Persela Cermati Buruknya Rekor Tandang
A
A
A
LAMONGAN - Babak delapan besar rencananya bakal digelar di tempat netral. Dari rancangan yang digulirkan PT Liga Indonesia, fase ini tak akan memakai sistem home and away seperti yang berlaku di putaran pertama dan kedua silam.
Sistem tersebut tampaknya harus menjadi perhatian serius skuad Persela Lamongan. Bertanding di luar Lamongan terbukti menjadi salah satu problem tersendiri. Sepanjang putaran pertama dan kedua, Persela hanya menang dua kali.
Dua kali kemenangan tandang diperoleh ketika berkunjung ke markas duo Persiba, yakni Persiba Balikpapan (0-2) pada putaran pertama dan menantang Persiba Bantul (2-3) pada putaran dua. Selain hasil itu, Persela hanya sekali imbang di partai away saat lawan Perseru Serui (0-0).
Plus, Persela terlalu banyak menelan gol ketika menderita kekalahan di luar kandang. Persela pernah kalah 5-1 di kandang Mitra Kukar, serta diterobos tiga bola saat lawan Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, serta Persisam Putra Samarinda.
Rekor tandang yang buruk ini layak menjadi perhatian serius mengingat Persela tak akan lagi bermain di Lamongan. Pelatih Persela Eduard Tjong cukup menyadari timnya tidak begitu tangguh ketika bertempur di luar kota. Ini menjadi salah satu masalah yang digarisbawahi.
"Saya akui kemampuan tim di laga away musim ini sangat rendah. Tentu akan ada pembicaraan dengan seluruh elemen tim terkait masalah ini. Apalagi nanti babak delapan besar tidak akan bermain di Lamongan lagi,"sebut Eduard Tjong.
Dia bakal menekankan pada tim bahwa babak delapan besar adalah fase istimewa dan harus dihadapi dengan pendekatan berbeda dibanding putaran pertama dan kedua. Eks pelatih Persis Solo ini menginginkan tim mengalami progres yang signifikan.
"Memang tidak mudah mempersiapkan berbagai aspek sekaligus untuk delapan besar. Tapi kami sudah berada di sini dan mau tak mau harus bekerja semaksimal mungkin. Kami fokus persiapan dulu, hasilnya kita lihat nanti," tambah dia.
Khusus rekor tandang, Persela menjadi tim terendah dibanding kontestan lain di babak delapan besar. Laskar Joko Tingkir bahkan masih berada di bawah tim pendatang Pelita Bandung Raya yang memiliki rekor empat kali menang di laga away.
Sedangkan dalam satu grup, sebenarnya Persela tak terpaut jauh dengan Persipura Jayapura jika bicara kemenangan di luar kandang. Hanya saja Persipura yang hanya tiga kali menang di kandang lawan, tak banyak menderita kekalahan.
Sistem tersebut tampaknya harus menjadi perhatian serius skuad Persela Lamongan. Bertanding di luar Lamongan terbukti menjadi salah satu problem tersendiri. Sepanjang putaran pertama dan kedua, Persela hanya menang dua kali.
Dua kali kemenangan tandang diperoleh ketika berkunjung ke markas duo Persiba, yakni Persiba Balikpapan (0-2) pada putaran pertama dan menantang Persiba Bantul (2-3) pada putaran dua. Selain hasil itu, Persela hanya sekali imbang di partai away saat lawan Perseru Serui (0-0).
Plus, Persela terlalu banyak menelan gol ketika menderita kekalahan di luar kandang. Persela pernah kalah 5-1 di kandang Mitra Kukar, serta diterobos tiga bola saat lawan Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, serta Persisam Putra Samarinda.
Rekor tandang yang buruk ini layak menjadi perhatian serius mengingat Persela tak akan lagi bermain di Lamongan. Pelatih Persela Eduard Tjong cukup menyadari timnya tidak begitu tangguh ketika bertempur di luar kota. Ini menjadi salah satu masalah yang digarisbawahi.
"Saya akui kemampuan tim di laga away musim ini sangat rendah. Tentu akan ada pembicaraan dengan seluruh elemen tim terkait masalah ini. Apalagi nanti babak delapan besar tidak akan bermain di Lamongan lagi,"sebut Eduard Tjong.
Dia bakal menekankan pada tim bahwa babak delapan besar adalah fase istimewa dan harus dihadapi dengan pendekatan berbeda dibanding putaran pertama dan kedua. Eks pelatih Persis Solo ini menginginkan tim mengalami progres yang signifikan.
"Memang tidak mudah mempersiapkan berbagai aspek sekaligus untuk delapan besar. Tapi kami sudah berada di sini dan mau tak mau harus bekerja semaksimal mungkin. Kami fokus persiapan dulu, hasilnya kita lihat nanti," tambah dia.
Khusus rekor tandang, Persela menjadi tim terendah dibanding kontestan lain di babak delapan besar. Laskar Joko Tingkir bahkan masih berada di bawah tim pendatang Pelita Bandung Raya yang memiliki rekor empat kali menang di laga away.
Sedangkan dalam satu grup, sebenarnya Persela tak terpaut jauh dengan Persipura Jayapura jika bicara kemenangan di luar kandang. Hanya saja Persipura yang hanya tiga kali menang di kandang lawan, tak banyak menderita kekalahan.
(aww)