Curi Kamera Wartawan, Naoya Terancam
A
A
A
INCHEON - Komite Olimpiade Jepang (JOC) menyebut kasus yang menimpa Naoya Tomita, bisa dikatakan sebagai pelanggaran serius. Lebih lanjut mereka menambahkan butuh waktu lama untuk dapat memulihkan kembali citra atau reputasi olahraga di Negeri Sakura.
"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius, karena ini sudah tercantum dalam kode etik delegasi Jepang. Yang jelas, kami punya waktu yang lama untuk mengembalikan citra atau reputasi olahraga Jepang," demikian pernyataan resmi JOC seperti dikutip Asiaone, Sabtu (27/9).
JOC menjelaskan kronologi saat pihak kepolisian meminta izin untuk mendampingi Tomita selama penyelidikan berlangsung. Saat penyelidikan pada Jumat (26/9) kemarin, perenang berusia 25 tahun itu mengakui bahwa dirinya telah mencuri kamera pewarta foto di kolam renang atau tempat pertandingan berlangsung pada Kamis (25/9).
Sontak, setelah mendengar pernyataan Tomita, JOC Seperti disambar petir di siang bolong. Pasalnya, mereka tidak pernah menyangka jika salah satu atlet andalannya itu bisa mencoreng delegasi Jepang di Asian Games ke-17 ini.
"Delegasi Jepang diberitahu oleh polisi Incheon sekitar 06:00 kemarin (Jumat). Tomita dicurigai telah mencuri kamera di tepi kolam renang pada hari Kamis. Setelah ada laporan kehilangan, polisi datang kepada kami untuk meminta kerjasama selama penyelidikan berlangsung dan mereka meminta kami untuk mengawal proses penyelidikan dia (Tomita) di kantor polisi di mana ia mengakui bahwa ia telah mencuri kamera."
"Komite Olimpiade Jepang mengakui bahwa perilaku Naoya Tomita sangat serius dan kami memutuskan untuk mengusir dia dari delegasi," pungkas pernyataan JOC.
Di ajang Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan. Tomita belum berhasil menyumbangkan medali bagi Jepang. Turun di nomor 100 meter gaya dada pada Rabu (24/9), peraih emas 2010 di ajang multi event itu hanya mampu mengemas tempat keempat.
"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius, karena ini sudah tercantum dalam kode etik delegasi Jepang. Yang jelas, kami punya waktu yang lama untuk mengembalikan citra atau reputasi olahraga Jepang," demikian pernyataan resmi JOC seperti dikutip Asiaone, Sabtu (27/9).
JOC menjelaskan kronologi saat pihak kepolisian meminta izin untuk mendampingi Tomita selama penyelidikan berlangsung. Saat penyelidikan pada Jumat (26/9) kemarin, perenang berusia 25 tahun itu mengakui bahwa dirinya telah mencuri kamera pewarta foto di kolam renang atau tempat pertandingan berlangsung pada Kamis (25/9).
Sontak, setelah mendengar pernyataan Tomita, JOC Seperti disambar petir di siang bolong. Pasalnya, mereka tidak pernah menyangka jika salah satu atlet andalannya itu bisa mencoreng delegasi Jepang di Asian Games ke-17 ini.
"Delegasi Jepang diberitahu oleh polisi Incheon sekitar 06:00 kemarin (Jumat). Tomita dicurigai telah mencuri kamera di tepi kolam renang pada hari Kamis. Setelah ada laporan kehilangan, polisi datang kepada kami untuk meminta kerjasama selama penyelidikan berlangsung dan mereka meminta kami untuk mengawal proses penyelidikan dia (Tomita) di kantor polisi di mana ia mengakui bahwa ia telah mencuri kamera."
"Komite Olimpiade Jepang mengakui bahwa perilaku Naoya Tomita sangat serius dan kami memutuskan untuk mengusir dia dari delegasi," pungkas pernyataan JOC.
Di ajang Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan. Tomita belum berhasil menyumbangkan medali bagi Jepang. Turun di nomor 100 meter gaya dada pada Rabu (24/9), peraih emas 2010 di ajang multi event itu hanya mampu mengemas tempat keempat.
(wbs)