Now or Never
A
A
A
JAKARTA - Penantian dahaga gelar Persib Bandung menjelang akhir. Setelah 19 tahun hampa trofi, Maung Bandung berpeluang mengakhiri puasa gelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, nanti malam.
Melawan Persipura Jayapura, Persib mengusung misi now or never. Sejak kompetisi tertinggi berubah nama menjadi Indonesia Super League (ISL), Maung Bandung mendadak seperti tim kemarin sore. Dalam setiap musim, Persib sekadar mendapat label kandidat, tanpa pernah benarbenar menjadi juara.
Tim Kota Kembang itu kalah bersaing dengan Arema Cronus (juara 2009/2010), Sriwijaya FC (2011/2012), dan tentu saja Persipura yang menjadi penguasa era ISL. Persipura tercatat sebagai kolektor terbanyak dengan tiga gelar di musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Persib? Prestasi terbaiknya menempat peringkat 3 ISL 2008/2009.
“Jangan takut untuk menghadapi Persipura. Karena, di lapangan kami tetap bertanding 11 melawan 11 pemain. Saya percaya Persib dan berharap kami bisa meraih kemenangan atas Persipura di pertandingan final nanti. Insya Allah, saya optimistus Persib bisa jadi juara,” ungkap gelandang kreatif Persib Makan Konate.
Jika ada kekhawatiran, itu lebih pada kondisi pemain Persib yang terkuras setelah habis-habisan kontra Arema di semifinal. Pada pertandingan yang berlangsung dengan tempo tinggi itu harus ditentukan lewat perpanjangan waktu. Selain itu, Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman tak menampik timnya belum sempurna. Melawan Persipura, dia berharap segala kekurangan tidak terjadi hingga mampu memenangkan pertandingan dan berhak mendapatkan trofi juara.
“Yang paling menonjol konsentrasi pemain. Para pemain masih belum bisa mempertahankan konsentrasi. Gol-gol yang menembus ke gawang kami terjadi pada menitmenit akhir, baik babak pertama maupun kedua,” ujarnya.
Ambisi besar juga diusung Persipura. Mereka ingin memutus kutukan back to back gelar sejak era Divisi Utama hingga ISL. Demi mewujudkan ambisi itu, Asisten Pelatih Persipura Mettu Duaramury mengaku sudah tahu bagaimana menjinakkan Maung Bandung .
“Saya saksikan laga Persib saat mengalahkan Arema. Persib ratarata menunggu bola, memanfaatkan kesalahan lawan, lalu melakukan serangan balik cepat. Untuk menghadapi tipe permainan seperti itu, kami harus sabar dan sebisa mungkin mampu menguasai bola selama mungkin,” ungkap Mettu.
Pelatih yang menggantikan Jacksen F Tiago itu mengatakan akan mematikan beberapa pemain kunci Persib seperti (Makan) Konate dan Firman (Utina). Keduanya tidak boleh dibiarkan bermain lepas, sehingga akan ada pemain yang mengawal pergerakan mereka.
“Ini saatnya kami ukir sejarah itu. Kami tidak boleh lagi lengah dan kembali mengalami apa yang sudah dua kali kami terima. Saya melihat para pemain juga sudah siap untuk pertandingan besok (hari ini). Semoga Tuhan bersama kami,” kata Mettu.
Decky irawan jasri
Melawan Persipura Jayapura, Persib mengusung misi now or never. Sejak kompetisi tertinggi berubah nama menjadi Indonesia Super League (ISL), Maung Bandung mendadak seperti tim kemarin sore. Dalam setiap musim, Persib sekadar mendapat label kandidat, tanpa pernah benarbenar menjadi juara.
Tim Kota Kembang itu kalah bersaing dengan Arema Cronus (juara 2009/2010), Sriwijaya FC (2011/2012), dan tentu saja Persipura yang menjadi penguasa era ISL. Persipura tercatat sebagai kolektor terbanyak dengan tiga gelar di musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Persib? Prestasi terbaiknya menempat peringkat 3 ISL 2008/2009.
“Jangan takut untuk menghadapi Persipura. Karena, di lapangan kami tetap bertanding 11 melawan 11 pemain. Saya percaya Persib dan berharap kami bisa meraih kemenangan atas Persipura di pertandingan final nanti. Insya Allah, saya optimistus Persib bisa jadi juara,” ungkap gelandang kreatif Persib Makan Konate.
Jika ada kekhawatiran, itu lebih pada kondisi pemain Persib yang terkuras setelah habis-habisan kontra Arema di semifinal. Pada pertandingan yang berlangsung dengan tempo tinggi itu harus ditentukan lewat perpanjangan waktu. Selain itu, Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman tak menampik timnya belum sempurna. Melawan Persipura, dia berharap segala kekurangan tidak terjadi hingga mampu memenangkan pertandingan dan berhak mendapatkan trofi juara.
“Yang paling menonjol konsentrasi pemain. Para pemain masih belum bisa mempertahankan konsentrasi. Gol-gol yang menembus ke gawang kami terjadi pada menitmenit akhir, baik babak pertama maupun kedua,” ujarnya.
Ambisi besar juga diusung Persipura. Mereka ingin memutus kutukan back to back gelar sejak era Divisi Utama hingga ISL. Demi mewujudkan ambisi itu, Asisten Pelatih Persipura Mettu Duaramury mengaku sudah tahu bagaimana menjinakkan Maung Bandung .
“Saya saksikan laga Persib saat mengalahkan Arema. Persib ratarata menunggu bola, memanfaatkan kesalahan lawan, lalu melakukan serangan balik cepat. Untuk menghadapi tipe permainan seperti itu, kami harus sabar dan sebisa mungkin mampu menguasai bola selama mungkin,” ungkap Mettu.
Pelatih yang menggantikan Jacksen F Tiago itu mengatakan akan mematikan beberapa pemain kunci Persib seperti (Makan) Konate dan Firman (Utina). Keduanya tidak boleh dibiarkan bermain lepas, sehingga akan ada pemain yang mengawal pergerakan mereka.
“Ini saatnya kami ukir sejarah itu. Kami tidak boleh lagi lengah dan kembali mengalami apa yang sudah dua kali kami terima. Saya melihat para pemain juga sudah siap untuk pertandingan besok (hari ini). Semoga Tuhan bersama kami,” kata Mettu.
Decky irawan jasri
(bbg)