Greysia/Nitya Cetak Sejarah ke Final
A
A
A
INCHEON - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memastikan tempat di partai puncak setelah mengalahkan juara bertahan dari China, Tian Qing/Zhao Yunlei di ajang Asian Games 2014. Pada pertandingan semifinal, Greysia/Nitya menumbangkan unggulan kedua China, lewat pertarungan sengit tiga set dengan skor 21-17, 19-21 dan 21-17.
Suasana bahagia pun menyelimuti juara Thailand Terbuka GPG 2013. Grace panggilan akrab Greysia mengaku keberhasilan yang dicetak ini berkat kerja keras. "Kami bersyukur bisa melaju ke babak final, ini semua adalah hasil kerja keras," kata Greysia seperti dikutip Badmintonindonesia, Jumat (26/9).
"Lewat kemenangan ini, kami menunjukkan bahwa dalam setiap pertandingan kami sangat ingin menang, sama seperti harapan para pendukung kami. Ini juga membuktikan bahwa kalau kami mau dan berusaha, tidak ada yang tidak mungkin,” sambungnya.
Kemenangan Greysia/Nitya ke babak final juga mencatat sejarah baru bagi sektor ganda putri Indonesia. Setelah 16 tahun lamanya sektor ini belum berhasil mengirim wakil ke final Asian Games, kini keduanya menjadi simbol kebangkitan sektor yang ditangani Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI ini.
"Kunci kemenangan kami adalah bermain tanpa beban, kami tidak mau memikirkan target atau babak final, pokoknya kami bermain yang bagus dulu. Selain itu, komunikasi dan saling percaya dengan partner juga sangat berpengaruh," timpal Nitya.
Suasana bahagia pun menyelimuti juara Thailand Terbuka GPG 2013. Grace panggilan akrab Greysia mengaku keberhasilan yang dicetak ini berkat kerja keras. "Kami bersyukur bisa melaju ke babak final, ini semua adalah hasil kerja keras," kata Greysia seperti dikutip Badmintonindonesia, Jumat (26/9).
"Lewat kemenangan ini, kami menunjukkan bahwa dalam setiap pertandingan kami sangat ingin menang, sama seperti harapan para pendukung kami. Ini juga membuktikan bahwa kalau kami mau dan berusaha, tidak ada yang tidak mungkin,” sambungnya.
Kemenangan Greysia/Nitya ke babak final juga mencatat sejarah baru bagi sektor ganda putri Indonesia. Setelah 16 tahun lamanya sektor ini belum berhasil mengirim wakil ke final Asian Games, kini keduanya menjadi simbol kebangkitan sektor yang ditangani Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI ini.
"Kunci kemenangan kami adalah bermain tanpa beban, kami tidak mau memikirkan target atau babak final, pokoknya kami bermain yang bagus dulu. Selain itu, komunikasi dan saling percaya dengan partner juga sangat berpengaruh," timpal Nitya.
(akr)