Pelita Jaya Bukan Tim Kacangan
A
A
A
JAKARTA - Tidak ada yang dapat memprediksi rencana hidup seseorang begitu juga dengan Amin Prihantono. Small forward yang selama ini akrab dengan jersey Satria Muda (SM) sudah tidak lagi berada di tim tersebut jelang bergulirnya NBL musim 2014-2015.
Pelita Jaya Energi Mega Persada (PJ) adalah pelabuhan terbaru Amin. Bukan hanya dia, rekan setimnya di SM, Faisal Julius Achmad juga ikut diboyong PJ. Tanda tanya pun muncul, kenapa kedua pemain ini memilih tim yang belum pernah sama sekali menjuarai NBL.
Ketika disinggung perihal kepergiannya itu, dia menjawab, beda pemikiran menjadi salah satu alasannya meninggalkan SM. Dia bercerita sebelum hijrah ke tim ini, dirinya beserta Faisal sempat diajak berbicara oleh pemilik SM.
Tapi ada satu alasan yang membuatnya memilih angkat koper, yakni SM tidak mengejar target juara di dua musim ke depan. Situasi itulah yang buat dirinya semakin bulat memutuskan hijrah ke PJ.
"Awalnya saya dipangil sama pemilik untuk diajak berbicara. Dia berkata kepada saya, apakah saya masih ingin bermain? Saya menjawab ya. Tapi mereka kembali mengatakan bahwa target SM di dua musim ke depan tidak mengejar target juara dan mereka juga tengah melakukan regenerasi," curhat Amin, dalam konferensi pers di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (10/9).
Sejak itu, pemain yang pernah membela Indonesia Warriors di ajang ASEAN Basketball League (ABL) mulai bergerak untuk mencari tim baru. Beruntung, tawaran dari PJ datang tepat waktu. Dan, dia menganggap bahwa Pelita Jaya bukanlah tim kacangan.
"Sejak itu tawaran muncul dari PJ dan saya pikir ini bukanlah tim yang ecek-ecek, jadi saya memilih bergabung dengan PJ. Itulah pertimbangan saya memilih PJ," tukas Amin.
Pelita Jaya Energi Mega Persada (PJ) adalah pelabuhan terbaru Amin. Bukan hanya dia, rekan setimnya di SM, Faisal Julius Achmad juga ikut diboyong PJ. Tanda tanya pun muncul, kenapa kedua pemain ini memilih tim yang belum pernah sama sekali menjuarai NBL.
Ketika disinggung perihal kepergiannya itu, dia menjawab, beda pemikiran menjadi salah satu alasannya meninggalkan SM. Dia bercerita sebelum hijrah ke tim ini, dirinya beserta Faisal sempat diajak berbicara oleh pemilik SM.
Tapi ada satu alasan yang membuatnya memilih angkat koper, yakni SM tidak mengejar target juara di dua musim ke depan. Situasi itulah yang buat dirinya semakin bulat memutuskan hijrah ke PJ.
"Awalnya saya dipangil sama pemilik untuk diajak berbicara. Dia berkata kepada saya, apakah saya masih ingin bermain? Saya menjawab ya. Tapi mereka kembali mengatakan bahwa target SM di dua musim ke depan tidak mengejar target juara dan mereka juga tengah melakukan regenerasi," curhat Amin, dalam konferensi pers di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (10/9).
Sejak itu, pemain yang pernah membela Indonesia Warriors di ajang ASEAN Basketball League (ABL) mulai bergerak untuk mencari tim baru. Beruntung, tawaran dari PJ datang tepat waktu. Dan, dia menganggap bahwa Pelita Jaya bukanlah tim kacangan.
"Sejak itu tawaran muncul dari PJ dan saya pikir ini bukanlah tim yang ecek-ecek, jadi saya memilih bergabung dengan PJ. Itulah pertimbangan saya memilih PJ," tukas Amin.
(nug)