Penuh Emosi

Minggu, 07 Desember 2014 - 10:09 WIB
Penuh Emosi
Penuh Emosi
A A A
MILAN - Roberto Mancini memburu kemenangan perdananya di Seri A sejak kembali duduk di kursi il tecnico Inter Milan, bulan lalu. Dia harus meraihnya saat menjamu Udinese yang kini ditukangi Andrea Stramaccioni, nakhoda yang dipecat I Nerazzurri tahun lalu.

Pertandingan ini bukan sekadar urusan tiga poin. Terselip drama penuh emosi di dalamnya. Mancio sapaan Mancini masih penasaran karena belum mampu memberikan kemenangan sejak kembali dipanggil membesut I Nerazzurri sejak 14 November lalu. Mancio memulai sentuhan keduanya dengan hasil imbang 1-1 pada derby di markas AC Milan, dan kekalahan 2-4 di Stadio Olimpico, kandang AS Roma, pekan lalu.

Satu-satunya kemenangan terjadi saat I Nerazzurri melibas klub Ukraina Dnipro Dnipropetrovsk 2-1 pada Liga Europa. Meski begitu, kehadiran Mancio memberi angin segar di kamar ganti pemain. Gelandang Zdravko Kuzmanovic mengaku menikmati optimisme baru yang diusung Mancio yang menargetkan Inter finis di tiga besar demi meraih satu tiket Liga Champions musim depan.

“Ada keyakinan bahwa kami bisa berjuang untuk meraih tiga besar. Pada laga sebelumnya di Roma, kami menunjukkan kami melawan semua orang, karena kami datang ke stadion mereka, dan kami mencetak dua gol,” ucap Kuzmanovic kepada La Gazzetta dello Sport. Ya, pada laga terakhir di Olimpico, Inter menunjukkan performa yang meningkat.

I Nerazzurridua kali sempat menyamakan ketertinggalan melalui Andrea Ranocchia dan Pablo Daniel Osvaldo walau pada akhirnya Inter mengalami kekalahan. Penampilan Inter yang labil dalam 13 laga musim ini, menempatkan klub kota mode itu di posisi ke-11. Namun, poin 17 yang diraih Inter membuat mereka hanya berselisih enam angka dari Napoli yang ada di zona Liga Champions.

“Kami kembali menunjukkan karakter. Ini memberi percaya diri penuh kepada saya,” ujar Kuzmanovic. Di kesempatan pertama sejak 2004, Mancio membawa Inter meraih 3 kali scudetto, 2 trofi Coppa Italia, dan dua kali juara Supercoppa Italiana sebelum akhirnya dipecat pada 2008. Dini hari nanti, dia akan melakoni pertandingan Seri A perdananya di kandang sejak menggantikan Walter Mazzarri pada bulan lalu.

Kendalanya, emosi memburu kemenangan bukan semata dirasakan Mancio. Di pihak sebelah, Udinese datang dengan ditopang Stramaccioni yang sempat menjadi nakhoda utama di Giuseppe Meazza. Pelatih 38 tahun itu sempat sukses membawa Inter finis keenam saat ditunjuk menjadi caretaker menggantikan Claudio Ranieri pada akhir Maret 2012.

Namun, saat ditunjuk sebagai pelatih utama pada 2012/2013, dia justru membuat I Nerazzurri sempoyongan dan mengakhiri musim di urutan kesembilan sebelum akhirnya dia pun didepak. Bersama Udinese, dia mampu menunjukkan kapasitasnya dengan membawa Il Zebrette berada di peringkat 9, dua posisi lebih baik ketimbang Inter, dengan torehan lima kemenangan, tiga seri, dan lima kekalahan.

“Inter merupakan salah satu klub yang paling dicintai di Italia. Dan, saya tak bisa menyangkal bahwa sebagian hati saya juga masih tertinggal di Milan. Namun, kami datang ke Giuseppe Meazza dengan kepala tegak,” tutur Stramaccioni. Pada laga ini kedua tim kehilangan beberapa punggawanya. Inter masih belum bisa memainkan gelandang Hernanes (cedera otot), dan bek sayap Yuto Nagatomo (bahu). Sementara, Udinese kehilangan defender Maurizio Domizzi, dan striker Luis Muriel (keduanya cedera paha), namun Silvan Widmer, dan Gabriel Silva berpotensi kembali tampil setelah pulih dari cedera.

Abdul haris
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6709 seconds (0.1#10.140)