Pelari Indonesia Diminta Kompak
A
A
A
JAKARTA - Cabang olahraga atletik terus mempersiapkan diri jelang jelang keberangkatannya ke Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan, 24 September mendatang.
Salah satu adalah meminta ketiga pelari, yakni Rini Budiarti (lari 3000 m), Dedeh Erawati (100 m halang rintang), dan Maria Natalia Londa (lompat jauh), untuk segera bergabung latihan di Stadion Madya.
Intruksi yang dilakukan pelatih atletik nasional, Yohanes Paulus Lay, cukup beralasan. Pasalnya, ini adalah salah satu cara guna menyatukan kebersamaan antar ketiganya. Dengan kebersamaan dan kekompakan ini diharapkan ketiga pelari Indonesia mampu mempersembahkan medali emas pada ajang multi event tersebut di Korea Selatan nanti.
"Berkumpul latihan di Stadion Madya Jakarta, diharapkan kebersamaan tiga atlet itu semakin kompak dalam menghasilkan prestasi optimal," jelas Paulus Lay dikutip Satlak Prima, Kamis (11/9).
Yohanes menambahkan cabor atletik ini sering membuat kejutan bila seorang atlet mempunyai konsentrasi penuh saat akan turun dalam lomba. Sehingga konsentrasi adalah salah satu kunci keberhasilan atlet di setiap ajang bergengsi. Semua itu pernah dibuktikan Supriati Sutono ketika meraih medali emas di nomor lari 5000 m di Asian Games VIII, Thailand 1998.
"Konsentrasi dan fokus menghadapi lomba bagi atlet atletik sangat diutamakan dalam menggapai prestasi puncak," tutupnya.
Itulah yang diharapkan Paulus terhadap ketiga atletnya. Karenanya pada 17 September mendatang, mereka bisa berkumpul dan berlatih di Jakarta, sebelum bertolak menuju Korsel pada 24 September.
Salah satu adalah meminta ketiga pelari, yakni Rini Budiarti (lari 3000 m), Dedeh Erawati (100 m halang rintang), dan Maria Natalia Londa (lompat jauh), untuk segera bergabung latihan di Stadion Madya.
Intruksi yang dilakukan pelatih atletik nasional, Yohanes Paulus Lay, cukup beralasan. Pasalnya, ini adalah salah satu cara guna menyatukan kebersamaan antar ketiganya. Dengan kebersamaan dan kekompakan ini diharapkan ketiga pelari Indonesia mampu mempersembahkan medali emas pada ajang multi event tersebut di Korea Selatan nanti.
"Berkumpul latihan di Stadion Madya Jakarta, diharapkan kebersamaan tiga atlet itu semakin kompak dalam menghasilkan prestasi optimal," jelas Paulus Lay dikutip Satlak Prima, Kamis (11/9).
Yohanes menambahkan cabor atletik ini sering membuat kejutan bila seorang atlet mempunyai konsentrasi penuh saat akan turun dalam lomba. Sehingga konsentrasi adalah salah satu kunci keberhasilan atlet di setiap ajang bergengsi. Semua itu pernah dibuktikan Supriati Sutono ketika meraih medali emas di nomor lari 5000 m di Asian Games VIII, Thailand 1998.
"Konsentrasi dan fokus menghadapi lomba bagi atlet atletik sangat diutamakan dalam menggapai prestasi puncak," tutupnya.
Itulah yang diharapkan Paulus terhadap ketiga atletnya. Karenanya pada 17 September mendatang, mereka bisa berkumpul dan berlatih di Jakarta, sebelum bertolak menuju Korsel pada 24 September.
(bbk)