Semoga Mereka Takut
A
A
A
SEMARANG - Skuad PSIS Semarang diingatkan untuk tidak ciut nyali saat bertemu dengan Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena, Papua, Rabu (8/10). Siapapun lawan yang akan dihadapi Mahes Jenar di babak 8 besar, harus jalani dengan penuh optimisme.
Tidak perlu terlalu banyak berpikir masalah nonteknis seperti lamanya perjalanan maupun dukungan dari tim lawan. Atas dasar itu, yang namanya kompetisi yang sudah dijadwalkan, harus berangkat dengan target utama untuk menang.
“Jangan menyerah dulu sebelum pertandingan. Sana mungkin juga belum tahu PSIS dan mungkin juga takut sama kita,” tandas Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, kemarin.
Berkaca pada babak 16 besar lalu, Mahesa Jenar juga mencatatkan hasil tidak buruk dalam laga tandang. Tiga kali bermain di stadion tim lawan, PSIS menang dan seri sekali dan satu kali kalah, yakni kontra PSCS Cilacap di Stadion Wijaya Kusuma 3-1.
Pada laga kontra Persikabo Bogor, Ronald Fagundez dkk justru bisa menang dengan skor 2-0 dan mampu menahan imbang Pro Duta FC 1-1 di Stadion Teladan Medan.
Setyo menyatakan, Persikabo juga bukan tim sembarangan, karena bertabur dengan eks pemain bintang seperti Budi Sudarsono. Tapi kenyataannya, tim bisa mendapatkan poin sempurna karena semangat juang yang tinggi. Di sisi lain, karena merupakan daerah pegunungan, cuaca di sana juga berbeda dengan Kota Semarang.
“Tapi hal itu tidak perlu ditakutkan. Hasil pertandingan itu ditentukan setelah peluit panjang dibunyikan dan yang penting harus termotivasi untuk menang, jangan sampai kalah,” tuturnya.
Skuad PSIS berangkat kemarin pukul 18.00 dari Bandara Ahmad Yani Semarang transit di Bandara Soekarno Hatta (Soeta). Di Bandara Soeta, tim akan terbang ke Jayapura pukul 23.00 WIB dan diperkirakan akan tiba di bumi Cendrawasih Selasa (7/10) pukul 06.00. Mahesa Jenar membawa 17 pemain, kecuali M Taufik yang masih ada keperluan tes untuk masuk TNI.
Manajer PSIS Wahyu Winarto, yang turut mendampingi rombongan menyatakan, untuk mengatasi minimnya oksigen di Wamena, tim medis sudah menyiapkan 6 tabung oksigen semprot. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada pemain yang membutuhkan pernapasan.
“Di sana kan daerah pegunungan. Udaranya juga menipis, makanya kita berjaga-jaga,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Liluk itu menyatakan, menghadapi tim berjuluk Badai Pegunungan itu, pihaknya akan merubah formasi pemain.
Hanya, skema pemain tidak bisa ditentukan sekarang. “Kami akan lihat kondisi pemain saat coba lapangan, itu yang akan menjadi pertimbangan formasinya,” jelasnya.
Pelatih PSIS Eko Riyadi mengatakan, dalam latihan Senin (6/10), pihaknya terus mematangkan organisasi pertahanan. Karena bermain di luar, pihaknya akan memperkuat barisan belakang. “Benteng pertahanan fokus dalam latihan terakhir di Jatidiri,” tuturnya.
Tidak perlu terlalu banyak berpikir masalah nonteknis seperti lamanya perjalanan maupun dukungan dari tim lawan. Atas dasar itu, yang namanya kompetisi yang sudah dijadwalkan, harus berangkat dengan target utama untuk menang.
“Jangan menyerah dulu sebelum pertandingan. Sana mungkin juga belum tahu PSIS dan mungkin juga takut sama kita,” tandas Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, kemarin.
Berkaca pada babak 16 besar lalu, Mahesa Jenar juga mencatatkan hasil tidak buruk dalam laga tandang. Tiga kali bermain di stadion tim lawan, PSIS menang dan seri sekali dan satu kali kalah, yakni kontra PSCS Cilacap di Stadion Wijaya Kusuma 3-1.
Pada laga kontra Persikabo Bogor, Ronald Fagundez dkk justru bisa menang dengan skor 2-0 dan mampu menahan imbang Pro Duta FC 1-1 di Stadion Teladan Medan.
Setyo menyatakan, Persikabo juga bukan tim sembarangan, karena bertabur dengan eks pemain bintang seperti Budi Sudarsono. Tapi kenyataannya, tim bisa mendapatkan poin sempurna karena semangat juang yang tinggi. Di sisi lain, karena merupakan daerah pegunungan, cuaca di sana juga berbeda dengan Kota Semarang.
“Tapi hal itu tidak perlu ditakutkan. Hasil pertandingan itu ditentukan setelah peluit panjang dibunyikan dan yang penting harus termotivasi untuk menang, jangan sampai kalah,” tuturnya.
Skuad PSIS berangkat kemarin pukul 18.00 dari Bandara Ahmad Yani Semarang transit di Bandara Soekarno Hatta (Soeta). Di Bandara Soeta, tim akan terbang ke Jayapura pukul 23.00 WIB dan diperkirakan akan tiba di bumi Cendrawasih Selasa (7/10) pukul 06.00. Mahesa Jenar membawa 17 pemain, kecuali M Taufik yang masih ada keperluan tes untuk masuk TNI.
Manajer PSIS Wahyu Winarto, yang turut mendampingi rombongan menyatakan, untuk mengatasi minimnya oksigen di Wamena, tim medis sudah menyiapkan 6 tabung oksigen semprot. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada pemain yang membutuhkan pernapasan.
“Di sana kan daerah pegunungan. Udaranya juga menipis, makanya kita berjaga-jaga,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Liluk itu menyatakan, menghadapi tim berjuluk Badai Pegunungan itu, pihaknya akan merubah formasi pemain.
Hanya, skema pemain tidak bisa ditentukan sekarang. “Kami akan lihat kondisi pemain saat coba lapangan, itu yang akan menjadi pertimbangan formasinya,” jelasnya.
Pelatih PSIS Eko Riyadi mengatakan, dalam latihan Senin (6/10), pihaknya terus mematangkan organisasi pertahanan. Karena bermain di luar, pihaknya akan memperkuat barisan belakang. “Benteng pertahanan fokus dalam latihan terakhir di Jatidiri,” tuturnya.
(wbs)