Persis Mendesak Komdis Usut Wasit
A
A
A
SOLO - Manajemen Persis Solo mendesak Komdis PSSI untuk usut wasit Ahmadi Djafri yang memimpin laga Persis kontra Martapura FC, Rabu (22/10) lalu. Pasalnya, kepemimpinan wasit merugikan Laskar Sambernyawa--sebutan Persis Solo.
''PSSI harus bijak. Kerusuhan suporter di Solo harus dilihat secara menyeluruh dan seluruh aspeknya turut diperiksa, termasuk wasit pertandingan, tidak hanya klub saja yang kena,''kata Sekretaris Persis Sapto Joko Purwadi.
Sekretaris Persis Sapto Joko Purwadi mengatakan, Laskar Sambernyawa merupakan salah satu dari anggota PSSI, yang sama-sama ingin memajukan sepak bola, khususnya di daerah. Seharusnya otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia tersebut juga memberikan advokasi dan Persis diberi hak untuk melakukan protes.
Menurut dia, jika tidak adil dalam memimpin pertandingan, korps baju hitam-hitam juga perlu mendapatkan sanksi. Pasalnya, dalam pertandingan menghadapi Martapura FC beberapa waktu lalu, dari pandangan tim Persis, wasit lebih condong membela tim tamu. Pihaknya belum pernah sekalipun diuntungkan dalam setiap pertandingan di Divisi Utama 2014.
''Sebenarnya yang merusak pertandingan suporter, tim atau wasit. Saya dengar wasit yang memimpin dalam laga perdana Persis kontra Borneo diparkir, tapi ternyata masih bertugas,” paparnya.
Sapto mengaku belum mendapat surat dari PSSI terkait dengan larangan Kota Solo untuk menggelar pertandingan selama enam bulan ke depan. Jika sudah mendapatkan surat dari PT. Liga Indonesia, pihaknya siap berupaya banding. ''Kami nanti akan ajukan banding,” tegasnya.
''PSSI harus bijak. Kerusuhan suporter di Solo harus dilihat secara menyeluruh dan seluruh aspeknya turut diperiksa, termasuk wasit pertandingan, tidak hanya klub saja yang kena,''kata Sekretaris Persis Sapto Joko Purwadi.
Sekretaris Persis Sapto Joko Purwadi mengatakan, Laskar Sambernyawa merupakan salah satu dari anggota PSSI, yang sama-sama ingin memajukan sepak bola, khususnya di daerah. Seharusnya otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia tersebut juga memberikan advokasi dan Persis diberi hak untuk melakukan protes.
Menurut dia, jika tidak adil dalam memimpin pertandingan, korps baju hitam-hitam juga perlu mendapatkan sanksi. Pasalnya, dalam pertandingan menghadapi Martapura FC beberapa waktu lalu, dari pandangan tim Persis, wasit lebih condong membela tim tamu. Pihaknya belum pernah sekalipun diuntungkan dalam setiap pertandingan di Divisi Utama 2014.
''Sebenarnya yang merusak pertandingan suporter, tim atau wasit. Saya dengar wasit yang memimpin dalam laga perdana Persis kontra Borneo diparkir, tapi ternyata masih bertugas,” paparnya.
Sapto mengaku belum mendapat surat dari PSSI terkait dengan larangan Kota Solo untuk menggelar pertandingan selama enam bulan ke depan. Jika sudah mendapatkan surat dari PT. Liga Indonesia, pihaknya siap berupaya banding. ''Kami nanti akan ajukan banding,” tegasnya.
(aww)