Persela Wajib Tertantang
A
A
A
LAMONGAN - Libur kompetisi Indonesia Super League (ISL) karena Pemilihan Presiden (Pilpres) dan bulan Ramadan, memberikan momentum tersendiri bagi Persela Lamongan. Mereka memiliki kesempatan untuk mengembalikan standar performa tim yang hilang selama putaran dua.
Persela mengalami kemerosotan luar biasa dibanding dengan putaran pertama lalu. Statistik membuktikan, tim asuhan Eduard Tjong hanya memperoleh lima angka dari lima pertandingan putaran dua. Persela kalah dua kali kontra Persepam Madura United dan Persiram Raja Ampat.
Dua pertandingan kandang juga gagal dioptimalkan karena ditahan Persiba Balikpapan dan Persisam Putra Samarinda. Laskar Joko Samudro hanya mampu mencuri mencuri kemenangan atas tim gurem sekelas Persiba Bantul. Itu sangat kontras jika melihat lima pertandingan di akhir putaran pertama.
Dari lima pertandingan terakhir di putaran pertama, Persela memanen 12 poin dari lima laga, yakni hanya sekali kalah lawan Persisam Samarinda. Empat laga lainnya diakhiri dengan kemenangan yakni versus Persepam MU, Persiram, Persiba Bantul serta Persiba Balikpapan.
Statistik itulah yang membuat Persela kini harus bekerja ekstra keras. “Harus diakui ada penurunan pada putaran dua dan kami belum kembali ke level terbaik seperti di putaran pertama. Selama libur kompetisi ini kami menangani semua aspek agar anak-anak bisa kembali ke standar permainan mereka,” ujar Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
Apa yang dialami Persela agak tidak lazim karena pada awal putaran dua tidak ada perubahan signifikan dalam tim. Persela tidak melepas pemain pentingnya, dan juga tidak mendatangkan nama baru yang memengaruhi keseimbangan tim. Pelatih Eduard Tjong pernah menyatakan fighting spirit pemain yang membuat performa merosot.
Padahal jika putaran dua masih konsisten, harusnya tim biru langit harusnya bisa menabung minimal 10 angka. “Sekarang saatnya melupakan hasil kurang bagus di awal putaran pertama. Saya optimistis tim akan tertantang untuk membaik di paruh terakhir putaran kedua nanti,” sebut Didik.
Melihat lima laga terakhir nanti, Persela jelas tak sekadar membutuhkan semangat bertanding saja. Sebab melihat kualitas lawan yang dihadapi, beberapa di antaranya bakal sulit dikalahkan, catat saja Mitra Kukar, Persebaya Surabaya, serta Persipura Jayapura. Dua lawan lainnya adalah Perseru Serui dan PSM Makassar.
Salah satu upaya Persela untuk mendongkrak performa adalah dengan menggencarkan laga ujicoba. Sayang langkah itu tak luput dari ganjalan karena pihak keamanan kurang bersahabat dengan agenda sepak bola di Stadion Surajaya. Ujicoba lawan Persegres Gresik United pun gagal digelar karena tidak ada izin dari kepolisian.
Padahal pada ujicoba sebelumnya Persela masih mengecewakan karena ditahan imbang tim Divisi Utama Deltras Sidoarjo. “Solusinya ya berujicoba di luar Lamongan. Tapi sampai saat ini kami masih menjalin komunikasi dengan beberapa tim. Semoga saja bisa,” kata Sekretaris Persela Muji Santoso.
Persela mengalami kemerosotan luar biasa dibanding dengan putaran pertama lalu. Statistik membuktikan, tim asuhan Eduard Tjong hanya memperoleh lima angka dari lima pertandingan putaran dua. Persela kalah dua kali kontra Persepam Madura United dan Persiram Raja Ampat.
Dua pertandingan kandang juga gagal dioptimalkan karena ditahan Persiba Balikpapan dan Persisam Putra Samarinda. Laskar Joko Samudro hanya mampu mencuri mencuri kemenangan atas tim gurem sekelas Persiba Bantul. Itu sangat kontras jika melihat lima pertandingan di akhir putaran pertama.
Dari lima pertandingan terakhir di putaran pertama, Persela memanen 12 poin dari lima laga, yakni hanya sekali kalah lawan Persisam Samarinda. Empat laga lainnya diakhiri dengan kemenangan yakni versus Persepam MU, Persiram, Persiba Bantul serta Persiba Balikpapan.
Statistik itulah yang membuat Persela kini harus bekerja ekstra keras. “Harus diakui ada penurunan pada putaran dua dan kami belum kembali ke level terbaik seperti di putaran pertama. Selama libur kompetisi ini kami menangani semua aspek agar anak-anak bisa kembali ke standar permainan mereka,” ujar Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela.
Apa yang dialami Persela agak tidak lazim karena pada awal putaran dua tidak ada perubahan signifikan dalam tim. Persela tidak melepas pemain pentingnya, dan juga tidak mendatangkan nama baru yang memengaruhi keseimbangan tim. Pelatih Eduard Tjong pernah menyatakan fighting spirit pemain yang membuat performa merosot.
Padahal jika putaran dua masih konsisten, harusnya tim biru langit harusnya bisa menabung minimal 10 angka. “Sekarang saatnya melupakan hasil kurang bagus di awal putaran pertama. Saya optimistis tim akan tertantang untuk membaik di paruh terakhir putaran kedua nanti,” sebut Didik.
Melihat lima laga terakhir nanti, Persela jelas tak sekadar membutuhkan semangat bertanding saja. Sebab melihat kualitas lawan yang dihadapi, beberapa di antaranya bakal sulit dikalahkan, catat saja Mitra Kukar, Persebaya Surabaya, serta Persipura Jayapura. Dua lawan lainnya adalah Perseru Serui dan PSM Makassar.
Salah satu upaya Persela untuk mendongkrak performa adalah dengan menggencarkan laga ujicoba. Sayang langkah itu tak luput dari ganjalan karena pihak keamanan kurang bersahabat dengan agenda sepak bola di Stadion Surajaya. Ujicoba lawan Persegres Gresik United pun gagal digelar karena tidak ada izin dari kepolisian.
Padahal pada ujicoba sebelumnya Persela masih mengecewakan karena ditahan imbang tim Divisi Utama Deltras Sidoarjo. “Solusinya ya berujicoba di luar Lamongan. Tapi sampai saat ini kami masih menjalin komunikasi dengan beberapa tim. Semoga saja bisa,” kata Sekretaris Persela Muji Santoso.
(wbs)