Bobot Lawan Menentukan
A
A
A
KEDIRI - Perjuangan menghindari cengkeraman degradasi tak hanya dipengaruhi performa tim. Bobot lawan di pertandingan sisa putaran dua bakal sangat menentukan nasib tim-tim yang kini dalam posisi kurang aman. Tim dengan lawan berat, tentu bakal memiliki kesempatan selamat lebih kecil.
Di Indonesia Super League (ISL) wilayah barat, ada tiga tim yang tengah bersaing yakni Persik Kediri, Persegres Gresik United, serta Persita Tangerang. Saat berita ditulis, Persik dan Persegres sama-sama mengoleksi 17 angka, sedangkan Persita dua poin di bawahnya.
Dari ketiga tim itu, Persegres ternyata memiliki bobot lawan yang paling ringan. Semua laga sisa menghadapi tim papan bawah. Selain menjamu Persita Tangerang pada Sabtu (23/8), Laskar Joko Samudro tinggal menghadapi Persijap Jepara yang resmi terdegradasi dan Persik Kediri.
Sedangkan situasi yang dihadapi Persik Kediri nyaris sama dengan Persita Tangerang. Keduanya sama-sama menghadapi dua tim papan atas dan satu tim papan bawah. Persik masih harus meladeni Persib Bandung dan Arema Cronus sebelum menutup putaran dua kontra Persegres.
Persita tak kalah berat. Sepulang dari Gresik, Christian Carrasco dkk harus menghadapi Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya (PBR). Walau Pendekar Cisadane bermain di kandang, Persib dan PBR datang dari level yang jauh berbeda.
"Tentu saja ada pengaruhnya (bobot lawan). Tiap tim memiliki tantangan masing-masing, seperti Persik yang harus menghadapi Persib Bandung serta tak bisa memainkan partai kandang lawan Arema Cronus di Kediri," terang Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Tapi menurutnya pesaing juga memiliki masalah tak kalah rumit. Karena itulah dia percaya faktor keberuntungan juga ikut campur dalam perebutan zona aman. "Tapi semua tetap kembali pada performa tim karena itu elemen paling dasar," tambah Musikan.
Pelatih Persegres Gresik United Alfredo Vera juga tak menampik timnya sedikit beruntung karena menghadapi tim papan bawah di penghujung musim. Namun pelatih asal Argentina ini menampik bahwa timnya menganggap perjalanan lebih mudah.
"Ada yang bilang kami beruntung menghadapi tim-tim papan bawah. Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak. Sebab Persegres harus menghadapi Persijap dan Persik di kandang mereka. Jadi tiap pertandingan tak ada yang ringan," kata Alfredo Vera jelang laga kontra Persita Tangerang, Sabtu (23/8).
Persita menjadi tim dengan peluang paling kecil untuk mencapai zona aman, kecuali bisa mendapatkan angka absolut di Gresik. Tanpa tambahan angka, maka mereka mau tak mau harus mengalahkan Persib Bandung dan PBR. Misi yang sangat sulit.
Di Indonesia Super League (ISL) wilayah barat, ada tiga tim yang tengah bersaing yakni Persik Kediri, Persegres Gresik United, serta Persita Tangerang. Saat berita ditulis, Persik dan Persegres sama-sama mengoleksi 17 angka, sedangkan Persita dua poin di bawahnya.
Dari ketiga tim itu, Persegres ternyata memiliki bobot lawan yang paling ringan. Semua laga sisa menghadapi tim papan bawah. Selain menjamu Persita Tangerang pada Sabtu (23/8), Laskar Joko Samudro tinggal menghadapi Persijap Jepara yang resmi terdegradasi dan Persik Kediri.
Sedangkan situasi yang dihadapi Persik Kediri nyaris sama dengan Persita Tangerang. Keduanya sama-sama menghadapi dua tim papan atas dan satu tim papan bawah. Persik masih harus meladeni Persib Bandung dan Arema Cronus sebelum menutup putaran dua kontra Persegres.
Persita tak kalah berat. Sepulang dari Gresik, Christian Carrasco dkk harus menghadapi Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya (PBR). Walau Pendekar Cisadane bermain di kandang, Persib dan PBR datang dari level yang jauh berbeda.
"Tentu saja ada pengaruhnya (bobot lawan). Tiap tim memiliki tantangan masing-masing, seperti Persik yang harus menghadapi Persib Bandung serta tak bisa memainkan partai kandang lawan Arema Cronus di Kediri," terang Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Tapi menurutnya pesaing juga memiliki masalah tak kalah rumit. Karena itulah dia percaya faktor keberuntungan juga ikut campur dalam perebutan zona aman. "Tapi semua tetap kembali pada performa tim karena itu elemen paling dasar," tambah Musikan.
Pelatih Persegres Gresik United Alfredo Vera juga tak menampik timnya sedikit beruntung karena menghadapi tim papan bawah di penghujung musim. Namun pelatih asal Argentina ini menampik bahwa timnya menganggap perjalanan lebih mudah.
"Ada yang bilang kami beruntung menghadapi tim-tim papan bawah. Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak. Sebab Persegres harus menghadapi Persijap dan Persik di kandang mereka. Jadi tiap pertandingan tak ada yang ringan," kata Alfredo Vera jelang laga kontra Persita Tangerang, Sabtu (23/8).
Persita menjadi tim dengan peluang paling kecil untuk mencapai zona aman, kecuali bisa mendapatkan angka absolut di Gresik. Tanpa tambahan angka, maka mereka mau tak mau harus mengalahkan Persib Bandung dan PBR. Misi yang sangat sulit.
(wbs)