Perenang Jabar Optimistis Borong 10 Emas
A
A
A
BANDUNG - Tim renang Jawa Barat dibebani target meraih 10 medali emas dari 28 emas yang diperebutkan pada PON Remaja I/2014 di Surabaya, Desember mendatang. Target itu diukur dari meratanya kekuatan perenang muda di Indonesia.
''Untuk PON remaja nanti, kami belum bisa menentukan kuota. Atlet yang diambil nanti yaitu 8 besar nasional. Dari 28 emas yang diperebutkan minimal 10 medali emas bisa kami raih. Karena jika melihat kekuatan di atlet remaja memang cukup merata,”ungkap Pelatih Renang Jabar Nizarudin.
Nizar mengaku, tim renang ramaja Jabar sudah siap bersaing di PON Remaja yang kali pertama digelar di Indonesia itu. Pasalnya, untuk tim renang Jabar selalu ada rutinitas latihan yang berkesinambungan.
''Kalau untuk renang, kami selalu siap. Bahkan dari awal kami sudah siap. Soalnya kami rutin menggelar latihan jadi anak-anak juga sudah tidak susah lagi. Tinggal nanti kita ada pemusatan latihan untuk mengumpulkan mereka,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya merasa optimistis tim renang Jabar mampu tampil sebagai yang terbaik di Surabaya, Desember nanti. Pada Babak Kualifikasi (BK) Renang PON Remaja yang diselenggarakan di Kolam Renang Kertajaya, Surabaya, yang berakhir Kamis (11/9) lalu, Jabar hanya mampu merebut posisi runner-up.
''Hasilnya cukup memuaskan, target bisa dicapai. Meskipun ada atlet remaja andalan Jabar tidak turun di BK ini karena sudah mendapat wild card. Dari atlet ini Jabar bisa meraih dua sampai tiga medali emas. Jadi kami cukup optimis bisa berbicara banyak di PON Remaja nanti,”katanya.
Sementara di posisi pemuncak pada BK renang, diraih DKI Jakarta dengan 13 emas, 15 perak dan 4 perunggu. Sementara Jabar (5 emas, 2 perak dan 2 perunggu). Disusul secara berturut-turut Jateng (3 emas, 2 perunggu), Sulsel (3 emas, 1 perunggu) dan Jatim (2 emas, 5 perak, dan 7 perunggu).
"Atlet-atlet DKI mendominasi pertandingan ini sejak awal. Kesiapan mereka luar biasa. Yang kita agak surprise adalah Jatim yang terpuruk di bawah Jateng dan Sulsel. Ada satu emas Jabar yang hari ini meleset, yakni dari nomor milik Khansa, karena hari ini dia sakit,"kata Penanggung Jawab Renang PON Remaja I/2014 Surabaya, Dadan Hendaya.
''Untuk PON remaja nanti, kami belum bisa menentukan kuota. Atlet yang diambil nanti yaitu 8 besar nasional. Dari 28 emas yang diperebutkan minimal 10 medali emas bisa kami raih. Karena jika melihat kekuatan di atlet remaja memang cukup merata,”ungkap Pelatih Renang Jabar Nizarudin.
Nizar mengaku, tim renang ramaja Jabar sudah siap bersaing di PON Remaja yang kali pertama digelar di Indonesia itu. Pasalnya, untuk tim renang Jabar selalu ada rutinitas latihan yang berkesinambungan.
''Kalau untuk renang, kami selalu siap. Bahkan dari awal kami sudah siap. Soalnya kami rutin menggelar latihan jadi anak-anak juga sudah tidak susah lagi. Tinggal nanti kita ada pemusatan latihan untuk mengumpulkan mereka,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya merasa optimistis tim renang Jabar mampu tampil sebagai yang terbaik di Surabaya, Desember nanti. Pada Babak Kualifikasi (BK) Renang PON Remaja yang diselenggarakan di Kolam Renang Kertajaya, Surabaya, yang berakhir Kamis (11/9) lalu, Jabar hanya mampu merebut posisi runner-up.
''Hasilnya cukup memuaskan, target bisa dicapai. Meskipun ada atlet remaja andalan Jabar tidak turun di BK ini karena sudah mendapat wild card. Dari atlet ini Jabar bisa meraih dua sampai tiga medali emas. Jadi kami cukup optimis bisa berbicara banyak di PON Remaja nanti,”katanya.
Sementara di posisi pemuncak pada BK renang, diraih DKI Jakarta dengan 13 emas, 15 perak dan 4 perunggu. Sementara Jabar (5 emas, 2 perak dan 2 perunggu). Disusul secara berturut-turut Jateng (3 emas, 2 perunggu), Sulsel (3 emas, 1 perunggu) dan Jatim (2 emas, 5 perak, dan 7 perunggu).
"Atlet-atlet DKI mendominasi pertandingan ini sejak awal. Kesiapan mereka luar biasa. Yang kita agak surprise adalah Jatim yang terpuruk di bawah Jateng dan Sulsel. Ada satu emas Jabar yang hari ini meleset, yakni dari nomor milik Khansa, karena hari ini dia sakit,"kata Penanggung Jawab Renang PON Remaja I/2014 Surabaya, Dadan Hendaya.
(aww)