Wong Kito Mudo Tak Kecewakan Timnas U-21
A
A
A
VALENCIA - Aksi penggawa Sriwijaya U-21 yang membela Tim Nasional Indonesia U-21 saat dibekuk Mauritania U-20 di Turnamen Cotif L’Alcudia di Valencia, Spanyol, tidak mengecewakan. Tujuh pemain Sriwijaya U-21 yang dimainkan bergantian oleh pelatih Rudi William Keltjes bermain maksimal.
Di babak pertama, mantan arsitek PSM Makasar itu memberikan kepercayaan kepada Jufrianto, Rudolf Yanto Basna, Fahri Firmansyah, Gapri Ibrahim Akbar, dan Zalnando sebagai starter. Sedangkan di babak kedua, giliran M Anang Adi Nugroho yang mendapatkan kesempatan menjajal kemampuannya. Dia dimasukkan pada menit ke-53 untuk menggantikan Martinus Novianto (Timnas U-19) serta Ziko Sukmara pada menit ke-62 untuk mengisi posisi Gapri Ibrahim Akbar yang juga berasal dari SFC U-21.
Asisten Manajer SFC U-21, Bambang Supriyanto mengatakan, belum maksimalnya penampilan pemain pada laga pembuka kemarin karena Jufrianto dkk masih terlihat grogi. Sehingga sangat mudah kehilangan bola dan banyak melakukan kesalahan sendiri.
Tapi dia menilai hal itu merupakan hal yang wajar, mengingat even ini merupakan kali pertama pemain tampil di turnamen internasional membawa nama bangsa dan langsung berhadapan dengan tim lawan yang sudah mempersiapkan diri sejak lama.
''Kalau Timnas U-21 kita tahu sendiri, mereka (pemain) paling lama baru berkumpul selama lima hari dalam pemusatan latihan. Setelah itu mereka langsung berangkat ke Spanyol. Pemain butuh waktu untuk adaptasi antara satu dengan lainnya dan juga perubahan waktu dan cuaca,”ungkapnya.
Pada awal pertandingan, Zalnando dkk bisa mengimbangi pemainan yang diperagakan Mauritania dan bahkan melakukan perlawanan. Tapi serangan yang mereka dibangun selalu kandas dilapangan tengah dan sulit mencapai gawang lawan.
Minimnya waktu adaptasi di antara pemain menjadi salah satu penyebab lemahnya kooordinasi antar lini dan pemain. Akibatnya pemain sering kebingungan ketika hendak memberikan umpan disaat mendapatkan bola.
Pelatih Timnas U-21, Rudi Wiliam Keltjes menyebutkan, minimnya jam terbang menjadi penyebab utama buruknya penampilan anak asuhnya. Akibatnya pemain banyak melakukan kesalahan mendasar.
''Tapi apa pun itu, seharusnya kami bisa bermain lebih baik lagi. Semoga pada pertandingan selanjutnya pemain dapat tampil lebih lepas dan tidak banyak membuat kesalahan sendiri,''harapnya.
Di babak pertama, mantan arsitek PSM Makasar itu memberikan kepercayaan kepada Jufrianto, Rudolf Yanto Basna, Fahri Firmansyah, Gapri Ibrahim Akbar, dan Zalnando sebagai starter. Sedangkan di babak kedua, giliran M Anang Adi Nugroho yang mendapatkan kesempatan menjajal kemampuannya. Dia dimasukkan pada menit ke-53 untuk menggantikan Martinus Novianto (Timnas U-19) serta Ziko Sukmara pada menit ke-62 untuk mengisi posisi Gapri Ibrahim Akbar yang juga berasal dari SFC U-21.
Asisten Manajer SFC U-21, Bambang Supriyanto mengatakan, belum maksimalnya penampilan pemain pada laga pembuka kemarin karena Jufrianto dkk masih terlihat grogi. Sehingga sangat mudah kehilangan bola dan banyak melakukan kesalahan sendiri.
Tapi dia menilai hal itu merupakan hal yang wajar, mengingat even ini merupakan kali pertama pemain tampil di turnamen internasional membawa nama bangsa dan langsung berhadapan dengan tim lawan yang sudah mempersiapkan diri sejak lama.
''Kalau Timnas U-21 kita tahu sendiri, mereka (pemain) paling lama baru berkumpul selama lima hari dalam pemusatan latihan. Setelah itu mereka langsung berangkat ke Spanyol. Pemain butuh waktu untuk adaptasi antara satu dengan lainnya dan juga perubahan waktu dan cuaca,”ungkapnya.
Pada awal pertandingan, Zalnando dkk bisa mengimbangi pemainan yang diperagakan Mauritania dan bahkan melakukan perlawanan. Tapi serangan yang mereka dibangun selalu kandas dilapangan tengah dan sulit mencapai gawang lawan.
Minimnya waktu adaptasi di antara pemain menjadi salah satu penyebab lemahnya kooordinasi antar lini dan pemain. Akibatnya pemain sering kebingungan ketika hendak memberikan umpan disaat mendapatkan bola.
Pelatih Timnas U-21, Rudi Wiliam Keltjes menyebutkan, minimnya jam terbang menjadi penyebab utama buruknya penampilan anak asuhnya. Akibatnya pemain banyak melakukan kesalahan mendasar.
''Tapi apa pun itu, seharusnya kami bisa bermain lebih baik lagi. Semoga pada pertandingan selanjutnya pemain dapat tampil lebih lepas dan tidak banyak membuat kesalahan sendiri,''harapnya.
(aww)