Indonesia Jadikan Penghuni Grup A Tumbal Pertama
A
A
A
JAKARTA - Piala AFF 2014 segera dihelat dalam hitungan hari. Indonesia yang tegabung di Grup A bersama tuan rumah Vietnam, Filipina, dan Laos, kembali dijagokan sebagai kandidat juara. Tapi predikat itu bukan jadi jaminan, apalagi dengan segala pengalaman yang sudah didapat. Tidak ingin bicara terlalu jauh, karena akan lebih menarik jika lebih dulu mengupas persaingan di Grup A.
Dari tiga calon lawan yang dihadapi, jelas Vietnam jadi lawan paling tangguh bagi Indonesia. Selain faktor tuan rumah, jawara Piala AFF 2008 juga punya persiapan yang cukup matang di bawah kendali Toshiya Miura sebagai pelatih kepala. Soal kekuatan Tuyen, julukan Vietnam, juru taktik Indonesia, Alfred Riedl, sudah mengakuinya.
Riedl yang menyaksikan laga uji coba Vietnam saat ditundukan Palestina, 1-3, (9/11), menilai Vietnam tetap mengalami peningkatan penampilan. Apa yang disampaikan Riedl cukup terbukti. Setelah Vietnam mampu bangkit diujicoba terakhir mereka sebelum tampil di Piala AFF 2014. Yaitu dengan menggilas Malaysia, 3-1, (16/9).
Menariknya, Indonesia akan langsung berjumpa Vietnam di laga pembuka, Sabtu (22/9), di My Dinh National Stadium, Hanoi. Indonesia pun diminta tampil waspada, apalagi Vietnam akan kembali mengandalkan duet mematikan mereka di lini depan kepada Le Chong Vinh dan Nguyen Hai Anh. Jika ditotal, keduanya sudah mengemas 39 gol dari 64 laga.
“Vietnam punya ciri khas dengan permainan cepat. Setiap tahun pun, mereka punya pemain berkualitas yang muncul. Tapi saya rasa kami sudah siap untuk meladeni mereka. Beberapa rekaman pertandingan pun sudah kami pelajari. Antisipasi kami adalah antisipasi serangan sayap dan striker mereka juga berbahaya,” ungkap penyerang Indonesia, Boaz Solossa.
Tidak hanya skuad Garuda yang menaruh perhatian lebih kepada Vietnam. Karena PSSI lewat Badan Tim Nasional (BTN) pun, siap mengucurkan bonus besar jika Firman Utina dkk mampu melewati hadangan Vietnam dengan sempurna. Bonus senilai USD 25.000 setara Rp. 304 juta dijanjikan Ketua BTN, La Nyalla M Mattalitti akan digelontorkan kepada tim.
“Menang lawan Filipina bonusnya USD 20.000 (Rp. 234 juta). Tapi, kalau menang lawan Laos kami tak beri bonus. Tembus semifinal, kami kucurkan bonus USD 50.000 (Rp. 608 juta). Untuk bonus tembus final, kita bicarakan di Jakarta,” beber pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI tersebut.
Selain Vietnam, Indonesia tidak boleh menganggap remeh Filipina. Apalagi The Azkals, julukan Filipina, cukup konsisten di dua gelaran terakhir Piala AFF (2010 dan 2012). Dimana Phil Younghusband dkk selalu menembus babak semifinal. Ditahun ini, tim besutan Thomas Dooley memancang target melebihi pencapaian di dua seri sebelumnya.
“Kami sudah mencapai semifinal dalam dua turnamen terakhir. Jadi saya pikir kami adalah salah satu penantang. Ada banyak tim kuat di kompetisi ini dan mereka juga bisa memenanginya. Semoga kami bisa menggunakan pengalaman kami di dua turnamen terakhir untuk memberi tantangan nyata," tutur gelandang Filipina, Chris Greatwich, dilansir situs remis Piala AFF.
"Kami lebih berpengalaman. Dan kami sekarang tahu apa yang diperlukan dan seperti apa standar tim. Lima tahun lalu kami sudah cukup senang dengan hanya memberi tantangan pada tim lain. Tapi sekarang kami akan sangat kecewa jika hanya mampu sampai babak semifinal,” imbuh James Younghusband.
Jika kontra Filipina, (25/11), jadi laga kedua Indonesia. Dipertarungan terakhir Grup A, Laos akan jadi bantu sandungan terakhir yang akan dihadapi, (28/11). Lolos keputaran final lewat jalur kualifikasi bersama dengan Myanmar, Laos punya misi mengukir sejarah kali pertama lolos dari persaingan di fase grup.
Di bawah asuhan David Booth yang memabawa kultur sepakbola Inggris ke tim berjuluk Tim Xad tersebut, harapan itu coba diapungkan Sopha Saysana dkk. Yang menakjubkan, Booth langsung memberikan gebrakan pertama setelah menggantikan posisi pelatih asal Jepang, Kokichi Kimura sebagai arsitek tim Laos.
