Atlet Tenis Lapangan Sulsel Tumbang di Tangan Unggulan

Jum'at, 12 Desember 2014 - 16:09 WIB
Atlet Tenis Lapangan Sulsel Tumbang di Tangan Unggulan
Atlet Tenis Lapangan Sulsel Tumbang di Tangan Unggulan
A A A
SURABAYA - Atlet tenis putri Sulawesi Selatan (Sulsel) harus tumbang di babak delapan besar, dari petenis unggulan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) remaja I di lapangan tenis Kodam Brawijaya Surabaya.

Petenis andalan Sulsel yakni Rini Puspita Sari, ditaklukkan wakil Jawa Barat Rifanty Dwi, pada babak delapan besar. Atlet unggulan pertama ini mengalahkan permawanan Rini dalam dua set langsung. Skornya cukup telak yakni 6-0 dan 6-1.
Sementara petenis Putra Sulsel Muh Wais juga harus takluk dibabak 16 besar. Ia takluk dari unggulan kedua asal Palembang, Ravindia (6-1 dan 6-3). Wais hanya merasakan sekali kemenangan di babak 32 besar. Saat iu, atlet andalan Sulsel ini menang atas perwakilan Bengkulu Agung Wicaksono dengan skor (6-1 dan 6-1).

Pelatih Tenis Sulsel Yusnadi mengatakan, memang atletnya semua takluk dari tangan unggulan, baik itu tunggal putra dan putri. "Semuanya kalah dari Unggulan, seperti Rini yang harus kalah dari unggulan perama di babak delapan besar, kualitasnya jauh di atas kami," kata dia saat dikonfirmasi.

Meski demikian, capaian Rini yang berhasil masuk ke babak delapan besar termasuk membanggakan. Hal itu kata Yusnadi capaian tersebut sudah melampaui targetnya yang lolos babak 16 besar. Seperti Rini melewati babak 32 besar usai membekuk atlet Manado, Angelina (skor 6-3 dan 6-3).

Selanjutnya, di babak 16 besar, Rini sukses mengalahkan wakil Kalimantan Timur, Kinan (7-5 dan 6-2). "Hanya di delapan besar kita ketemu unggulan, dan harus mengakui mereka," katanya.

Tim tenis Lapangan Sulsel masih menyisahkan satu nomor pertandingan yakni, yakni ganda campuran bersama Muh Wais. Mereka diagendakan menantang wakil Bali, I Kadek Ayu/Steven di babak 32 besar. Meski demikian, cabang ini tidak terlalu menargetkan pada nomor ini.

Lebih jauh, Yusnadi mengatakan pihaknya segera mengevaluasi capaian atlet dalam PON remaja. Berdasarkan pengamatannya, kelemahan tenis daerah ini terletak pada kurangnya pengalaman sang atlet. "Ini disebabkan minimnya kompetisi tenis di lingkup Sulsel," tukasnya.

Sekretaris Umum Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Sulsel Julius Yunus Tedja mengatakan, pihaknya terus berupaya mengintensifkan perhelatan kejuaraan tenis di provinsi Sulsel. "Agendanya kita akan melakukan pertandingan kelas dunia," ungkapnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6066 seconds (0.1#10.140)