Greysia Polii Lupakan Beban
A
A
A
COPENHAGEN - Tidak turunnya sejumlah pemain andalan, membuat beban pebulutangkis Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Namun hal tersebut tidak berlaku buat pebulutangkis putri, Greysia Polii yang turun di nomor ganda bersama Nitya Krishinda Maheswari.
Langkah Greysia/Nitya pun sampai saat ini terus melaju. Di babak kedua yang berlangsung di i Ballerup Super Arena, Copenhagen, Denmark, Rabu (27/8) waktu setempat, Greysia/Nitya menang atas pasangan Jerman, Isabel Herttrich/Carla Nelte 21-10, 21-11.
Kemenangan tersebut membuat langkah Greysia/Nitya lebih jauh lagi, ke 16 Besar. Pastinya semua mata saat ini tertuju pada pasangan yang sudah meraih titel di Thailand Terbuka 2013 dan Taiwan Terbuka 2014. Beban pun ada di pundak mereka.
“Kami nggak mau mikirin beban, mau dilupakan saja beban itu. Kalau dibilang absennya pemain-pemain andalan membuat kami jadi harapan, ya diambil dari segi positifnya saja. Mungkin ini pertanda bahwa sudah seharusnya kami siap menjadi andalan dan dikasih beban,” ujar Greysia dilansir badmintonindonesia, Kamis (28/8).
Memang dalam ajang bergengsi tahun ini, Indonesia gagal menyertakan pemain andalan lainnya. Dua juara bertahan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan batal tampil karena Tontowi dan Ahsan dilanda cedera. Simon Santoso yang grafik penampilannya tengah melesat pun urung berangkat karena sakit demam berdarah.
“Harapan ini jangan sampai jadi batu sandungan buat kami. Kalau ditanya soal deg-degan, nggak juga ya, karena kami nggak mau ingat-ingat soal ini. Yang penting main sebagus mungkin dan berikan yang terbaik,” tambah Greysia.
Langkah Greysia/Nitya pun sampai saat ini terus melaju. Di babak kedua yang berlangsung di i Ballerup Super Arena, Copenhagen, Denmark, Rabu (27/8) waktu setempat, Greysia/Nitya menang atas pasangan Jerman, Isabel Herttrich/Carla Nelte 21-10, 21-11.
Kemenangan tersebut membuat langkah Greysia/Nitya lebih jauh lagi, ke 16 Besar. Pastinya semua mata saat ini tertuju pada pasangan yang sudah meraih titel di Thailand Terbuka 2013 dan Taiwan Terbuka 2014. Beban pun ada di pundak mereka.
“Kami nggak mau mikirin beban, mau dilupakan saja beban itu. Kalau dibilang absennya pemain-pemain andalan membuat kami jadi harapan, ya diambil dari segi positifnya saja. Mungkin ini pertanda bahwa sudah seharusnya kami siap menjadi andalan dan dikasih beban,” ujar Greysia dilansir badmintonindonesia, Kamis (28/8).
Memang dalam ajang bergengsi tahun ini, Indonesia gagal menyertakan pemain andalan lainnya. Dua juara bertahan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan batal tampil karena Tontowi dan Ahsan dilanda cedera. Simon Santoso yang grafik penampilannya tengah melesat pun urung berangkat karena sakit demam berdarah.
“Harapan ini jangan sampai jadi batu sandungan buat kami. Kalau ditanya soal deg-degan, nggak juga ya, karena kami nggak mau ingat-ingat soal ini. Yang penting main sebagus mungkin dan berikan yang terbaik,” tambah Greysia.
(bbk)