Ambisi Linda Kalahkan Musuh Bebuyutan
A
A
A
COPENHAGEN - Pebulutangkis putri Linda Fanetri mempunyai ambisi khusus saat menghadapi Sung Ji Hyung. Pemain Korea Selatan merupakan musuh bebuyuan Linda yang akan dihadapi di babak ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Buat kedua pemain, duel yang akan tersaji di Ballerup Super Arena, Copenhagen, Denmark adalah kali keempat. Sayangnya selama itu Linda belum sekalipun menjinakan Ji Hyung yang menempati unggulan kelima.
“Soal lawan Sung, saya juga akan mempelajari permainan dia lagi lewat video pertandingan. Semoga kali ini saya bisa mengalahkan dia dan memenuhi target pertama melaju ke babak perempat final,” ucap Linda dilansir badmintonindonesia, Selasa (26/8).
Sementara itu mengomentari kemenangannya atas pebulutangkis Thailand Nichaon Jindapon, Linda mengaku senang. Sebab, sukses tersebut sebagai ajang balas dendam setelah dikalahkan Jindapon di Indonesia Terbuka 2014.
“Saya sempat memimpin perolehan skor pada game pertama, tetapi kemudian saya kehilangan konsentrasi. Saat sadar saya tertinggal, saya berusaha mengejar tetapi lawan sudah memimpin jauh,” ungkap Linda.
“Di game kedua dan ketiga, saya mengubah permainan dengan menjadi lebih berani di depan net. Selain itu lawan sepertinya ingin saya menyerang terus, jadi saya tampil lebih sabar dan tidak mau menyerang duluan. Kunci kemenangan saya adalah mempelajari kekalahan sebelumnya di Jakarta lewat video pertandingan,” beber pemain rangking 30 dunia ini.
Buat kedua pemain, duel yang akan tersaji di Ballerup Super Arena, Copenhagen, Denmark adalah kali keempat. Sayangnya selama itu Linda belum sekalipun menjinakan Ji Hyung yang menempati unggulan kelima.
“Soal lawan Sung, saya juga akan mempelajari permainan dia lagi lewat video pertandingan. Semoga kali ini saya bisa mengalahkan dia dan memenuhi target pertama melaju ke babak perempat final,” ucap Linda dilansir badmintonindonesia, Selasa (26/8).
Sementara itu mengomentari kemenangannya atas pebulutangkis Thailand Nichaon Jindapon, Linda mengaku senang. Sebab, sukses tersebut sebagai ajang balas dendam setelah dikalahkan Jindapon di Indonesia Terbuka 2014.
“Saya sempat memimpin perolehan skor pada game pertama, tetapi kemudian saya kehilangan konsentrasi. Saat sadar saya tertinggal, saya berusaha mengejar tetapi lawan sudah memimpin jauh,” ungkap Linda.
“Di game kedua dan ketiga, saya mengubah permainan dengan menjadi lebih berani di depan net. Selain itu lawan sepertinya ingin saya menyerang terus, jadi saya tampil lebih sabar dan tidak mau menyerang duluan. Kunci kemenangan saya adalah mempelajari kekalahan sebelumnya di Jakarta lewat video pertandingan,” beber pemain rangking 30 dunia ini.
(bbk)