Pyeongchang Resmi Tolak Permintaan IOC
A
A
A
SEOUL - Keinginan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengharapkan gelaran Olimpiade Musim Dingin 2018 bisa berbagi ditolak mentah-mentah oleh Pyeongchang. Kota yang berada di Korea Selatan (Korsel) ini telah jauh hari dipastikan menjadi tuan rumah namun IOC menyarankan agar bisa berbagi dengan kota di Jepang.
Namu seperti dilaporkan Presiden Comite Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang (POGOC) Cho Yang-ho mengatakan sangat sulit mewujudkan keinginan IOC tersebut. "Saat ini pembangunan sarana dan prasarana sudah berlangsung," ucapnya dilansir reuters, Jumat (12/12).
"Kami akan mempelajari opsi setelah kami menerima informasi yang lebih rinci dari IOC. Namun sepertinya untuk saat ini kami berkeinginan untuk memiliki semua peristiwa dipentaskan di Pyeongchang, Gangneung dan Jeongseon sesuai rencana penawaran kami yang diterima IOC," lanjutnya.
Wacana membagi tuan rumah ajang olimpiade ini memang menjadi tema menarik dari pertemuan IOC di Monaco pekan lalu. Presiden IOC Thomas Bach menginginkan pesta akbar olah raga empat tahunan itu bisa lebih menyebar seperti yang sudah dilakukan di Piala Dunia sepak bola. Penghematan anggaran juga menjadi salah satu alasan mengapa gelaran dibagi bersama.
Sayangnya usulan ini muncul di tengah persiapan Pyeongchang sudah menggeber pembangunan sarana dan prasarana pertandingan. Sementara soal dana pun buat pemerintah daerah yang menjadi tempat pertandingan tidak dipersoalkan mengingat mereka sejak terpilih sebagai tuan rumah sudah menganggarkannya. Salah satu biaya terbesar yang harus dirogoh pemerintah Korsel adalah pembangunan pusat arena luncur Alpensia yang diperkirakan menghabiskan dana USD 10 Miliar atau setara dengan Rp124 Triliun.
Namu seperti dilaporkan Presiden Comite Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang (POGOC) Cho Yang-ho mengatakan sangat sulit mewujudkan keinginan IOC tersebut. "Saat ini pembangunan sarana dan prasarana sudah berlangsung," ucapnya dilansir reuters, Jumat (12/12).
"Kami akan mempelajari opsi setelah kami menerima informasi yang lebih rinci dari IOC. Namun sepertinya untuk saat ini kami berkeinginan untuk memiliki semua peristiwa dipentaskan di Pyeongchang, Gangneung dan Jeongseon sesuai rencana penawaran kami yang diterima IOC," lanjutnya.
Wacana membagi tuan rumah ajang olimpiade ini memang menjadi tema menarik dari pertemuan IOC di Monaco pekan lalu. Presiden IOC Thomas Bach menginginkan pesta akbar olah raga empat tahunan itu bisa lebih menyebar seperti yang sudah dilakukan di Piala Dunia sepak bola. Penghematan anggaran juga menjadi salah satu alasan mengapa gelaran dibagi bersama.
Sayangnya usulan ini muncul di tengah persiapan Pyeongchang sudah menggeber pembangunan sarana dan prasarana pertandingan. Sementara soal dana pun buat pemerintah daerah yang menjadi tempat pertandingan tidak dipersoalkan mengingat mereka sejak terpilih sebagai tuan rumah sudah menganggarkannya. Salah satu biaya terbesar yang harus dirogoh pemerintah Korsel adalah pembangunan pusat arena luncur Alpensia yang diperkirakan menghabiskan dana USD 10 Miliar atau setara dengan Rp124 Triliun.
(bbk)