Kekecewaan Ganda Ahmad Bustomi
A
A
A
MALANG - Musim 2014 tidak membawa keberuntungan bagi gelandang sekaligus kapten Arema Cronus Ahmad Bustomi. Comeback-nya ke Arema tidak memberi jalan kesuksesan sepanjang tahun ini.
Setelah gagal mengorbitkan Arema di Indonesia Super League (ISL) dan Piala AFC 2014, Bustomi malah terbuang dari skuat tim nasional untuk Piala AFF 2014. Sebuah kekecewaan ganda bagi pemain yang pernah membela Mitra Kukar tersebut.
Bustomi merupakan salah satu gelandang terbaik dan berpengalaman di Indonesia. Pencoretannya tentu cukup mengejutkan karena Bustomi merupakan sosok paling berpengalaman di lini tengah tim nasional Indonesia selain Firman Utina. Hingga Selasa (18/11) siang, Ahmad Bustomi masih sulit dihubungi terkait pencoretannya dari tim nasional.
Manajemen Arema menyadari terlemparnya Ahmad Bustomi berdampak pada menal pemain yang biasa disapa Cimot itu. Manajemen langsung angkat suara terkait pencoretan pemain yang pernah membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010 itu, dengan memberikan dukungan moril untuk Ahmad Bustomi.
CEO Arema Cronus Iwan Budianto sangat yakin pencoretan Bustomi bukan karena kualitasnya kurang bagus. Tapi karena kebutuhan tim nasional yang dibawa ke Vietnam. "Saya yakin bukan persoalan kualitas," ujar Iwan Budianto.
"Mungkin karena faktor kebutuhan tim, karena banyak pilihan di posisi yang sama dengan Bustomi. Musim ini, Bustomi juga bermain penuh dan kontribusinya luar biasa untuk Arema. Dia juga semakin matang," ujar orang nomor satu di Arema ini.
Iwan juga memberikan garansi bahwa kontrak Cimot di Stadion Kanjuruhan tetap aman dan tidak terpengaruh pencoretan. Ahmad Bustomi bersama Kurnia Mega, Victor Igbonefo, Samsul Arif, serta Cristian Gonzales menjadi prioritas utama yang dipertahankan di Malang.
Sekaligus Iwan berpesan agar pencoretan tersebut menjadi pemantik motivasi bagi Bustomi untuk berupaya kembali ke tim nasional. "Saya mengenal karakter Bustomi. Semoga dia termotivasi untuk bermain lebih luar biasa dan kembali ke tim nasional nantinya," tandas Iwan.
Pelatih Arema Suharno saat dihubungi juga hampir senada dengan Iwan. Suharno memperkirakan pelatih Alfred Riedl memiliki skenario lain di Vietnam nanti terkait dipulangkannya Bustomi. "Mungkin ingin penyegaran, mungkin juga upaya mengubah konsep tim," ujar Suharno.
Secara teknis, mental, maupun pengalaman, pelatih asal Klaten ini menilai Bustomi jelas masih sangat layah mengenakan jersey tim nasional. "Semua bisa menilai sendiri bagaimana kemampuannya. Dia pemain yang konsisten," nilai Suharno.
Walau kehilangan satu nama di tim nasional, Singo Edan masih memiliki empat pemain lainnya yang berlaga. Aremania masih bisa menyaksikan Kurnia Meiga, Victor Igbonefo, Samsul Arif dan Cristian Gonzales di Vietnam nanti.
Setelah gagal mengorbitkan Arema di Indonesia Super League (ISL) dan Piala AFC 2014, Bustomi malah terbuang dari skuat tim nasional untuk Piala AFF 2014. Sebuah kekecewaan ganda bagi pemain yang pernah membela Mitra Kukar tersebut.
Bustomi merupakan salah satu gelandang terbaik dan berpengalaman di Indonesia. Pencoretannya tentu cukup mengejutkan karena Bustomi merupakan sosok paling berpengalaman di lini tengah tim nasional Indonesia selain Firman Utina. Hingga Selasa (18/11) siang, Ahmad Bustomi masih sulit dihubungi terkait pencoretannya dari tim nasional.
Manajemen Arema menyadari terlemparnya Ahmad Bustomi berdampak pada menal pemain yang biasa disapa Cimot itu. Manajemen langsung angkat suara terkait pencoretan pemain yang pernah membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010 itu, dengan memberikan dukungan moril untuk Ahmad Bustomi.
CEO Arema Cronus Iwan Budianto sangat yakin pencoretan Bustomi bukan karena kualitasnya kurang bagus. Tapi karena kebutuhan tim nasional yang dibawa ke Vietnam. "Saya yakin bukan persoalan kualitas," ujar Iwan Budianto.
"Mungkin karena faktor kebutuhan tim, karena banyak pilihan di posisi yang sama dengan Bustomi. Musim ini, Bustomi juga bermain penuh dan kontribusinya luar biasa untuk Arema. Dia juga semakin matang," ujar orang nomor satu di Arema ini.
Iwan juga memberikan garansi bahwa kontrak Cimot di Stadion Kanjuruhan tetap aman dan tidak terpengaruh pencoretan. Ahmad Bustomi bersama Kurnia Mega, Victor Igbonefo, Samsul Arif, serta Cristian Gonzales menjadi prioritas utama yang dipertahankan di Malang.
Sekaligus Iwan berpesan agar pencoretan tersebut menjadi pemantik motivasi bagi Bustomi untuk berupaya kembali ke tim nasional. "Saya mengenal karakter Bustomi. Semoga dia termotivasi untuk bermain lebih luar biasa dan kembali ke tim nasional nantinya," tandas Iwan.
Pelatih Arema Suharno saat dihubungi juga hampir senada dengan Iwan. Suharno memperkirakan pelatih Alfred Riedl memiliki skenario lain di Vietnam nanti terkait dipulangkannya Bustomi. "Mungkin ingin penyegaran, mungkin juga upaya mengubah konsep tim," ujar Suharno.
Secara teknis, mental, maupun pengalaman, pelatih asal Klaten ini menilai Bustomi jelas masih sangat layah mengenakan jersey tim nasional. "Semua bisa menilai sendiri bagaimana kemampuannya. Dia pemain yang konsisten," nilai Suharno.
Walau kehilangan satu nama di tim nasional, Singo Edan masih memiliki empat pemain lainnya yang berlaga. Aremania masih bisa menyaksikan Kurnia Meiga, Victor Igbonefo, Samsul Arif dan Cristian Gonzales di Vietnam nanti.
(sha)