Habis Mazzarri, Datang Mancini
A
A
A
MILAN - Arrivederci! Walter Mazzarri. Sosok berusia 53 tahun itu harus mengucapkan selamat tinggal dan menyerahkan posisinya sebagai pelatih Inter Milan kepada Roberto Mancini.
Mazzarri tidak bisa menyelamatkan kariernya sebagai pelatih I Nerazzurri. Alih-alih diberi kesempatan dua pertandingan seperti yang diisukan media, dia malah dipecat. Dia didepak Jumat (14/11) lantaran tidak mendapatkan hasil memuaskan pada awal musim ini. Tugasnya akan diteruskan Mancini yang dikontrak selama 2,5 tahun.
“Saya membuat keputusan sulit dengan memecat Mazzarri. Keputusan ini setelah tercapainya kesepakatan dengan pihak manajemen. Saya berterima kasih atas semua jasanya. Tapi, tujuan kami adalah merebut posisi yang diinginkan. Karena itu, saya gembira menyambut kembali Roberto Mancini,” ucap big bossInter Erick Thohir, dilansir Reuters.
Mancini dipilih lantaran tidak asing lagi bagi Inter. Dia pernah menukangi I Nerazzurripada 2004–2008 dan terhitung sukses. Tiga scudetto, dua trofi Coppa Italia, serta dua gelar Piala Super Italia mampu dipersembahkannya. Rekam jejak Mancini juga cukup bagus. Dia meraih setidaknya satu gelar setiap musimnya selama lima tahun terakhir.
Hanya periode 2009/2010 atau saat debut bersama Manchester City, dia berakhir dengan tangan hampa. Setelah itu, dia menjuarai Piala FA 2010/2011, memenangkan Liga Primer 2011/2012, dan merajai Community Shield 2012. Mancini juga membukukan hasil bagus bersama Galatasaray.
Dia mengantarkan Cimbommenjadi runner-upSuper Lig 2013/2014 dan menguasai Piala Turki 2013/2014. “Rekam jejaknya, baik di Inter dan klub lain sudah bicara. Saya tahu pengalamannya dan dahaganya akan kesuksesan akan membawa tim ini ke level lebih tinggi,” tutur Erick.
Kegembiraan serupa disampaikan Mancini. Dia senang dan bangga bisa kembali membesut Inter. Pria kelahiran Lesi, Italia, itu berjanji akan mengembalikan pamor Inter sebagai klub terbaik di Seri A. “Saya bahagia bisa kembali ke klub yang saya anggap sebagai rumah sendiri. Inter dan fans-nya selalu ada di hati saya,” ungkap Mancini. Mancini pastinya tidak punya banyak waktu. Dia harus segera menyiapkan strategi melawan AC Milan di Giuseppe Meazza, Minggu (24/11).
M Mirza
Mazzarri tidak bisa menyelamatkan kariernya sebagai pelatih I Nerazzurri. Alih-alih diberi kesempatan dua pertandingan seperti yang diisukan media, dia malah dipecat. Dia didepak Jumat (14/11) lantaran tidak mendapatkan hasil memuaskan pada awal musim ini. Tugasnya akan diteruskan Mancini yang dikontrak selama 2,5 tahun.
“Saya membuat keputusan sulit dengan memecat Mazzarri. Keputusan ini setelah tercapainya kesepakatan dengan pihak manajemen. Saya berterima kasih atas semua jasanya. Tapi, tujuan kami adalah merebut posisi yang diinginkan. Karena itu, saya gembira menyambut kembali Roberto Mancini,” ucap big bossInter Erick Thohir, dilansir Reuters.
Mancini dipilih lantaran tidak asing lagi bagi Inter. Dia pernah menukangi I Nerazzurripada 2004–2008 dan terhitung sukses. Tiga scudetto, dua trofi Coppa Italia, serta dua gelar Piala Super Italia mampu dipersembahkannya. Rekam jejak Mancini juga cukup bagus. Dia meraih setidaknya satu gelar setiap musimnya selama lima tahun terakhir.
Hanya periode 2009/2010 atau saat debut bersama Manchester City, dia berakhir dengan tangan hampa. Setelah itu, dia menjuarai Piala FA 2010/2011, memenangkan Liga Primer 2011/2012, dan merajai Community Shield 2012. Mancini juga membukukan hasil bagus bersama Galatasaray.
Dia mengantarkan Cimbommenjadi runner-upSuper Lig 2013/2014 dan menguasai Piala Turki 2013/2014. “Rekam jejaknya, baik di Inter dan klub lain sudah bicara. Saya tahu pengalamannya dan dahaganya akan kesuksesan akan membawa tim ini ke level lebih tinggi,” tutur Erick.
Kegembiraan serupa disampaikan Mancini. Dia senang dan bangga bisa kembali membesut Inter. Pria kelahiran Lesi, Italia, itu berjanji akan mengembalikan pamor Inter sebagai klub terbaik di Seri A. “Saya bahagia bisa kembali ke klub yang saya anggap sebagai rumah sendiri. Inter dan fans-nya selalu ada di hati saya,” ungkap Mancini. Mancini pastinya tidak punya banyak waktu. Dia harus segera menyiapkan strategi melawan AC Milan di Giuseppe Meazza, Minggu (24/11).
M Mirza
(bbg)