Thailand Perkasa, Merah Putih Kebagian Perak
A
A
A
PALEMBANG - Tim sepak bola putra Indonesia harus mengakui ketangguhan Thailand di ajang ASEAN University Games (AUG) XVII 2014. Pada final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Rabu (17/12/2014), Merah Putih menyerah 1-3, dan harus puas dengan medali perak.
Anan Buasang mencetak dua gol kemenangan Thailand pada menit keenam dan menit ke-62 dan dilengkapi gol Yuttana Ruangsuksut pada menit ke-25. Sedangkan gol hiburan Indonesia dikemas Dede Sulaiman menit ke-69.
Thailand mendominasi permainan sejak babak pertama. Gebrakan negeri Gajah Putih itu kerap membuat gawang Indonesia terancam. Puncaknya menit keenam saat jala Ahmad Arif bergetar ditembus Anan Buasang.
Thailand tak memberi peluang Merah Putih mengembangkan permainan. Tekanan terus dilakukan pasukan Krit Singprescha sehingga menghasilkan gol kedua menit ke-25 lewat Yuttana Ruangsuksut yang melakukan kerja sama apik dengan Anan Buasang.
Indonesia bukan tak melakukan perlawanan. Melalui serangan balik, pasukan Merah Putih sempat melakukan tekanan namun berkali-kali dipatahkan lini belakang Thailand. Hingga wasit asal Malaysia M.Suhaizi Sukri meniup peluit tanda akhir babak pertama, skor bertahan 2-0 untuk keunggulan Thailand.
Di babak kedua, anak asuh Rasito Amsya mencoba melakukan tekanan ke lini pertahanan Thailand. Bahkan, Muhamad pencetak quattrick untuk kemenangan Indonesia melawan Myanmar diturunkan. Namun, belum sempat memberikan hasil, pada menti ke-65 Thailand kembali mengemas gol melalui Anan Buasang. Menit ke-69 Indonesia baru bisa memecah kebuntuannya melalui sepakan keras Dede Sulaiman yang tak mampu di bendung kiper Teerapat Torasa.
Teriakan publik Palembang pun sontak membahana di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Indonesia mencoba bangkit dengan terus melakukan tusukan-tusukan ke pertahanan Thailand. Namun, upaya tersebut tak mampu berbuah gol hingga laga berakhir. Dengan kemenangan ini Thailand berhasil mempertahankan medali emas edisi sebelumnya yang mereka raih pada AUG 2012 di Vientiane, Laos.
“Thailand sangat tangguh. Pemain kami sudah berusaha sekuat tenaga,” kata Pelatih Indonesia Rasito Amsya.
Terpisah, Pelatih Thailand Krit Singprescha mengatakan permainan Indonesia sangat baik hanya mereka tidak beruntung. Krit menilai, semua pemainnya nyaris tertekan hanya saja para pemain mampu bermain stabil dan terkontrol. “Dari seluruh laga yang saya pantau dari permainan Indonesia, malam final bersama kami (Thailand) mereka sangat bagus sekali. Beruntung kami dapat menaklukannya dan bisa menang malam ini,” ujarnya.
Anan Buasang mencetak dua gol kemenangan Thailand pada menit keenam dan menit ke-62 dan dilengkapi gol Yuttana Ruangsuksut pada menit ke-25. Sedangkan gol hiburan Indonesia dikemas Dede Sulaiman menit ke-69.
Thailand mendominasi permainan sejak babak pertama. Gebrakan negeri Gajah Putih itu kerap membuat gawang Indonesia terancam. Puncaknya menit keenam saat jala Ahmad Arif bergetar ditembus Anan Buasang.
Thailand tak memberi peluang Merah Putih mengembangkan permainan. Tekanan terus dilakukan pasukan Krit Singprescha sehingga menghasilkan gol kedua menit ke-25 lewat Yuttana Ruangsuksut yang melakukan kerja sama apik dengan Anan Buasang.
Indonesia bukan tak melakukan perlawanan. Melalui serangan balik, pasukan Merah Putih sempat melakukan tekanan namun berkali-kali dipatahkan lini belakang Thailand. Hingga wasit asal Malaysia M.Suhaizi Sukri meniup peluit tanda akhir babak pertama, skor bertahan 2-0 untuk keunggulan Thailand.
Di babak kedua, anak asuh Rasito Amsya mencoba melakukan tekanan ke lini pertahanan Thailand. Bahkan, Muhamad pencetak quattrick untuk kemenangan Indonesia melawan Myanmar diturunkan. Namun, belum sempat memberikan hasil, pada menti ke-65 Thailand kembali mengemas gol melalui Anan Buasang. Menit ke-69 Indonesia baru bisa memecah kebuntuannya melalui sepakan keras Dede Sulaiman yang tak mampu di bendung kiper Teerapat Torasa.
Teriakan publik Palembang pun sontak membahana di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Indonesia mencoba bangkit dengan terus melakukan tusukan-tusukan ke pertahanan Thailand. Namun, upaya tersebut tak mampu berbuah gol hingga laga berakhir. Dengan kemenangan ini Thailand berhasil mempertahankan medali emas edisi sebelumnya yang mereka raih pada AUG 2012 di Vientiane, Laos.
“Thailand sangat tangguh. Pemain kami sudah berusaha sekuat tenaga,” kata Pelatih Indonesia Rasito Amsya.
Terpisah, Pelatih Thailand Krit Singprescha mengatakan permainan Indonesia sangat baik hanya mereka tidak beruntung. Krit menilai, semua pemainnya nyaris tertekan hanya saja para pemain mampu bermain stabil dan terkontrol. “Dari seluruh laga yang saya pantau dari permainan Indonesia, malam final bersama kami (Thailand) mereka sangat bagus sekali. Beruntung kami dapat menaklukannya dan bisa menang malam ini,” ujarnya.
(sha)