Ogunode, Usain Bolt dari Qatar
A
A
A
INCHEON - Ajang Asian Games 2014, Incheon, Korsel ternyata melahirkan bintang baru di cabang atletik. Sprinter asal Qatar, Femi Ogunode menyita perhatian setelah menjadi juara di nomor 100 meter. Ia pun menjadi Usain Bolt, manusia tercepat dunia, dari Qatar.
Bahkan uniknya, pelari yang sebenarnya merupakan produk naturalisasi asal Nigeria tampil di Incheon seorang diri. Ia sama sekali tidak didampingi pelatih.
Meski begitu, Ogunade bisa mencapai prestasi tertinggi. Bukan itu saja, ia pun sudah melemparkan ancaman pada Bolt untuk bertarung memperebutkan emas di Olimpiade Rio 2016 mendatang.
Di final nomor 100 meter yang berlangsung, Minggu (28/9) kemarin, Ogunade berhasil mencatat waktu 9,93 detik. Catatan tersebut menempatkan dirinya sebagai pelari kelima tercepat di dunia.
Bisa dibayangkan prestasi yang dibuat atlet 23 tahun itu tanpa bantua pelatih. Ia memutuskan tidak menggunakan pelatih sejak bulan lalu. "Saya baik-baik saja tanpa pelatih. Saya tahu apa yang harus saya lakukan. Tanpa pelatih saya dapat mendisiplinkan diri dan melatih diri. Saya sudah berlatih sendirian. Ketika saya berlatih sendiri, saya mendapatkan kepercayaan diri. Peningkatan saya begitu banyak," ucapnya seperti dilansir emirates247, Senin (29/9).
"Buat saya sama saja, ada pelatih dan tidak ada. Saya berlatih secara normal dan saya melakukanya setiap hari tanpa mengalami kesulitan. Saya yakin dan percaya diri soal apa yang dilakukan," imbuhnya.
Ini merupakan ajang multievent pertama yang diikuti Ogunade. Ia kembali mulai berlomba awal tahun ini setelah sebelumnya terkena sanksi larangan bertanding selama dua tahun karena positif doping.
Bidikan selanjutnya, Ogunade ingin meraih emas di olimpiade, termasuk mengalahkan Bolt yang saat ini memegang rekor dunia 9,58 detik. "Saya mempunyai keyakinan dalam diri bahwa bisa menantang siapa saja. Saya mempunyai peluang untuk menang di Rio."
Sementara itu medali perak di nomor 100 meter, medali perak direbut atlet China Su Bingtan dengan catatan waktu 10,10 detik. Posisi ketiga ditempati Kei Takase dari Jepang dengan 10.14 detik.
Bahkan uniknya, pelari yang sebenarnya merupakan produk naturalisasi asal Nigeria tampil di Incheon seorang diri. Ia sama sekali tidak didampingi pelatih.
Meski begitu, Ogunade bisa mencapai prestasi tertinggi. Bukan itu saja, ia pun sudah melemparkan ancaman pada Bolt untuk bertarung memperebutkan emas di Olimpiade Rio 2016 mendatang.
Di final nomor 100 meter yang berlangsung, Minggu (28/9) kemarin, Ogunade berhasil mencatat waktu 9,93 detik. Catatan tersebut menempatkan dirinya sebagai pelari kelima tercepat di dunia.
Bisa dibayangkan prestasi yang dibuat atlet 23 tahun itu tanpa bantua pelatih. Ia memutuskan tidak menggunakan pelatih sejak bulan lalu. "Saya baik-baik saja tanpa pelatih. Saya tahu apa yang harus saya lakukan. Tanpa pelatih saya dapat mendisiplinkan diri dan melatih diri. Saya sudah berlatih sendirian. Ketika saya berlatih sendiri, saya mendapatkan kepercayaan diri. Peningkatan saya begitu banyak," ucapnya seperti dilansir emirates247, Senin (29/9).
"Buat saya sama saja, ada pelatih dan tidak ada. Saya berlatih secara normal dan saya melakukanya setiap hari tanpa mengalami kesulitan. Saya yakin dan percaya diri soal apa yang dilakukan," imbuhnya.
Ini merupakan ajang multievent pertama yang diikuti Ogunade. Ia kembali mulai berlomba awal tahun ini setelah sebelumnya terkena sanksi larangan bertanding selama dua tahun karena positif doping.
Bidikan selanjutnya, Ogunade ingin meraih emas di olimpiade, termasuk mengalahkan Bolt yang saat ini memegang rekor dunia 9,58 detik. "Saya mempunyai keyakinan dalam diri bahwa bisa menantang siapa saja. Saya mempunyai peluang untuk menang di Rio."
Sementara itu medali perak di nomor 100 meter, medali perak direbut atlet China Su Bingtan dengan catatan waktu 10,10 detik. Posisi ketiga ditempati Kei Takase dari Jepang dengan 10.14 detik.
(bbk)