Atlet Hong Kong tak Pedulikan Demonstrasi

Senin, 29 September 2014 - 20:50 WIB
Atlet Hong Kong tak Pedulikan Demonstrasi
Atlet Hong Kong tak Pedulikan Demonstrasi
A A A
INCHEON - Atlet Hong Kong yang tengah berlaga di Asian Games 2014, Incheon, Korsel tidak mempedulikan demonstrasi yang melanda negeri mereka. Para atlet saat ini tenghg fokus mengejar prestasi dan bersaing dengan atlet negara Asia lainnya.

Kondisi Hong Kong saat ini dalam suasana mencekam. Hal tersebut terjadi setelah berlangsungnya aksi demonstrasi yang berakhir rusuh. Aksi yang dimulai sejak hari Jumat (26/09) melumpuhkan pusat kota dan diwarnai bentrok antara demonstran dan aparat keamanan.

Gas air mata ditembakkan untuk membubarkan para demonstran -sebagian besar mahasiswa- yang memprotes sikap pemerintah China yang menolak menerapkan demokrasi secara penuh di Hong Kong, teritori semiotonom. Sebelumnya pemimpin Hong Kong, CY Leung, menyatakan bahwa demonstrasi ini ilegal, namun juga menegaskan bahwa ia mendengarkan keprihatinan dan keberatan para pengunjuk rasa.

Pemerintah di Beijing juga mengecam keras demonstrasi ini dan menyatakan mendukung sikap pemerintah Hong Kong. Para demonstran mendesak pemimpin Hong Kong dipilih secara langsung dan bebas pada 2017.

Sekjen Kehormatan Komite Olimpiade Hong Kong Pang Chung mengatakan bahwa apa yang terjadi di negaranya tidak mempunyai pengaruh dengan atlet. "Saya yakin di semua negara mempunyai masalah. Dan, forum (Asian Games 2014) ini kami tidak ingin mendiskusikan soal politik dan kami tetap fokus pada pertandingan saja," ucapnya seperti dilansir reuters, Senin (29/9).

Wakil Ketua Kontingen Hong Kong Vivien Lau menyatakan banyak atlet yang telah menghabiskan waktunya untuk berlatih untuk tampil di kompetisi ini tetap fokus. "Ini hanya soal politik bukan seperti kebakaran atau gempa bumi. Saya kira tidak ada pengaruhnya untuk atlet. Itu bukan bencana alam," tandasnya.

Lau menambahkan, bahwa pihaknya tidak ingin mendiskusikan masalah yang terjadi di dalam negeri mereka dengan atlet. "Banyak di antara mereka yang tidak paham soal politik. Olahraga dan politik tidak bisa disatukan. Dan di sana yang melakukan hanya sebagian grup kecil kelompok radikal. Kami semuanya tahu bahwa pusat konsentrasi mereka di area yang kecil."
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7374 seconds (0.1#10.140)