Van Gaal Tolak Perebutan Tempat Ketiga
A
A
A
SAO PAULO - Pelatih timnas Belanda, Louis van Gaal mempertanyakan kebutuhan menggelar laga perebutan tempat ketiga pada perhelatan Piala Dunia. Setelah dikalahkan Argentina lewat drama adu penalti 4-2, De Oranje -julukan timnas Belanda- harus menghadapi Brazil untuk menentukan siapa juara ketiga Piala Dunia 2014.
"Saya pikir pertandingan ini seharusnya tidak dimainkan, ini sudah saya katakan selama 10 tahun belakangan. Tidak adil bagi kami yang mempunyai waktu istirahat yang kurang untuk memulihkan kondisi, dibanding lawan kami. Sehingga pertandingan akan berjalan tidak adil," ucap Van Gaal seperti dilansir Soccerway, Kamis (10/7).
Van Gaal bahkan menilai perebutan tempat ketiga hanya akan membuat tim yang kalah menjadi pencundang. Entah karena sudah tidak sabar untuk melatih Manchester United atau memang takut anak asuhnya kembali dikalahkan, Van Gaal terlihat tidak ingin menjalani laga terakhir. Padahal bagi beberapa orang laga ini bisa menjadi pengobat luka.
Khususnya bagi tuan rumah setelah dihajar Jerman dengan skor telak 7-1 dihadapan publik sendiri. "Hal paling buruk adalah kemungkinan untuk kalah dua kali secara beruntun. Dalam sebuah turnamen dimana Anda bermain sangat baik, tapi Anda akan pulang sebagai pecundang dengan hanya dua kekalahan. Menurut pandangan saya ini tidak ada hubungannya dengan olahraga," tandasnya.
"Saya pikir pertandingan ini seharusnya tidak dimainkan, ini sudah saya katakan selama 10 tahun belakangan. Tidak adil bagi kami yang mempunyai waktu istirahat yang kurang untuk memulihkan kondisi, dibanding lawan kami. Sehingga pertandingan akan berjalan tidak adil," ucap Van Gaal seperti dilansir Soccerway, Kamis (10/7).
Van Gaal bahkan menilai perebutan tempat ketiga hanya akan membuat tim yang kalah menjadi pencundang. Entah karena sudah tidak sabar untuk melatih Manchester United atau memang takut anak asuhnya kembali dikalahkan, Van Gaal terlihat tidak ingin menjalani laga terakhir. Padahal bagi beberapa orang laga ini bisa menjadi pengobat luka.
Khususnya bagi tuan rumah setelah dihajar Jerman dengan skor telak 7-1 dihadapan publik sendiri. "Hal paling buruk adalah kemungkinan untuk kalah dua kali secara beruntun. Dalam sebuah turnamen dimana Anda bermain sangat baik, tapi Anda akan pulang sebagai pecundang dengan hanya dua kekalahan. Menurut pandangan saya ini tidak ada hubungannya dengan olahraga," tandasnya.
(akr)