KONI Desak Atlet Remaja Dibina Serius
A
A
A
MAKASSAR - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, meminta agar para pengurus cabang olahraga (cabor) terus mengintensifkan pembinaan atlet remaja agar daerah ini mampu berprestasi di tingkat nasional.
Pasalnya, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) remaja I yang diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur, Sulsel hanya meraih 11 medali dari 13 cabang yang diikuti. Yakni dua medali emas, enam medali perak dan tiga medali perunggu. Bahkan, dari 13 cabang tujuh diantaranya sama sekali tidak mendapatkan medali untuk provinsi Sulsel. Dengan hasil tersebut kontingen ini hanya berada di urutan 14.
Ketua Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel Nukrawih Nawir mengatakan, perolehan medali yang diraih pada PON remaja pertama ini memang harus disyukuri. Apalagi, para atlet sudah berusaha maksimal untuk mempersembahkan yang terbaik buat daerah. "Walaupun di renang dan senam kita harapkan dua medali emas, namun hanya satu," kata dia.
Untuk itu, dirinya mengatakan hasil PON remaja tersebut memberikan pembelajaran berharga buat Sulsel untuk ke depan lebih mmpersiapkan diri dengan membuat sejumlah langkah. "Yakni kita akan terus memberikan dukungan kepada pengurus cabor untuk melakukan pembinaan atlet remaja secara intensif," ungkapnya.
Selain itu, Nukrawih menjelaskan Sulsel harus melakukan kejuaraan daerah (kejurda) remaja setiap tahun. "Ini penting supaya atlet bisa bersaing dan pengurus cabor bisa mengirimkan atlet terbaiknya," jelasnya.
Lebih jauh, dia mengatakan, seluruh atlet juga harus rutin mengikuti kejurnas yang diselenggarakan untuk mematangkan mental dan kemampuan atlet. "Juga harus menfasilitasi atlet berlatih di luar negri bagi yang punya potensi seprti Alamzah di renang dan Muhammad Taupik di senam," ungkapnya.
Sekedar diketahui, dua atlet ini merupakan peraih medali emas di PON remaja yang dilakukan di Surabaya. Alamzah mendapatkan medali paling banyak yakni satu emas satu tiga perak dan satu perunggu. Sementara Muhammad Taufik berhasil menyabet emas di nomor senam palang sejajar.
Sementara itu, Sekertaris KONI Sulsel Addien mengatakan, memang provinsi Sulsel harus lebih giat lagi untuk menyelenggarakan kejuaraan agar para atlet bisa lebih maksimal. "Kalau perlu di Sulsel kita adakan juga pekan olahraga daerah," kata dia.
Meski demikian, dirinya mengatakan hasil PON remaja tahun ini tetap akan menjadi bahan evaluasi buat pihaknya agar Sulsel bisa lebih bersaing dengan daerah lain. "Harus lebih maksimal lagi pembinaannya," tukas dia.
===================
Pasalnya, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) remaja I yang diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur, Sulsel hanya meraih 11 medali dari 13 cabang yang diikuti. Yakni dua medali emas, enam medali perak dan tiga medali perunggu. Bahkan, dari 13 cabang tujuh diantaranya sama sekali tidak mendapatkan medali untuk provinsi Sulsel. Dengan hasil tersebut kontingen ini hanya berada di urutan 14.
Ketua Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel Nukrawih Nawir mengatakan, perolehan medali yang diraih pada PON remaja pertama ini memang harus disyukuri. Apalagi, para atlet sudah berusaha maksimal untuk mempersembahkan yang terbaik buat daerah. "Walaupun di renang dan senam kita harapkan dua medali emas, namun hanya satu," kata dia.
Untuk itu, dirinya mengatakan hasil PON remaja tersebut memberikan pembelajaran berharga buat Sulsel untuk ke depan lebih mmpersiapkan diri dengan membuat sejumlah langkah. "Yakni kita akan terus memberikan dukungan kepada pengurus cabor untuk melakukan pembinaan atlet remaja secara intensif," ungkapnya.
Selain itu, Nukrawih menjelaskan Sulsel harus melakukan kejuaraan daerah (kejurda) remaja setiap tahun. "Ini penting supaya atlet bisa bersaing dan pengurus cabor bisa mengirimkan atlet terbaiknya," jelasnya.
Lebih jauh, dia mengatakan, seluruh atlet juga harus rutin mengikuti kejurnas yang diselenggarakan untuk mematangkan mental dan kemampuan atlet. "Juga harus menfasilitasi atlet berlatih di luar negri bagi yang punya potensi seprti Alamzah di renang dan Muhammad Taupik di senam," ungkapnya.
Sekedar diketahui, dua atlet ini merupakan peraih medali emas di PON remaja yang dilakukan di Surabaya. Alamzah mendapatkan medali paling banyak yakni satu emas satu tiga perak dan satu perunggu. Sementara Muhammad Taufik berhasil menyabet emas di nomor senam palang sejajar.
Sementara itu, Sekertaris KONI Sulsel Addien mengatakan, memang provinsi Sulsel harus lebih giat lagi untuk menyelenggarakan kejuaraan agar para atlet bisa lebih maksimal. "Kalau perlu di Sulsel kita adakan juga pekan olahraga daerah," kata dia.
Meski demikian, dirinya mengatakan hasil PON remaja tahun ini tetap akan menjadi bahan evaluasi buat pihaknya agar Sulsel bisa lebih bersaing dengan daerah lain. "Harus lebih maksimal lagi pembinaannya," tukas dia.
===================
(wbs)