20 Pemain Muda Makassar Berpeluang Ikut Frenz United
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 20 pemain muda asal Makassar yang berumur kisaran 12-14 tahun, berpeluang untuk mengikuti akademi sepakbola Internasional Frenz United yang berpusat di Pahang Malaysia.
Akademi yang berkerja sama dengan Indonesia tersebut, sudah melakukan seleksi di Indonesia bagian timur ini, seperti Ambon, Manado, Ternate bahkan Makassar dari hasil ini sudah mengantongi nama sedikitnya 50 dari tiga daerah di luar Makassar dan 20 pemain di Makassar sendiri.
Direktur Frenz United Indonesia Ophan Lamara mengatakan, memang tim pemantau sudah melakukan pencarian bakat muda di Indonesia timur dan hasilnya sudah ada yang akan mengikuti tahap penjaringan kedua. "Kalau di Makassar ada 20 pemain muda yang dinilai bertalenta, dan mereka akan ikut tahap penjaringan kedua di Jakarta," kata dia.
Ophan mengatakan, tim pemantau yang turun langsung merupakan tim dari Malaysia dan Singapura yang memang bertugas di Indonesia. Mereka kata dia, melakukan pemantauan secara profesional. "Jadi anak yang dianggap punya bakat akan diseleksi kembali," ungkapnya.
Selain itu, Ophan yang juga pengurus PSSI pusat ini mengatakan, anak yang direkrut masuk ke Frenz United akan mendapatkan beasiswa penuh, dan akan mengikuti pelatihan di Malaysia. Bahakan kata dia, pihaknya berupaya untuk membentuk anak ini menjadi pemain profesional. "Untuk di Indonesia timur sendiri, kita berharap mendapat 22 pemain dari masing-masing kelompok umur," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan para pemain muda yang ada saat ini masih harus diseleksi lebih ketat. Pasalnya, pihaknya memang mencari pemain yang punya kualitas. "Selama di Malaysia nanti, mereka difokuskan untuk bermain sepakbola saja. Bahkan, kami siapkan tur ke Eropa," tukasnya.
Panitia Lokal Seleksi Frenz United, Dadang Talani, menuturkan total ada 120 pemain yang ikut seleksi di Makassar. Mereka berasal dari sejumlah Sekolah Sepak Bola (SSB), yang aktif saat ini. "Proses seleksinya tidak terlalu lama, makanya hanya pemain dari SBB di Makassar saja," katanya.
Selain itu, dirinya mengungkapkan jika potensi pemain muda dari Makassar tidak kalah dengan pemain dari Indonesia timur lainnya. "Mereka bisa bersaing, apalagi dipuji oleh tim pemantau yang hadir langsung di Makassar," jelasnya.
Akademi yang berkerja sama dengan Indonesia tersebut, sudah melakukan seleksi di Indonesia bagian timur ini, seperti Ambon, Manado, Ternate bahkan Makassar dari hasil ini sudah mengantongi nama sedikitnya 50 dari tiga daerah di luar Makassar dan 20 pemain di Makassar sendiri.
Direktur Frenz United Indonesia Ophan Lamara mengatakan, memang tim pemantau sudah melakukan pencarian bakat muda di Indonesia timur dan hasilnya sudah ada yang akan mengikuti tahap penjaringan kedua. "Kalau di Makassar ada 20 pemain muda yang dinilai bertalenta, dan mereka akan ikut tahap penjaringan kedua di Jakarta," kata dia.
Ophan mengatakan, tim pemantau yang turun langsung merupakan tim dari Malaysia dan Singapura yang memang bertugas di Indonesia. Mereka kata dia, melakukan pemantauan secara profesional. "Jadi anak yang dianggap punya bakat akan diseleksi kembali," ungkapnya.
Selain itu, Ophan yang juga pengurus PSSI pusat ini mengatakan, anak yang direkrut masuk ke Frenz United akan mendapatkan beasiswa penuh, dan akan mengikuti pelatihan di Malaysia. Bahakan kata dia, pihaknya berupaya untuk membentuk anak ini menjadi pemain profesional. "Untuk di Indonesia timur sendiri, kita berharap mendapat 22 pemain dari masing-masing kelompok umur," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengatakan para pemain muda yang ada saat ini masih harus diseleksi lebih ketat. Pasalnya, pihaknya memang mencari pemain yang punya kualitas. "Selama di Malaysia nanti, mereka difokuskan untuk bermain sepakbola saja. Bahkan, kami siapkan tur ke Eropa," tukasnya.
Panitia Lokal Seleksi Frenz United, Dadang Talani, menuturkan total ada 120 pemain yang ikut seleksi di Makassar. Mereka berasal dari sejumlah Sekolah Sepak Bola (SSB), yang aktif saat ini. "Proses seleksinya tidak terlalu lama, makanya hanya pemain dari SBB di Makassar saja," katanya.
Selain itu, dirinya mengungkapkan jika potensi pemain muda dari Makassar tidak kalah dengan pemain dari Indonesia timur lainnya. "Mereka bisa bersaing, apalagi dipuji oleh tim pemantau yang hadir langsung di Makassar," jelasnya.
(wbs)