Tujuh Cabor Mandul di PON Remaja

Selasa, 16 Desember 2014 - 02:52 WIB
Tujuh Cabor Mandul di PON Remaja
Tujuh Cabor Mandul di PON Remaja
A A A
MAKASSAR - Terdapat tujuh cabang olahraga (cabor), yang tidak mendapat medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) remaja yang diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur yang berakhir kemarin.

Dari 13 cabor yang diikuti, kontingen Sulawesi Selatan (Sulsel) hanya meraih 11 medali rinciannya yakni dua medali emas, lima perak dan empat perunggu. Penyumbang terbanyak medali ada pada cabor renang. Keseluruhan cabang ini menyembangkan lima medali yakni satu emas tiga perak dan satu perunggu.

Sementara yang kedua, ditempati oleh senam dengan mengoleksi dua medali, yakni satu emas dan satu perak. Selain itu, ada cabang silat yang mengoleksi satu perak, selanjutnya cabang Anggar, menembak serta atletik masing-masing menyumbangkan satu perunggu.

Tujuh cabang yang sama sekali tidak mendapatkan medali yakni, bulu tangkis, sepak bola, tenis meja, tenis lapangan, panahan, judo, dan voli pantai. Dari tujuh cabor ini, bulu tangkis yang pulang terlebih dahulu, bahkan sebelum pembukaan dimulai. Pasalnya, dua atlet yang dikirim belum bisa bersaing hingga harus tersingkir dibabak penyisihan.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel Nukhrawi Nawir mengatakan, memang dari 13 cabang yang diikuti hanya tujuh yang tidak menyumbangkan medali. "Kita hanya peringkat 14," kata dia saat dikonfirmasi.

Dirinya mengatakan, seandainya cabang renang yang mendominasi peraihan medali, bisa mendapatkan satu lagi tambahan medali emas. Kontingen Sulsel masuk ke 10 besar. "Tapi, ini melesat. Padahal, yang terakhir diikuti renang adalah andalan atlet kita," ujarnya.

Selain itu, Nukrawi juga mengungkapkan, pencak silat juga melesat. Pihaknya berharap, di cabang ini ada satu emas yang disumbangkan. Namun, saat partai pamungkas silat takluk di tangan pesilat NTB. "Jadi kita hanya raih perak. Padahal, kalau emas, posisi kita bisa naik," ungkapnya.

Untuk itu, dirinya mengatakan, ke depannya memang pembinaan atlet sejak dini harus lebih ditingkatkan. Apalagi, multi-even seperti ini menjadi barometer prestasi olahraga suatu daerah. "Ini harus menjadi acuan ke depannya," tukas dia.

Sementara itu, Ketua KONI Sulsel Andi Darusalam Tabussala mengtakan, soal hasil pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan. Apalagi, ini merupakan ajang yang pertama. "Kita jadikan saja tolak ukur buat pembinaan selanjutnya," ungkap pria yang akrab disapa ADS ini.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6646 seconds (0.1#10.140)