga mengatakan, dirinya mensinyalir bahwa Imran dicorek karena dituduh melakukan provokasi agar suporter meminta dirinya kembali diberikan jabatan pelatih karateker, padahal kata Coklat, hal itu sama sekali tidak pernah dilakukannya. "Kami selalu meminta agar pak Imran yang tangani tim, karena memang dia layak dan mengerti bagaimana karakter tim," kata dia.

Untuk itu, Coklat mengungkapkan manajemen PSM dimusim ini sangat jauh berbeda dengan manajemen PSM saat berada di IPL, menurutnya tim Kebanggaan masyarakat Sulsel ini tidak lagi solit dan melihat para suporternya. "Padahal tahun lalu, kita selalu melakukan aktivitas dengan manajemen. Namun sekarang sudah berbeda," ujarnya.

Sementara itu, Perdana Mentri Red Gank Sull Dg Kulle mengatakan, memang pencoretan Imran dari tim Kepelatihan sangat disayangkan, namun dirinya beranggapan jika langkah tersebut diambil hanya semata untuk menghemat anggaran tim. "Mungkin saja ini penghematan anggaran, aplagi sisa enam laga," tukasnya.

Sebelumnya manajemen PSM mengumumkan jika Imran Amirullah sebagai asisten pelatih dan Abdul Rahim sebagai Manajer tim sudah tidak menjabat lagi pada jabatannya, setelah manajemen melakukan rapat evaluasi di jeda kompetisi ISL musim ini.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5302 seconds (0.1#10.140)