Atlet Paralimpik Kota Bandung Tes Kesehatan
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 89 atlet paralimpik Kota Bandung yang akan berlaga di Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Jabar IV/2014 diwajibkan mengikuti tes kesehatan. Ajang kali ini akan digelar di Kabupaten Bekasi, November mendatang, dimana kontingen Kota Bandung menyiapkan 145 orang yang sudah termasuk atlet, 33 pelatih dan 23 ofisial.
Ketua Umum NPCI Kota Bandung, Adik Fachroji mengatakan meski terbilang telat namun pihaknya tetap akan menyempatkan diri menggelar tes kesehatan tersebut guna melihat sejauh mana kondisi fisik para atlet yang mempunyai keterbatasan fisik di pertarungan di Peparda nanti. Soal tempat dan waktu pelaksanaan sampai saat ini belum ditentukan, meski event kurang dari sebulan lagi.
"Dengan test kesehatan itu kan jika ada kekurangan bisa diketahui penyebabnya. Bukan hanya itu, termasuk atlet yang bagus juga kan bisa dipertahankan,”kata Adik.
Adik mengaku berbagai persiapan dan pemantapan menuju Peparda nanti terus dilakukan guna meraih target yang dicita-citakan yaitu bisa mempertahankan juara umum. Dalam tiga kali gelaran Peparda, Kontingen Kota Bandung selelu keluar sebagai juara umum.
Untuk itu ia meminta semua pihak harus siap dengan kondisi yang ada, agar semua persiapan yang telah dilakukan tidak sia-sia. Kota Bandung akan turun diseluruh cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 10 cabor, yang terbagi untuk beberapa nomor, disesuaikan jenis kecacatan yang ada dalam diri atlet.
Adik menuturkan, anggaran sebesar Rp 4,2 Miliar dianggarkan untuk persiapan tim Kota Bandung plus bonus. Sebelumnya anggaran yang diajukan sendiri sebesar Rp 6.1 milyar.
Adik optimistis kontingen Kota Bandung mampu mempertahankan juara umum. Pasalnya, beberapa atlet NPCI Kota Bandung tidak sedikit yang berprestasi di level internasional. Seperti pada ajang Paragames di Myanmar tahun 2013 lalu.
Selain rencana melakukan test kesehatan, seluruh atlet paralimpik Kota Bandung telah mengikuti tes parameter untuk mengetahui kemampuan setiap atlet di bulan September lalu. Selain itu juga, kegiatan semacam caracter building yang dilakukan atlet ketika akan mengikuti PON XVIII di Riau, 2012 silam.
"Kegiatan out bond semacam kegiatan pembentukan karakter ini sudah kami lakukan di Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Dengan kegiatan ini kami ingin memberi kebahagian para atlet, membentuk kebersamaan mereka di samping untuk meningkatkan motorik mereka. Dan Alhamdulillah semua atlet sangat antusiasa mengikutinya," pungkasnya.
Ketua Umum NPCI Kota Bandung, Adik Fachroji mengatakan meski terbilang telat namun pihaknya tetap akan menyempatkan diri menggelar tes kesehatan tersebut guna melihat sejauh mana kondisi fisik para atlet yang mempunyai keterbatasan fisik di pertarungan di Peparda nanti. Soal tempat dan waktu pelaksanaan sampai saat ini belum ditentukan, meski event kurang dari sebulan lagi.
"Dengan test kesehatan itu kan jika ada kekurangan bisa diketahui penyebabnya. Bukan hanya itu, termasuk atlet yang bagus juga kan bisa dipertahankan,”kata Adik.
Adik mengaku berbagai persiapan dan pemantapan menuju Peparda nanti terus dilakukan guna meraih target yang dicita-citakan yaitu bisa mempertahankan juara umum. Dalam tiga kali gelaran Peparda, Kontingen Kota Bandung selelu keluar sebagai juara umum.
Untuk itu ia meminta semua pihak harus siap dengan kondisi yang ada, agar semua persiapan yang telah dilakukan tidak sia-sia. Kota Bandung akan turun diseluruh cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 10 cabor, yang terbagi untuk beberapa nomor, disesuaikan jenis kecacatan yang ada dalam diri atlet.
Adik menuturkan, anggaran sebesar Rp 4,2 Miliar dianggarkan untuk persiapan tim Kota Bandung plus bonus. Sebelumnya anggaran yang diajukan sendiri sebesar Rp 6.1 milyar.
Adik optimistis kontingen Kota Bandung mampu mempertahankan juara umum. Pasalnya, beberapa atlet NPCI Kota Bandung tidak sedikit yang berprestasi di level internasional. Seperti pada ajang Paragames di Myanmar tahun 2013 lalu.
Selain rencana melakukan test kesehatan, seluruh atlet paralimpik Kota Bandung telah mengikuti tes parameter untuk mengetahui kemampuan setiap atlet di bulan September lalu. Selain itu juga, kegiatan semacam caracter building yang dilakukan atlet ketika akan mengikuti PON XVIII di Riau, 2012 silam.
"Kegiatan out bond semacam kegiatan pembentukan karakter ini sudah kami lakukan di Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Dengan kegiatan ini kami ingin memberi kebahagian para atlet, membentuk kebersamaan mereka di samping untuk meningkatkan motorik mereka. Dan Alhamdulillah semua atlet sangat antusiasa mengikutinya," pungkasnya.
(bbk)