Soliditas IL SAMP
A
A
A
GENOA - Aksi Sampdoria pada awal musim Seri A 2014/2015 layak mendapatkan acungan dua jempol. Meski awalnya dipandang sebelah mata, I Blucerchiati justru belum pernah kalah dari delapan penampilan.
Bukti ketangguhan terbaru Sampdoria adalah saat dini hari kemarin sukses menahan imbang tanpa gol AS Roma di Stadio Luigi Ferraris, Genoa. Pelatih Il Samp asal Serbia, Sinisa Mihajlovic, menegaskan kunci utama kesuksesan tim sejauh ini adalah keberhasilan para pemain mempertahankan mentalitas tempur. Dia memastikan Sampdoria dibangun atas dasar semangat pantang menyerah untuk menghasilkan prestasi membanggakan.
“Saya menilai, kedua tim sudah menampilkan pertandingan yang baik. Namun, Sampdoria berhasil menunjukkan langkah bagus dalam mentalitas tim. Artinya, kami menyadari jika sebetulnya kami bisa bersaing dengan tim mana pun secara kompetitif,” ujar Mihajlovic, dilansir Football Italia .
Sanjungan atas penampilan Sampdoria juga disampaikan juru taktik Roma asal Prancis, Rudi Garcia. Menurut mantan pelatih Lille itu, Sampdoria bukan lawan sembarangan. Label belum terkalahkan menjadi fakta yang tidak bisa terbantahkan soal solidnya penampilan Sampdoria.
“Ketika bermain melawan tim yang belum terkalahkan dan kini ada di peringkat ketiga di Seri A, kami sebetulnya sudah mendapatkan hasil yang tepat. Apalagi, kami mendapatkan hasil buruk di pertandingan sebelumnya, ketika berhadapan dengan Bayern Muenchen,” papar pelatih berusia 50 tahun itu.
Gagalnya Serigala Ibu Kota Italia itu menang di kandang Sampdoria, menurut Garcia, karena ada indikasi para pemain mengalami kelelahan. Padatnya jadwal Roma selama periode Oktober membuat tenaga para pemain terkuras. Catatan menunjukkan ada empat laga yang dijalani Francesco Totti dkk pada bulan ini. Pertama, saat ditundukkan Juventus. Lalu, ketika kemenangan Chievo Verona dihasilkan. Berselang empat hari, Roma kedatangan Bayern di Liga Champions. Hasilnya, tim rival domestik Lazio itu dipermalukan Arjen Robben dkk 1-7.
“Saya tidak berpikir kami kehilangan pemain secara khusus. Namun, kondisi itu memaksa kami memainkan orang-orang yang sama di pusat pertahanan dan lini tengah. Masalah utama dari cedera adalah pemain yang sama pasti mengalami masalah kebugaran,” ungkap Garcia.
Bukan hanya di periode Oktober, pada awal November nanti kondisi tidak jauh berbeda juga akan dialami Roma. Garcia wajib memutar otak lebih keras dalam menentukan komposisi skuad terbaiknya pada empat laga ke depan. Akhir bulan ini hingga awal bulan depan antara satu laga dan laga lain, Roma hanya memiliki waktu pemulihan sekitar empat hari.
Jika tidak ada perubahan, rencananya Roma akan menjamu Cesena. Lalu, ditantang tuan rumah Napoli. Kemudian, mereka kembali melewati laga mahaberat di markas Bayern pada laga lanjutan Liga Champions. Terakhir, Roma akan menjamu Torino. Di atas kertas dan di lapangan, lawan-lawan tersebut tidak akan mudah dihadapi Roma.
Decky irawan jasri
Bukti ketangguhan terbaru Sampdoria adalah saat dini hari kemarin sukses menahan imbang tanpa gol AS Roma di Stadio Luigi Ferraris, Genoa. Pelatih Il Samp asal Serbia, Sinisa Mihajlovic, menegaskan kunci utama kesuksesan tim sejauh ini adalah keberhasilan para pemain mempertahankan mentalitas tempur. Dia memastikan Sampdoria dibangun atas dasar semangat pantang menyerah untuk menghasilkan prestasi membanggakan.
“Saya menilai, kedua tim sudah menampilkan pertandingan yang baik. Namun, Sampdoria berhasil menunjukkan langkah bagus dalam mentalitas tim. Artinya, kami menyadari jika sebetulnya kami bisa bersaing dengan tim mana pun secara kompetitif,” ujar Mihajlovic, dilansir Football Italia .
Sanjungan atas penampilan Sampdoria juga disampaikan juru taktik Roma asal Prancis, Rudi Garcia. Menurut mantan pelatih Lille itu, Sampdoria bukan lawan sembarangan. Label belum terkalahkan menjadi fakta yang tidak bisa terbantahkan soal solidnya penampilan Sampdoria.
“Ketika bermain melawan tim yang belum terkalahkan dan kini ada di peringkat ketiga di Seri A, kami sebetulnya sudah mendapatkan hasil yang tepat. Apalagi, kami mendapatkan hasil buruk di pertandingan sebelumnya, ketika berhadapan dengan Bayern Muenchen,” papar pelatih berusia 50 tahun itu.
Gagalnya Serigala Ibu Kota Italia itu menang di kandang Sampdoria, menurut Garcia, karena ada indikasi para pemain mengalami kelelahan. Padatnya jadwal Roma selama periode Oktober membuat tenaga para pemain terkuras. Catatan menunjukkan ada empat laga yang dijalani Francesco Totti dkk pada bulan ini. Pertama, saat ditundukkan Juventus. Lalu, ketika kemenangan Chievo Verona dihasilkan. Berselang empat hari, Roma kedatangan Bayern di Liga Champions. Hasilnya, tim rival domestik Lazio itu dipermalukan Arjen Robben dkk 1-7.
“Saya tidak berpikir kami kehilangan pemain secara khusus. Namun, kondisi itu memaksa kami memainkan orang-orang yang sama di pusat pertahanan dan lini tengah. Masalah utama dari cedera adalah pemain yang sama pasti mengalami masalah kebugaran,” ungkap Garcia.
Bukan hanya di periode Oktober, pada awal November nanti kondisi tidak jauh berbeda juga akan dialami Roma. Garcia wajib memutar otak lebih keras dalam menentukan komposisi skuad terbaiknya pada empat laga ke depan. Akhir bulan ini hingga awal bulan depan antara satu laga dan laga lain, Roma hanya memiliki waktu pemulihan sekitar empat hari.
Jika tidak ada perubahan, rencananya Roma akan menjamu Cesena. Lalu, ditantang tuan rumah Napoli. Kemudian, mereka kembali melewati laga mahaberat di markas Bayern pada laga lanjutan Liga Champions. Terakhir, Roma akan menjamu Torino. Di atas kertas dan di lapangan, lawan-lawan tersebut tidak akan mudah dihadapi Roma.
Decky irawan jasri
(ars)