Dua Pejetski Indonesia Kembali Berjaya
A
A
A
VIRGINIA - Dua bersaudara Aero dan Aqsa Aswar kembali berjaya di kancah jetski internasional. Atlet muda Indonesia berusia 19 dan 17 tahun itu menjuarai seri keempat US Nation Tour di Colonial Beach, Virginia, AS yang berakhir Minggu (20/7).
Di kelas puncak Pro-Am Run About Open, Aero tampil dominan seperti seri sebelumnya di Nevada. Pembalap tim pabrikan Yamaha itu seperti tak punya lawan di Moto1 dan Moto2. Ia dalam posisi holeshot (terdepan) dari garis start hingga finish dan tampil juara. Sayang, drama menegangkan sekaligus mengesalkan tim Indonesia terjadi di Moto3 sehingga Aero harus puas finish di posisi ke-5.
Sesaat sebelum race terakhir itu, Aero dituding melakukan jump start (curi start) karena terlalu cepat keluar dari gate-nya. Alhasil, ia dikenakan penalti berupa Dead Engine Start atau prosesi start dalam keadaaan mesin dimatikan.
Beda dengan dua Moto sebelumnya, kini perjuangan ekstra keras dilakoni Aero untuk mengejar sejumlah pembalap di depan dan akhirnya bisa mencapai urutan ke-3. Tapi, masalah tetap saja ada. Ada peserta yang memprotesnya dengan tuduhan memasukkan kunci pacuan saat melakoni penalti. Aero membantah hal itu, namun tak ingin memperpanjang persoalan dan akhirnya ikhlas saja kalau posisi finish-nya diturunkan dari 3 menjadi ke-5.
“Peristiwa di Moto3 baru kali ini aku alami. Ambil hikmahnya saja sebagai pelajaran. Yang jelas balapan kali ini sangat seru, seru banget. Justru kejadian di Moto3 itu bikin balapannya semakin seru karena menyalip begitu banyak pembalap,” komentar Aero dalam rilis yang diterima Sindonews.com, Selasa (22/7).
Aero juga tengah disiapkan mengikuti kejuaraan dunia 2014, World Finals pada Oktober mendatang. Ia salah satu favorit juara dunia tahun ini berkat prestasinya di US Nation Tour dalam dua musim terakhir dan prestasi sebagai peringkat 3 dunia.
Buat Aero, event di Virginia ini terbilang sukses spesial karena ia menggunakan mesin kelas Stock di semua Moto. Itu sekaligus barometer untuk menakar diri dari kontestan lain yang juga memacu mesin Yamaha maupun Kawasaki di baris depan. “Mesin utama (Open) kami simpan untuk penampilan khusus di seri terakhir karena hitungan poinnya.
Di kelas puncak Pro-Am Run About Open, Aero tampil dominan seperti seri sebelumnya di Nevada. Pembalap tim pabrikan Yamaha itu seperti tak punya lawan di Moto1 dan Moto2. Ia dalam posisi holeshot (terdepan) dari garis start hingga finish dan tampil juara. Sayang, drama menegangkan sekaligus mengesalkan tim Indonesia terjadi di Moto3 sehingga Aero harus puas finish di posisi ke-5.
Sesaat sebelum race terakhir itu, Aero dituding melakukan jump start (curi start) karena terlalu cepat keluar dari gate-nya. Alhasil, ia dikenakan penalti berupa Dead Engine Start atau prosesi start dalam keadaaan mesin dimatikan.
Beda dengan dua Moto sebelumnya, kini perjuangan ekstra keras dilakoni Aero untuk mengejar sejumlah pembalap di depan dan akhirnya bisa mencapai urutan ke-3. Tapi, masalah tetap saja ada. Ada peserta yang memprotesnya dengan tuduhan memasukkan kunci pacuan saat melakoni penalti. Aero membantah hal itu, namun tak ingin memperpanjang persoalan dan akhirnya ikhlas saja kalau posisi finish-nya diturunkan dari 3 menjadi ke-5.
“Peristiwa di Moto3 baru kali ini aku alami. Ambil hikmahnya saja sebagai pelajaran. Yang jelas balapan kali ini sangat seru, seru banget. Justru kejadian di Moto3 itu bikin balapannya semakin seru karena menyalip begitu banyak pembalap,” komentar Aero dalam rilis yang diterima Sindonews.com, Selasa (22/7).
Aero juga tengah disiapkan mengikuti kejuaraan dunia 2014, World Finals pada Oktober mendatang. Ia salah satu favorit juara dunia tahun ini berkat prestasinya di US Nation Tour dalam dua musim terakhir dan prestasi sebagai peringkat 3 dunia.
Buat Aero, event di Virginia ini terbilang sukses spesial karena ia menggunakan mesin kelas Stock di semua Moto. Itu sekaligus barometer untuk menakar diri dari kontestan lain yang juga memacu mesin Yamaha maupun Kawasaki di baris depan. “Mesin utama (Open) kami simpan untuk penampilan khusus di seri terakhir karena hitungan poinnya.
(bbk)