Grafik Penampilan Riky/Richi Meningkat
A
A
A
ODENSE - Riky Widianto/Richi Puspita Dili tetap mendapat pujian dari asisten pelatih ganda campuran PP PBSI, Edwin Iriawan meskipun mereka gagal melaju ke final Denmark Terbuka 2014.
Pasangan ganda campuran rangking 13 dunia ini terhenti di babak semifinal dari senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 10-21, 15-21. Edwin menilai Riky/Richi sudah banyak mengalami kemajuan.
Perjalanan menuju partai semifinal memang bukan hal yang mudah buat Riky/Richi. Namun siapa sangka duet ganda campuran tim Merah Putih ini berhasil menumbangkan sejumlah pebulutangkis unggulan. Sebut saja, unggulan kedu tuan rumah, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, yang takluk di tangan mereka dengan rubber game 21-19, 14-21, 21-19.
"Puncak penampilan Riky/Richi memang waktu di perempat final saat melawan ganda Denmark. Di semifinal, kondisi mereka memang sudah tidak bisa maksimal. Niat untuk menang itu pasti ada, tapi kalau peak nya sudah hilang, agak susah mengembalikannya lagi. Seperti tadi terlihat bahwa Tontowi/Liliyana tidak terlalu ngotot tapi bisa mudah dapat poin," kata Edwin seperti dikutip kepada Badmintonindonesia, Minggu (19/10).
"Secara teknik, kedua pasangan bisa dibilang imbang. Mungkin Tontowi/Liliyana setingkat diatas Riky/Richi dari segi pengalaman dan mental juara," tambah Edwin.
Ditambahkan Edwin, penampilan Riky/Richi di turnamen ini merupakan gambaran bahwa mereka sudah mengalami kemajuan yang bagus terutama di level super series premier. Di level grand prix gold dan grand prix, Riky/Richi sudah berhasil naik podium juara, masing-masing di ajang Indonesian Masters 2014 dan Dutch Grand Prix 2014.
"Menurut saya, grafik penampilan Riky/Richi terus meningkat, di level grand prix dan grand prix gold sudah bisa juara, di level super series bisa ke final serta di level super series premier bisa semifinal. Di Dutch Open menggunakan sistem skor 11x5 dan ini mereka bisa mengatasi, padahal tidak mudah, ini adalah kemajuan buat Riky/Richi. Kemenangan atas pasangan unggulan dari Jerman dan Denmark juga sebuah pencapaian yang lumayan bagus buat keduanya."
"Menjadi juara di Indonesian Masters 2014 dan Dutch Grand Prix 2014 diharapkan mampu meningkatkan mental juara buat Riky/Richi," tukas Edwin.
Pasangan ganda campuran rangking 13 dunia ini terhenti di babak semifinal dari senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir 10-21, 15-21. Edwin menilai Riky/Richi sudah banyak mengalami kemajuan.
Perjalanan menuju partai semifinal memang bukan hal yang mudah buat Riky/Richi. Namun siapa sangka duet ganda campuran tim Merah Putih ini berhasil menumbangkan sejumlah pebulutangkis unggulan. Sebut saja, unggulan kedu tuan rumah, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, yang takluk di tangan mereka dengan rubber game 21-19, 14-21, 21-19.
"Puncak penampilan Riky/Richi memang waktu di perempat final saat melawan ganda Denmark. Di semifinal, kondisi mereka memang sudah tidak bisa maksimal. Niat untuk menang itu pasti ada, tapi kalau peak nya sudah hilang, agak susah mengembalikannya lagi. Seperti tadi terlihat bahwa Tontowi/Liliyana tidak terlalu ngotot tapi bisa mudah dapat poin," kata Edwin seperti dikutip kepada Badmintonindonesia, Minggu (19/10).
"Secara teknik, kedua pasangan bisa dibilang imbang. Mungkin Tontowi/Liliyana setingkat diatas Riky/Richi dari segi pengalaman dan mental juara," tambah Edwin.
Ditambahkan Edwin, penampilan Riky/Richi di turnamen ini merupakan gambaran bahwa mereka sudah mengalami kemajuan yang bagus terutama di level super series premier. Di level grand prix gold dan grand prix, Riky/Richi sudah berhasil naik podium juara, masing-masing di ajang Indonesian Masters 2014 dan Dutch Grand Prix 2014.
"Menurut saya, grafik penampilan Riky/Richi terus meningkat, di level grand prix dan grand prix gold sudah bisa juara, di level super series bisa ke final serta di level super series premier bisa semifinal. Di Dutch Open menggunakan sistem skor 11x5 dan ini mereka bisa mengatasi, padahal tidak mudah, ini adalah kemajuan buat Riky/Richi. Kemenangan atas pasangan unggulan dari Jerman dan Denmark juga sebuah pencapaian yang lumayan bagus buat keduanya."
"Menjadi juara di Indonesian Masters 2014 dan Dutch Grand Prix 2014 diharapkan mampu meningkatkan mental juara buat Riky/Richi," tukas Edwin.
(nug)