Pacific Caesar Surabaya Benamkan Stadium Jakarta
Pacific Caesar Surabaya Benamkan Stadium Jakarta
A
A
A
BANDUNG - Keberuntungan dialami Pacific Caesar Surabaya. Tim yang selama ini berada di posisi terbawah membuat kejutan di Seri II Kompetisi Bola Basket NBL 2014-2015 (National Basketball League). Mereka berhasil membenamkan Stadium Jakarta dengan skor meyakinkan 63-58.
Dengan kemenangan yang diperolehnya di GOR C-Tra Arena, Kamis (11/12), makin menegaskan jika wakil Surabaya ini tidak bisa dipandang remeh. Tim besutan pelatih anyar dari Filipina, Arturo Lozada Cristobal diperkirakan bakal menjadi sandungan tim-tim mapan.
Sukses itu sekaligus mengakhiri tren negatif Pacific yang selalu kalah dalam 10 pertemuan terakhir dengan Stadium. Kedua tim sudah 12 kali bertemu selama era NBL Indonesia. Satu-satunya kemenangan Pacific atas Stadium dicetak pada pertemuan perdana kedua tim pada ajang preseason tournament di GOR Bimasakti Malang, 29 September 2011 silam. Artinya, sudah tiga tahun lebih Pacific tak pernah menang atas Stadium.
Kolektivitas tim menjadi kunci keberhasilan Pacific memenangi laga ketat ini. Ditambah mental juara yang terus digelorakan Coach Bai terhadap Dian Heryadi dkk. Spirit pantang menyerah itulah yang ditunjukkan anak-anak Pacific sepanjang laga.
Tanda-tanda kemenangan Pacific sudah terlihat sejak awal laga. Mereka terus memimpin perolehan angka sejak kuarter pertama dengan 13-8 dan bertahan sampai kuarter kedua 27-25.
Kejar mengejar angka pun terjadi di kuater ketiga. Anak asuh Tri Adiadnyaana Adiloka tidak mau begitu saja dikalahkan Pacific dan mencoba menjaga jarak sampai akhirnya bisa menyamakan poin 45-45 di kuarter.
Sayang ambisi Stadium untuk menjaga tren kemenangan dari lawannya itu akhirnya kandas. Sebaliknya permainan Pasific justru makin ngotot dan bisa menutup pertandingan dengan skor akhir 63-58.
”Mereka bermain ngotot untuk menang. Mental mereka memang kami dorong untuk itu (menjadi pemenang). Kini, kami akan mempersiapkan diri untuk kemenangan selanjutnya,” tegas Coach Bai sapaan akrab pelatih Pacific dilansir situs resmi turnamen.
Eko Sasmito memimpin rekan-rekannya dengan kontribusi 14 poin. Sang kapten tim, Dian Heryadi, yang baru diboyong musim ini dari CLS Knights Surabaya, mencetak double-double lewat kombinasi 12 poin dan 12 rebound. Penampilan cemerlang juga ditunjukkan Charlie Fanny Indra Putra lewat donasi 10 poin dan 9 assist.
”Acungan jempol pantas diberikan kepada Dian (Heryadi). Dia menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kapten tim sekaligus rebounder,” puji Coach Bai.
Menyusul kemenangan itu, Pacific melesat ke papan tengah klasemen (peringkat keenam) sementara. Mereka mengemas enam poin, hasil dari dua kali menang dan dua kali kalah.
Dengan kemenangan yang diperolehnya di GOR C-Tra Arena, Kamis (11/12), makin menegaskan jika wakil Surabaya ini tidak bisa dipandang remeh. Tim besutan pelatih anyar dari Filipina, Arturo Lozada Cristobal diperkirakan bakal menjadi sandungan tim-tim mapan.
Sukses itu sekaligus mengakhiri tren negatif Pacific yang selalu kalah dalam 10 pertemuan terakhir dengan Stadium. Kedua tim sudah 12 kali bertemu selama era NBL Indonesia. Satu-satunya kemenangan Pacific atas Stadium dicetak pada pertemuan perdana kedua tim pada ajang preseason tournament di GOR Bimasakti Malang, 29 September 2011 silam. Artinya, sudah tiga tahun lebih Pacific tak pernah menang atas Stadium.
Kolektivitas tim menjadi kunci keberhasilan Pacific memenangi laga ketat ini. Ditambah mental juara yang terus digelorakan Coach Bai terhadap Dian Heryadi dkk. Spirit pantang menyerah itulah yang ditunjukkan anak-anak Pacific sepanjang laga.
Tanda-tanda kemenangan Pacific sudah terlihat sejak awal laga. Mereka terus memimpin perolehan angka sejak kuarter pertama dengan 13-8 dan bertahan sampai kuarter kedua 27-25.
Kejar mengejar angka pun terjadi di kuater ketiga. Anak asuh Tri Adiadnyaana Adiloka tidak mau begitu saja dikalahkan Pacific dan mencoba menjaga jarak sampai akhirnya bisa menyamakan poin 45-45 di kuarter.
Sayang ambisi Stadium untuk menjaga tren kemenangan dari lawannya itu akhirnya kandas. Sebaliknya permainan Pasific justru makin ngotot dan bisa menutup pertandingan dengan skor akhir 63-58.
”Mereka bermain ngotot untuk menang. Mental mereka memang kami dorong untuk itu (menjadi pemenang). Kini, kami akan mempersiapkan diri untuk kemenangan selanjutnya,” tegas Coach Bai sapaan akrab pelatih Pacific dilansir situs resmi turnamen.
Eko Sasmito memimpin rekan-rekannya dengan kontribusi 14 poin. Sang kapten tim, Dian Heryadi, yang baru diboyong musim ini dari CLS Knights Surabaya, mencetak double-double lewat kombinasi 12 poin dan 12 rebound. Penampilan cemerlang juga ditunjukkan Charlie Fanny Indra Putra lewat donasi 10 poin dan 9 assist.
”Acungan jempol pantas diberikan kepada Dian (Heryadi). Dia menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kapten tim sekaligus rebounder,” puji Coach Bai.
Menyusul kemenangan itu, Pacific melesat ke papan tengah klasemen (peringkat keenam) sementara. Mereka mengemas enam poin, hasil dari dua kali menang dan dua kali kalah.
(bbk)
Explore More