Faktor Persela Sulit Menang
A
A
A
LAMONGAN - Hanya memperoleh tiga poin dari potensi sembilan poin di laga kandang, menimbulkan pertanyaan besar di benak supporter Persela Lamongan, LA Mania. Terjadi penurunan drastis pada laga home dibanding putaran pertama lalu.
Upaya mempertahankan posisi empat besar klasemen wilayah timur pun sedikit terganggu. Hanya menyisakan empat laga, dua kandang dan dua tandang, Persela semakin dalam tekanan untuk bisa memungkasi episode kurang membanggakan.
Satu kemenangan dalam enam laga jelas bukan karakter yang terlihat pada putaran pertama lalu. Laskar Joko Tingkir tidak begitu stabil secara statistik, yakni kesulitan mencetak banyak gol dan gampang goyah dalam bertahan.
Kendati begitu, Pelatih Persela Eduard Tjong menilai kondisi seperti ini tidak selayaknya dicemaskan. Dia meminta timnya tidak terganggu konsentrasi atau surut kepercayaan diri karena kesulitan mendapatkan tiga angka selama putaran dua ISL.
"Persela sebenarnya tidak buruk secara permainan. Hanya saja memang selalu ada faktor yang menyebabkan kami sulit menang, misalnya absennya pemain. Tapi kami tidak boleh cemas dengan situasi ini. Harus tetap yakin bisa lebih baik," kata Eduard Tjong.
Tampaknya pelatih berupaya menciptakan agar fokus tim tidak goyah hanya karena cemas dengan hasil laga yang tak sesuai harapan. Bisa dimaklumi mengingat tim biru langit masih memiliki pekerjaan yang terbilang rumit di sisa fase wilayah.
Persela pada tengah bulan ini harus melawat ke markas Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Pada dua laga home terakhir pun tak bisa dibilang ringan, karena yang datang adalah Persipura Jayapura dan Perseru Serui.
"Kami menargetkan angka di dua laga away mendatang. Idealnya tim mencari angka pengganti karena gagal menang di kandang. Melihat kualitas permainan anak-anak, saya masih optimistis tim ini memiliki kemampuan lebih," tambah eks pelatih Persis Solo ini.
Persela sudah bisa tampil full team di pertandingan berikutnya karena Roman Golian dan Arif Ariyanto sudah terbebas dari skorsing akumulasi kartu kuning. Tanpa kedua pemain itu, Persela kurang efektif walau secara performa tidaklah jelek
Upaya mempertahankan posisi empat besar klasemen wilayah timur pun sedikit terganggu. Hanya menyisakan empat laga, dua kandang dan dua tandang, Persela semakin dalam tekanan untuk bisa memungkasi episode kurang membanggakan.
Satu kemenangan dalam enam laga jelas bukan karakter yang terlihat pada putaran pertama lalu. Laskar Joko Tingkir tidak begitu stabil secara statistik, yakni kesulitan mencetak banyak gol dan gampang goyah dalam bertahan.
Kendati begitu, Pelatih Persela Eduard Tjong menilai kondisi seperti ini tidak selayaknya dicemaskan. Dia meminta timnya tidak terganggu konsentrasi atau surut kepercayaan diri karena kesulitan mendapatkan tiga angka selama putaran dua ISL.
"Persela sebenarnya tidak buruk secara permainan. Hanya saja memang selalu ada faktor yang menyebabkan kami sulit menang, misalnya absennya pemain. Tapi kami tidak boleh cemas dengan situasi ini. Harus tetap yakin bisa lebih baik," kata Eduard Tjong.
Tampaknya pelatih berupaya menciptakan agar fokus tim tidak goyah hanya karena cemas dengan hasil laga yang tak sesuai harapan. Bisa dimaklumi mengingat tim biru langit masih memiliki pekerjaan yang terbilang rumit di sisa fase wilayah.
Persela pada tengah bulan ini harus melawat ke markas Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Pada dua laga home terakhir pun tak bisa dibilang ringan, karena yang datang adalah Persipura Jayapura dan Perseru Serui.
"Kami menargetkan angka di dua laga away mendatang. Idealnya tim mencari angka pengganti karena gagal menang di kandang. Melihat kualitas permainan anak-anak, saya masih optimistis tim ini memiliki kemampuan lebih," tambah eks pelatih Persis Solo ini.
Persela sudah bisa tampil full team di pertandingan berikutnya karena Roman Golian dan Arif Ariyanto sudah terbebas dari skorsing akumulasi kartu kuning. Tanpa kedua pemain itu, Persela kurang efektif walau secara performa tidaklah jelek
(wbs)