Dari Jalanan Menuju Arsenal
A
A
A
LONDON - Arsene Wenger baru-baru ini melontarkan kekhawatirannya mengenai sistem akademi pelatihan berkurikulum ketat di negara-negara Eropa yang berpotensi menghapus bakat alami pemain-pemain muda.
Satu bintang Arsenal yang tetap menunjukkan bakat alaminya adalah gelandang tengah Jack Wilshere. Wilshere mengungkapkan bagaimana permainan sepak bola jalanan semasa ia kecil menjadi bagian penting dalam perkembangan bakatnya.
''Waktu masih bocah, saya suka bermain sepak bola di jalan,'' kata Jack mengenang masa kecilnya di Hitchin, utara London.
''Setelah pulang sekolah, taruh tas di rumah, langsung pergi main sepak bola. Saya bisa berada di sini sekarang mungkin berkat itu semua. Yang saya ingat tentang masa kecil hanyalah bermain sepak bola,'' sambungnya.
Menurut Wilshere, saat bermain sepak bola di jalanan, dirinya bahkan harus berhadapan dengan anak-anak yang jauh lebih besar darinya. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu faktor yang turut membantunya meningkatkan ketahanan.
“Kakak laki-laki saya empat tahun lebih tua, jadi bermain dengan teman-temannya malah membuat saya lebih tangguh. Anda harus benar-benar mampu bertahan kalau memang mau bermain sepak bola,'' ungkapnya.
Wilshere pun mengaku sependapat dengan Wenger tentang sistem pelatihan yang seharusnya memadukan bakat alami yang diperoleh semasa kanak-kanak dengan kurikulum formal.
''Saat ini masyarakat kita agak kebablasan karena beranggapan bahwa orang harus selalu mengikuti instruksi,'' katanya.
''Tentu saja pelatih harus didengarkan, tetapi kamu juga perlu sedikit menuruti kehendakmu sendiri untuk berekspresi,'' sambungnya
Satu bintang Arsenal yang tetap menunjukkan bakat alaminya adalah gelandang tengah Jack Wilshere. Wilshere mengungkapkan bagaimana permainan sepak bola jalanan semasa ia kecil menjadi bagian penting dalam perkembangan bakatnya.
''Waktu masih bocah, saya suka bermain sepak bola di jalan,'' kata Jack mengenang masa kecilnya di Hitchin, utara London.
''Setelah pulang sekolah, taruh tas di rumah, langsung pergi main sepak bola. Saya bisa berada di sini sekarang mungkin berkat itu semua. Yang saya ingat tentang masa kecil hanyalah bermain sepak bola,'' sambungnya.
Menurut Wilshere, saat bermain sepak bola di jalanan, dirinya bahkan harus berhadapan dengan anak-anak yang jauh lebih besar darinya. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu faktor yang turut membantunya meningkatkan ketahanan.
“Kakak laki-laki saya empat tahun lebih tua, jadi bermain dengan teman-temannya malah membuat saya lebih tangguh. Anda harus benar-benar mampu bertahan kalau memang mau bermain sepak bola,'' ungkapnya.
Wilshere pun mengaku sependapat dengan Wenger tentang sistem pelatihan yang seharusnya memadukan bakat alami yang diperoleh semasa kanak-kanak dengan kurikulum formal.
''Saat ini masyarakat kita agak kebablasan karena beranggapan bahwa orang harus selalu mengikuti instruksi,'' katanya.
''Tentu saja pelatih harus didengarkan, tetapi kamu juga perlu sedikit menuruti kehendakmu sendiri untuk berekspresi,'' sambungnya
(rus)