Booth mengisi sebagian besar skuadnya dengan pemain-pemain muda. Tercatat hanya ada satu pemain berusia 28 tahun diskuadnya yaitu Khampheng Sayavutthi. Selebihnya memiliki usia di bawah rata-rata 25 tahun. Nama-nama tenar seperti Lamnao Singto dan Visay Phaphouvanin yang selama ini jadi andalan, sudah tidak ada lagi dikomposisi Laos.
Dari tiga calon lawan yang dihadapi, jelas Vietnam jadi lawan paling tangguh bagi Indonesia. Selain faktor tuan rumah, jawara Piala AFF 2008 juga punya persiapan yang cukup matang di bawah kendali Toshiya Miura sebagai pelatih kepala. Soal kekuatan Tuyen, julukan Vietnam, juru taktik Indonesia, Alfred Riedl, sudah mengakuinya.
Riedl yang menyaksikan laga uji coba Vietnam saat ditundukan Palestina, 1-3, (9/11), menilai Vietnam tetap mengalami peningkatan penampilan. Apa yang disampaikan Riedl cukup terbukti. Setelah Vietnam mampu bangkit diujicoba terakhir mereka sebelum tampil di Piala AFF 2014. Yaitu dengan menggilas Malaysia, 3-1, (16/9).
Menariknya, Indonesia akan langsung berjumpa Vietnam di laga pembuka, Sabtu (22/9), di My Dinh National Stadium, Hanoi. Indonesia pun diminta tampil waspada, apalagi Vietnam akan kembali mengandalkan duet mematikan mereka di lini depan kepada Le Chong Vinh dan Nguyen Hai Anh. Jika ditotal, keduanya sudah mengemas 39 gol dari 64 laga.
“Vietnam punya ciri khas dengan permainan cepat. Setiap tahun pun, mereka punya pemain berkualitas yang muncul. Tapi saya rasa kami sudah siap untuk meladeni mereka. Beberapa rekaman pertandingan pun sudah kami pelajari. Antisipasi kami adalah antisipasi serangan sayap dan striker mereka juga berbahaya,” ungkap penyerang Indonesia, Boaz Solossa.
Tidak hanya skuad Garuda yang menaruh perhatian lebih kepada Vietnam. Karena PSSI lewat Badan Tim Nasional (BTN) pun, siap mengucurkan bonus besar jika Firman Utina dkk mampu melewati hadangan Vietnam dengan sempurna. Bonus senilai USD 25.000 setara Rp. 304 juta dijanjikan Ketua BTN, La Nyalla M Mattalitti akan digelontorkan kepada tim.
“Menang lawan Filipina bonusnya USD 20.000 (Rp. 234 juta). Tapi, kalau menang lawan Laos kami tak beri bonus. Tembus semifinal, kami kucurkan bonus USD 50.000 (Rp. 608 juta). Untuk bonus tembus final, kita bicarakan di Jakarta,” beber pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI tersebut.
Selain Vietnam, Indonesia tidak boleh menganggap remeh Filipina. Apalagi The Azkals, julukan Filipina, cukup konsisten di dua gelaran terakhir Piala AFF (2010 dan 2012). Dimana Phil Younghusband dkk selalu menembus babak semifinal. Ditahun ini, tim besutan Thomas Dooley memancang target melebihi pencapaian di dua seri sebelumnya.
“Kami sudah mencapai semifinal dalam dua turnamen terakhir. Jadi saya pikir kami adalah salah satu penantang. Ada banyak tim kuat di kompetisi ini dan mereka juga bisa memenanginya. Semoga kami bisa menggunakan pengalaman kami di dua turnamen terakhir untuk memberi tantangan nyata," tutur gelandang Filipina, Chris Greatwich, dilansir situs remis Piala AFF.
"Kami lebih berpengalaman. Dan kami sekarang tahu apa yang diperlukan dan seperti apa standar tim. Lima tahun lalu kami sudah cukup senang dengan hanya memberi tantangan pada tim lain. Tapi sekarang kami akan sangat kecewa jika hanya mampu sampai babak semifinal,” imbuh James Younghusband.
Jika kontra Filipina, (25/11), jadi laga kedua Indonesia. Dipertarungan terakhir Grup A, Laos akan jadi bantu sandungan terakhir yang akan dihadapi, (28/11). Lolos keputaran final lewat jalur kualifikasi bersama dengan Myanmar, Laos punya misi mengukir sejarah kali pertama lolos dari persaingan di fase grup.
Di bawah asuhan David Booth yang memabawa kultur sepakbola Inggris ke tim berjuluk Tim Xad tersebut, harapan itu coba diapungkan Sopha Saysana dkk. Yang menakjubkan, Booth langsung memberikan gebrakan pertama setelah menggantikan posisi pelatih asal Jepang, Kokichi Kimura sebagai arsitek tim Laos.
Booth mengisi sebagian besar skuadnya dengan pemain-pemain muda. Tercatat hanya ada satu pemain berusia 28 tahun diskuadnya yaitu Khampheng Sayavutthi. Selebihnya memiliki usia di bawah rata-rata 25 tahun. Nama-nama tenar seperti Lamnao Singto dan Visay Phaphouvanin yang selama ini jadi andalan, sudah tidak ada lagi dikomposisi Laos.
(wbs)