Turki Terapkan Dua Strategi Berbeda
A
A
A
BILBAO - Bintang tim nasional bola basket Turki, Omer Asik mengaku jika timnya harus mengubah strategi di paruh kedua pertandingan melawan Finlandia dalam penyisihan Grup C Kejuaraan Dunia Bola Basket, Kamis (4/9). Turki yang sempat tertinggal di dua kuarter pertama, akhirnya mampu mendulang kemenangan 77-73 melalui overtime.
"Kami harus mengubah strategi kami sepenuhnya setelah paruh pertama. Kami sangat buruk di paruh pertama. Hal-hal itu seharusnya tidak terjadi. Dan saya pikir mereka (Finlandia) bermain di tingkat yang sangat tinggi," tandas Asik, yang memimpin skor tertinggi Turki dengan 22 poin dan 8 rebound.
Sang pelatih, Ergin Ataman menambahkan jika timnya memainkan dua pertandingan yang berbeda di masing-masing waktu. "Kami jauh lebih lambat dibandingkan tempo normal kami di paruh pertama," terang Ataman.
"Saya tidak berpikir siapa pun percaya bahwa kami bisa memenangkan pertandingan ini," tegas Ataman, yang menambahkan bahwa Turki sudah tertinggal 14 poin ketika paruh pertama berakhir.
Menurutnya, tidak ada pilihan selain mengambil risiko setelah paruh pertama. "Saya pikir Cedi Osman dan Sinan Guller bermain bagus buat kami dalam hal ini," ungkap Ataman. "Kami senang risiko bermain di lapangan terbayar lunas."
Ataman menilai bahwa Turki memperoleh keajaiban dalam pertandingan versus Finlandia jika menilik statistik yang dimiliki Turki selama pertandingan. "Beruntung segalanya sudah berakhir. Kami sekarang memiliki tugas yang harus dituntaskan besok. Kami harus menang (melawan Republik Dominika)," pungkasnya.
"Kami harus mengubah strategi kami sepenuhnya setelah paruh pertama. Kami sangat buruk di paruh pertama. Hal-hal itu seharusnya tidak terjadi. Dan saya pikir mereka (Finlandia) bermain di tingkat yang sangat tinggi," tandas Asik, yang memimpin skor tertinggi Turki dengan 22 poin dan 8 rebound.
Sang pelatih, Ergin Ataman menambahkan jika timnya memainkan dua pertandingan yang berbeda di masing-masing waktu. "Kami jauh lebih lambat dibandingkan tempo normal kami di paruh pertama," terang Ataman.
"Saya tidak berpikir siapa pun percaya bahwa kami bisa memenangkan pertandingan ini," tegas Ataman, yang menambahkan bahwa Turki sudah tertinggal 14 poin ketika paruh pertama berakhir.
Menurutnya, tidak ada pilihan selain mengambil risiko setelah paruh pertama. "Saya pikir Cedi Osman dan Sinan Guller bermain bagus buat kami dalam hal ini," ungkap Ataman. "Kami senang risiko bermain di lapangan terbayar lunas."
Ataman menilai bahwa Turki memperoleh keajaiban dalam pertandingan versus Finlandia jika menilik statistik yang dimiliki Turki selama pertandingan. "Beruntung segalanya sudah berakhir. Kami sekarang memiliki tugas yang harus dituntaskan besok. Kami harus menang (melawan Republik Dominika)," pungkasnya.
(nug)