Persela Minta Maaf Ternoda di Surajaya
Persela Minta Maaf Ternoda di Surajaya
A
A
A
LAMONGAN - Selebrasi LA Mania, suporter Persela Lamongan, di Stadion Surajaya terasa kurang komplit. Ketika suporter merayakan kelolosan timnya ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL), mereka sekaligus juga disuguhi kekalahan menyakitkan.
Persela menelan kekalahan pertama musim ini di kandang justru ketika menghadapi tim level degradasi, Perseru Serui. Sedangkan saat menghadapi tim tiga besar seperti Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura dan Mitra Kukar, Laskar Joko Tingkir terlihat perkasa.
Kekalahan 1-3 terasa janggal karena sebelumnya Persela sanggup mengalahkan Persipura Jayapura. "Kami mohon maaf karena Persela menelan kekalahan pertama musim ini di Surajaya,"demikian ujar Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela Lamongan, seusai laga.
"Kami kurang solid di babak pertama, kemudian menurunkan semua penyegang di babak kedua. Tapi itu belum cukup untuk mengejar skor. Tapi bagaimana pun kami semua bersyukur bisa lolos ke babak delapan besar," tambah Didik.
Sementara Pelatih Perseru Serui Agus Setiyono mengatakan hasil ini adalah wujud kerja keras timnya
dalam menghindari degradasi. Dia mengatakan timnya butuh bermain luar biasa dan mampu ditunjukkan di Stadion Surajaya.
"Kami memang berupaya mencetak gol cepat, kemudian bermain rapat. Pemain berhasil melakukan itu dan kami bersyukur karena bisa lolos degradasi. Tim memang tidak bermain terbuka karena lebih berbahaya," cetus dia.
Laga di Stadion Surajaya sempat diwarnai pergantian wasit. Pertandingan sempat molor 30 menit sebelum babak kedua dimulai karena tim Persela memprotes kepemimpinan wasit Nusur Fadila di babak pertama. Protes itu kemudian direspons Pengawas Pertandingan Suprihatin.
Akhirnya, Suprihatin memutuskan pergantian wasit, yakni menunjuk wasit cadangan Suyanto untuk meneruskan tugas Nusur Fadila di babak kedua. Pergantian wasit ini tak mengubah situasi di lapangan karena Perseru tetap mengamankan kemenangan.
Persela menelan kekalahan pertama musim ini di kandang justru ketika menghadapi tim level degradasi, Perseru Serui. Sedangkan saat menghadapi tim tiga besar seperti Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura dan Mitra Kukar, Laskar Joko Tingkir terlihat perkasa.
Kekalahan 1-3 terasa janggal karena sebelumnya Persela sanggup mengalahkan Persipura Jayapura. "Kami mohon maaf karena Persela menelan kekalahan pertama musim ini di Surajaya,"demikian ujar Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela Lamongan, seusai laga.
"Kami kurang solid di babak pertama, kemudian menurunkan semua penyegang di babak kedua. Tapi itu belum cukup untuk mengejar skor. Tapi bagaimana pun kami semua bersyukur bisa lolos ke babak delapan besar," tambah Didik.
Sementara Pelatih Perseru Serui Agus Setiyono mengatakan hasil ini adalah wujud kerja keras timnya
dalam menghindari degradasi. Dia mengatakan timnya butuh bermain luar biasa dan mampu ditunjukkan di Stadion Surajaya.
"Kami memang berupaya mencetak gol cepat, kemudian bermain rapat. Pemain berhasil melakukan itu dan kami bersyukur karena bisa lolos degradasi. Tim memang tidak bermain terbuka karena lebih berbahaya," cetus dia.
Laga di Stadion Surajaya sempat diwarnai pergantian wasit. Pertandingan sempat molor 30 menit sebelum babak kedua dimulai karena tim Persela memprotes kepemimpinan wasit Nusur Fadila di babak pertama. Protes itu kemudian direspons Pengawas Pertandingan Suprihatin.
Akhirnya, Suprihatin memutuskan pergantian wasit, yakni menunjuk wasit cadangan Suyanto untuk meneruskan tugas Nusur Fadila di babak kedua. Pergantian wasit ini tak mengubah situasi di lapangan karena Perseru tetap mengamankan kemenangan.
(aww)
Explore More